Identifikasi Korban Terhambat

Sabtu, 05 September 2015 - 09:34 WIB
Identifikasi Korban...
Identifikasi Korban Terhambat
A A A
JAKARTA - Korban tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tenggelam di Pantai Selangor Malaysia sulit diidentifikasi. Jumlah korban tewas kemarin dilaporkan bertambah menjadi 24 orang terdiri 19 perempuan dan lima laki-laki.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNIBHI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Lalu Muhammad Iqbal, menjelaskan korban tewas akan segera dipulangkan setelah dilakukan post mortem yang dilakukan kemarin di Rumah Sakit Ipoh.

Sampel DNA dan semua data diperlukan untuk mencocokkan dengan keluarga di Indonesia nanti. ”Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)di Kuala Lumpur juga meminta foto korban sehingga lebih mudah untuk dikenali oleh pihak keluarga di Indonesia. Selain itu, foto juga ditunjukkan kepada penumpang kapal yang selamat ternyata tidak membuahkan hasil karena mereka tidak mengenali satu pun korban,” kata Iqbal dalam konferensi pers kemarin di Jakarta.

”Penumpang kapal ini tidak saling mengenal satu sama lain sehingga kami kesulitan untuk mengidentifikasi mereka,” imbuh Iqbal. Hingga saat ini pun, pihak Kemlu masih di belum mendapatkan informasi mengenai penyebab kapal tersebut karam. Informasi sementara menunjukkan akibat kelebihan muatan, sesuai dengan keterangan nelayan Malaysia yang melihat kejadian tersebut kapal berisi 100 penumpang.

Kapal itu tenggelam pada Kamis pagi (3/9) lalu sekitar 16 km dari perairan Selangor, Malaysia. Kapal itu tenggelam pada Kamis pagi (3/9) lalu sekitar 16 km dari perairan Selangor, Malaysia. KBRI Kuala Lumpur kemarin menyatakan jumlah korban tewas yang telah ditemukan mencapai 24 orang, terdiri dari 19 perempuan dan lima lakilaki.

”Diperkirakan masih terdapat korban lagi yang akan ditemukan mengingat pengakuan korban selamat jumlah total penumpang sekitar 70 orang,” demikian keterangan tertulis KBRI Kuala Lumpur. Untuk proses identifikasi di Rumah Sakit Ipoh, terdapat satu jenazah yang berhasil dikenali oleh keluarga atas nama Winda Mandasari, 24, asal Medan. Proses identifikasi dilakukan langsung oleh suami Almh bernama Amiruddin.

Sesuai permintaan ahli waris, KBRI Kuala Lumpur akan membantu proses pemulangan jenazah ke Indonesia. Mengenai korban selamat, KBRI menyatakan 20 orang, terdiri dari 19 laki-laki dan satu perempuan, berhasil diselamatkan aparat Badan Penegakan Hukum Maritim Malaysia (APMM).

”18 laki-laki yang diselamatkan sebelumnya saat ini ditempatkan di APMM Klang, sedangkan satu perempuan dan satu lelaki yang baru ditemukan masih dirawat di Rumah Sakit Teluk Intan,” demikian keteranganKBRI Kuala Lumpur. Sebagian besar korban selamat berasal dari Aceh, Sumatera Barat, Surabaya, dan Sumatera Utara.

Sementara itu, kejadian tenggelamnya kapal yang mengangkut imigran di Malaysia sering terjadi akibat para TKI yang ingin pulang ke Indonesia atau sebaliknya memilih jalur ilegal karena dirasa lebih murah. Mengenai hal tersebut, Arrmanatha Nasir, Juru bicara Kemlu menyatakan permasalahan ini menjadi poin penting yang akan segera ditindak lanjuti menteri luar negeri.

”Akan ada pembicaraan bilateral dengan Malaysia menyangkut permasalahan ini untuk mencegah agar kejadian serupa tidak terjadi lagi,” ujar Arrmanatha.

Ananda nararya
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7231 seconds (0.1#10.140)