Momentum Tingkatkan Dukungan terhadap Robotika
Momentum Tingkatkan Dukungan terhadap Robotika
A
A
A
JAKARTA - Minat pelajar untukmembuat robot dinilai sangat besar.Namunbelum maksimalnya dukungan dari pihak swasta maupun pemerintah membuat karya robot di Indonesia tidak berkembang.
Direktur Robotic Explorer Jully Tjindrawan mengatakan, minat pelajar di Indonesia dalam membuat robot itu sangat besar. Bahkan posisi Indonesia di kancah robot Asia-Pasifik pun sudah tidak bisa dipandang sebelah mata. Misalnya saja di The Asia-Pasific Broadcasting United Robot Contest (ABU Robocon)yang digelar di YogyakartaAgustus lalu, delegasi Indonesia jadi juara ketiga dari sembilan negara.
Keberhasilan Indonesia tersebut pun sangat kuat meski tanpa ada sponsor dari pemerintah dan swasta. “Selama ini sponsor dari pihak swasta itu lebih ke nonteknis. Maka ketika KORAN SINDO memberikan sponsor secara teknis, saya kira sangat baik untuk mendukung karya robot di tingkat pelajar ini,“ katanya kemarin. Jullymenjelaskan, Olimpiade Robotika SINDOyang sepenuhnya didukung KORAN SINDO dan Sindonews. com ini menjadi momen langka. Sebab selama ini pihak swasta tidak pernah berani mendukung dari segi teknis.
Partisipasi terbesar pihak swasta, menurutnya, biasanya hanya untuk memodali pengadaan makanan saat acara saja. Padahal yang dibutuhkan peserta adalah dukungan dana untuk merakit robot itu sendiri. Partisipasi swasta yang seadanya itulah yang membuat kontes robot ini sangat terbatas meski peminatnya sangat besar. Begitu pula dukungan dari pemerintah, menurut Jully, juga sangat tidak bisa diharapkan.
Dia menjelaskan, selalu bergantinya pejabat di kementerian menyebabkan dukungan pemerintah mandek. Tidak adanya pendelegasian dukungan dari pejabat lama ke yang baru mempersulit kesinambungan sponsor dari pemerintah. Diketahui, Olimpiade Robotika untuk kalangan pelajar tingkat SD dan SMP se-Jabodetabek resmi digelar 15 Agustus kemarin di Lotte Shopping Avenue Kuningan, Jakarta.
Acara ini merupakanhasilkerjasama dari media nasionalKORAN SINDO dan portal berita online Sindonews.com dengan Robotic Explorer. Ajang ini digelar untuk menumbuhkan kreativitas anak-anak dalam bidang robotika serta memberi semangat kepada generasi muda agar berprestasi dalam bidang sains dan teknologi.
Acara yang mengusung konsep “Robot Helper Indonesia” diikuti 2.500 siswa SD dan SMP dari seluruh wilayah di Jabodetabek yang akan membentuk 800 tim untuk berkompetisi. Para peserta kemudian akan diseleksi dan dipilih 6 tim pemenang, yang terdiri atas 3 timdari SDdan 3 tim dari SMP yang akan mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan dengan total Rp152 juta. Pengumuman pemenang olimpiade akandigelar padaDesember mendatang.
Di tempat terpisah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menjelaskan, penyelenggaraan acara kompetisi robot ini sangat penting dilaksanakan. Sebab para siswa dan siswi dapat mengeksplorasi kreativitasnya dan menunjukkan karyanya di bidang robot. Mendikbud mengatakan pengembangan teknologi sangat penting dalam membantu kehidupan manusia.
Neneng zubaidah
Direktur Robotic Explorer Jully Tjindrawan mengatakan, minat pelajar di Indonesia dalam membuat robot itu sangat besar. Bahkan posisi Indonesia di kancah robot Asia-Pasifik pun sudah tidak bisa dipandang sebelah mata. Misalnya saja di The Asia-Pasific Broadcasting United Robot Contest (ABU Robocon)yang digelar di YogyakartaAgustus lalu, delegasi Indonesia jadi juara ketiga dari sembilan negara.
Keberhasilan Indonesia tersebut pun sangat kuat meski tanpa ada sponsor dari pemerintah dan swasta. “Selama ini sponsor dari pihak swasta itu lebih ke nonteknis. Maka ketika KORAN SINDO memberikan sponsor secara teknis, saya kira sangat baik untuk mendukung karya robot di tingkat pelajar ini,“ katanya kemarin. Jullymenjelaskan, Olimpiade Robotika SINDOyang sepenuhnya didukung KORAN SINDO dan Sindonews. com ini menjadi momen langka. Sebab selama ini pihak swasta tidak pernah berani mendukung dari segi teknis.
Partisipasi terbesar pihak swasta, menurutnya, biasanya hanya untuk memodali pengadaan makanan saat acara saja. Padahal yang dibutuhkan peserta adalah dukungan dana untuk merakit robot itu sendiri. Partisipasi swasta yang seadanya itulah yang membuat kontes robot ini sangat terbatas meski peminatnya sangat besar. Begitu pula dukungan dari pemerintah, menurut Jully, juga sangat tidak bisa diharapkan.
Dia menjelaskan, selalu bergantinya pejabat di kementerian menyebabkan dukungan pemerintah mandek. Tidak adanya pendelegasian dukungan dari pejabat lama ke yang baru mempersulit kesinambungan sponsor dari pemerintah. Diketahui, Olimpiade Robotika untuk kalangan pelajar tingkat SD dan SMP se-Jabodetabek resmi digelar 15 Agustus kemarin di Lotte Shopping Avenue Kuningan, Jakarta.
Acara ini merupakanhasilkerjasama dari media nasionalKORAN SINDO dan portal berita online Sindonews.com dengan Robotic Explorer. Ajang ini digelar untuk menumbuhkan kreativitas anak-anak dalam bidang robotika serta memberi semangat kepada generasi muda agar berprestasi dalam bidang sains dan teknologi.
Acara yang mengusung konsep “Robot Helper Indonesia” diikuti 2.500 siswa SD dan SMP dari seluruh wilayah di Jabodetabek yang akan membentuk 800 tim untuk berkompetisi. Para peserta kemudian akan diseleksi dan dipilih 6 tim pemenang, yang terdiri atas 3 timdari SDdan 3 tim dari SMP yang akan mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan dengan total Rp152 juta. Pengumuman pemenang olimpiade akandigelar padaDesember mendatang.
Di tempat terpisah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menjelaskan, penyelenggaraan acara kompetisi robot ini sangat penting dilaksanakan. Sebab para siswa dan siswi dapat mengeksplorasi kreativitasnya dan menunjukkan karyanya di bidang robot. Mendikbud mengatakan pengembangan teknologi sangat penting dalam membantu kehidupan manusia.
Neneng zubaidah
(ars)
Explore More