Kekayaan Kerajaan Inggris Rp497,14 T

Rabu, 09 September 2015 - 11:03 WIB
Kekayaan Kerajaan Inggris Rp497,14 T
Kekayaan Kerajaan Inggris Rp497,14 T
A A A
LONDON - Ratu Elizabeth II memecahkan rekor berkuasa lebih dari 63 tahun. Bukan hanya itu, dalam kepemimpinannya, kekayaan Kerajaan Inggris memiliki kekayaan terbanyak sepanjang sejarah.

Dalam analisis Reuters, nilai aset kerajaan semakin bertambah nilainya selama beberapa dekade karena kenaikan harga bangunan dan tanah. Reuters mengestimasi nilai kekayaan kerajaan mencapai 22,8 miliar poundsterling (USD34,8 miliar atau Rp497,14 triliun).

Jumlah kekayaan tersebut tidak menjadikan penguasa Kerajaan Inggris masuk dalam 10 orang terkaya di dunia yang dipimpin Bill Gates. Tapi, keluarga Kerajaan Inggris bisa masuk dalam 20 keluarga terkaya di dunia. Kendati demikian, nilai aset milik kerajaan merupakan hal kompleks. ”Nilai aset kerajaan meningkat dua kali libat hingga 11,5 miliar poundsterling sejak 2005. Tapi, kekayaan itu bukan hanya milik Ratu Elizabeth II,” demikian keterangan Istana Buckingham.

Juru bicara Istana Buckingham yang tak disebutkan namanya menyatakan pendapatan dari crown estate - properti milik kerajaan - digunakan untuk merenovasi berbagai istana. Kekayaan utama kerajaan adalah tanah milik keluarga kerajaan di Lancaster dan Cornwall. Nilai aset tersebut mencapai 1,3 miliar poundsterling. Selain itu, koleksi kerajaan yang tersimpan selama berabadabad juga menjadi perhatian utama.

Konsultan seni Brand Finance menyebut nilai aset koleksi tersebut secara keseluruhan sekitar 20 miliar poundsterling. Khusus untuk nilai aset benda kuno yang disimpan selama beberapa abad mencapai 10 miliar poundsterling. Estimasi Reuters dan Brand Finance tersebut tidak termasuk istana seperti Buckingham, Windsor, dan Balmoral. Khusus untuk properti kerajaan, separuh bangunan di Jalan St James, London tengah, merupakan milik kerajaan. Wilayah tersebut merupakan lokasi eksklusif dan mahal.

Selain itu, tanah milik keluarga kerajaan juga tersebar di berbagai wilayah perdesaan di Inggris, Wales, dan Skotlandia yang terus berkembang. Mereka juga memiliki industri kincir angin lepas pantai. Sesuai dengan Undang-Undang Crown Estate, properti itu milik kerajaan dan tidak boleh dijual asetnya. Selama ini pendapatan utama Ratu Elizabeth atau dikenal dengan sovereign grant tidak didanai langsung dari pengelolaan properti kerajaan.

Berdasarkan laporan keuangan, seluruh keuntungan pengelolaan properti kerajaan diserahkan ke Kementerian Keuangan Inggris. Pendapatan sovereign grant pada 2015 mencapai 37,9 juta poundsterling. ”Beberapa dekade terakhir, bisnis berpindah dari hanya tanah berkembang dengan pengembang dan investor yang aktif,” kata juru bicara pengelola properti Kerajaan Inggris. Meski demikian, kekayaan Ratu Elizabeth II dan keluarganya masih menjadi objek spekulasi.

”Kekayaan Ratu Elizabeth II tersembunyi di asap dan cermin,” ujar Philip Beresford, penulis laporan orang terkaya di harian Sunday Times sejak 1989. Tahun ini Ratu Inggris tidak masuk dalam daftar 300 orang terkaya versi Sunday Times . Sementara itu, Ratu Elizabeth II dianggap sebagai tokoh yang mampu mengubah citra keluarga kerajaan yang dulu dikenal jauh dari publik menjadi milik masyarakat.

Selama beberapa dekade terakhir, Ratu Elizabeth memberikan warna berbeda dengan mengundang rakyatnya ke istana dan kerap merilis foto keluarga. Kerajaan Inggris selalu bekerja keras untuk memperbaiki citranya. Apalagi, ketika publik Inggris mulai jatuh cinta dengan Tony Blair dan para politisi yang terpilih. Namun, seiring dengan banyak politisi yang terjebak dalam berbagai skandal korupsi, citra Ratu Elizabeth II justru semakin membaik.

”Penilaian pribadi Ratu Elizabeth II lebih baik dibandingkan para pemimpin politik,” kata Profesor Philip Murphy, direktur Institut Kajian Persemakmuran.

Andika hendra m
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3486 seconds (0.1#10.140)