Teten Masduki Jabat KSP, Bentuk Jokowi Balas Jasa Politik
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk Teten Masduki sebagai Kepala Staf Presiden (KSP). Hal itu lantaran KSP sebelumnya Luhut Binsar Panjaitan telah dilantik sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).
Namun dipilihnya Teten dinilai hanya sebagai balas jasa dari mantan Gubernur DKI Jakarta itu kepada Teten yang pernah menjadi tim transisi Jokowi atau pendukung Jokowi-Jusuf Kalla (JK) saat pemilihan presiden.
"Penunjukan Teten lebih karena faktor jasa politik. Di mana Teten selama ini merupakan salah seorang yang pernah dekat dan membantu Jokowi ketika menjadi capres," ujar pengamat politik Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Idil Akbar kepada Sindonews, Kamis (3/9/2015).
Terkait apakah Teten cukup tepat menjadi KSP, menurutnya masih perlu dibuktikan terlebih dahulu kinerja dari Teten yang sebelumnya juga adalah tim komunikasi Istana.
"Apakah sama dengan Luhut sebelumnya yang menurut saya masih belum maksimal menunjukkan performance dalam memberi pertimbangan terhadap presiden ataukah akan ada perbedaan," jelas Idil.
Pengalaman Teten sebagai aktivis antikorupsi dan lainnya, lanjut Idil, apakah juga akan memberi pengaruh penting di dalam menunjukkan kinerja KSP yang lebih baik, itu pun masih perlu dibuktikan lebih dulu.
"Mak kita lihat saja sejauh mana Teten bisa menjalankan perannya sebagai Kepala Staf Presiden yang baru," tandasnya.
Pilihan:
PAN Resmi Jadi Partai Pendukung Pemerintah Jokowi
Budi Waseso Kaget Dikabarkan Dicopot dari Kabareskrim
Namun dipilihnya Teten dinilai hanya sebagai balas jasa dari mantan Gubernur DKI Jakarta itu kepada Teten yang pernah menjadi tim transisi Jokowi atau pendukung Jokowi-Jusuf Kalla (JK) saat pemilihan presiden.
"Penunjukan Teten lebih karena faktor jasa politik. Di mana Teten selama ini merupakan salah seorang yang pernah dekat dan membantu Jokowi ketika menjadi capres," ujar pengamat politik Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Idil Akbar kepada Sindonews, Kamis (3/9/2015).
Terkait apakah Teten cukup tepat menjadi KSP, menurutnya masih perlu dibuktikan terlebih dahulu kinerja dari Teten yang sebelumnya juga adalah tim komunikasi Istana.
"Apakah sama dengan Luhut sebelumnya yang menurut saya masih belum maksimal menunjukkan performance dalam memberi pertimbangan terhadap presiden ataukah akan ada perbedaan," jelas Idil.
Pengalaman Teten sebagai aktivis antikorupsi dan lainnya, lanjut Idil, apakah juga akan memberi pengaruh penting di dalam menunjukkan kinerja KSP yang lebih baik, itu pun masih perlu dibuktikan lebih dulu.
"Mak kita lihat saja sejauh mana Teten bisa menjalankan perannya sebagai Kepala Staf Presiden yang baru," tandasnya.
Pilihan:
PAN Resmi Jadi Partai Pendukung Pemerintah Jokowi
Budi Waseso Kaget Dikabarkan Dicopot dari Kabareskrim
(maf)