Sudah 57 Jenazah WNI Ditemukan

Senin, 07 September 2015 - 08:20 WIB
Sudah 57 Jenazah WNI...
Sudah 57 Jenazah WNI Ditemukan
A A A
JAKARTA - Korban tewas yang telah ditemukan dalam insiden tenggelamnya kapal Indonesia di wilayah Sabak Bernam, Malaysia, pada Kamis (3/9) malam, terus bertambah.

Sampai kemarin, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan pihak Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APPM) menemukan 57 jenazah warga negara Indonesia (WNI). Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNIBHI) Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan seluruh jenazah saat ini telah ditampung di tiga rumah sakit (RS) Malaysia, yakni RS Ipoh, RS Sabak Bernam, dan RS Teluk Intan.

Seluruh jenazah segera menjalani tes DNA. Upaya pencarian dan penyelamatan belum berakhir. Namun, di samping fokus dalam operasi SAR, Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Pemerintah Malaysia juga akan fokus pada upaya identifikasi korban. Menurut Iqbal, KRBI menempatkan sejumlah staf di tiga RS yang menampung jenazah WNI itu.

”Mereka akan mencoba membantu dan mendampingi keluarga korban yang datang ke Malaysia dari Indonesia untuk ikut melakukan identifikasi. Pihak Malaysia juga sudah mengambil sampel DNA korban. Namun, hingga saat ini, baru 10 jenazah yang berhasil diidentifikasi, 6 oleh keluarga dan 4 karena membawa ID,” kata Iqbal. Sebagian besar jenazah memang sulit diidentifikasi. Pengambilan sampel DNA juga sulit difokuskan. Sebab, menurut Iqbal, terdapat banyak kendala dalam proses identifikasi jenazah untuk kasus ini.

Faktanya, kapal tidak memiliki manifes dan tidak sedang menjalani jalur reguler. Selain itu, penumpang kapal tidak saling mengenal satu sama lain. Atas kondisi itu, Menlu Retno Marsudi meminta Tim Perlindungan WNI Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur mengambil langkah-langkah khusus demi mempercepat proses identifikasi. Upaya ini akan didukung Disaster Victim Identification (DVI) Polri, baik oleh Mabes Polri maupun oleh Polda Aceh, Sumatera Utara, dan Jawa Timur.

Kemlu juga menyediakan hotline bagi keluarga atau kerabat korban dalam membantu mempermudah proses identifikasi. ”Bagi mereka yang sudah menghubungi hotline dan telah memberikan informasi dasar akan segera didatangi DVI Polri Polda terdekat untuk pengambilan contoh DNA yang dibutuhkan untuk proses identifikasi,” imbuh Iqbal. Sejauh ini, korban selamat dalam kecelakaan itu mencapai 20 orang.

Menurut Iqbal, mereka segera dipulangkan ke Tanah Air dalam waktu dekat setelah semua proses keimigrasian berhasil dipenuhi. Saat ini, mereka masih ditahan di Malaysia. ”Tapi, Malaysia sudah sepakat untuk tidak memproses hukum mereka,” tandas Iqbal. Berdasarkan laporan AFP, seluruh korban selamat dalam kondisi baik meskipun mereka terapung di permukaan laut lebih dari sehari tanpa didukung makanan dan minuman yang memadai. Mohamad Aliyas Hamdan dari APPM memberikan data yang berbeda kepada AFP dalam jumlah korban tewas.

Menurut Aliyas, pihaknya berhasil menemukan 35 jenazah sehingga total korban tewas mencapai 50 orang. ”Kami menemukan 35 jenazah baru sejak Jumat lalu (4/9). Kami kira kami akan menemukan lebih banyak jenazah lagi dalam beberapa hari ke depan. Kami akan melakukan operasi pencarian sampai Rabu (9/9),” imbuh Aliyas.

Upaya pencarian belum dihentikan karena berdasarkan informasi yang didapat dari korban selamat, jumlah penumpang yang ada di atas kapal kecil itu mencapai 80 orang. Artinya, sekitar 3 orang masih dinyatakan hilang. Kapal yang mereka tumpangi tenggelam sekitar 16 km dari lepas pantai negara bagian Selangor, Malaysia.

Kapal tersebut berangkat dari Malaysia untuk pulang ke Indonesia dengan melintasi Selat Malaka. Kecelakaan di Selat Malaka jarang terjadi. Namun kapal yang mereka tumpangi terlalu penuh dan sudah tua. Para penumpang merupakan pekerja migran. Saat ini, sekitar 2 juta WNI bekerja di Malaysia.

Muh shamil
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3241 seconds (0.1#10.140)