Rentenir Pelaku Pembunuhan Dibekuk

Rabu, 02 September 2015 - 09:40 WIB
Rentenir Pelaku Pembunuhan Dibekuk
Rentenir Pelaku Pembunuhan Dibekuk
A A A
BEKASI - Satu jam setelah pemakaman Nesih Fufliawati, 38, polisi berhasil membekuk pelaku pembunuhan bernama Alex Marbun, 20. Rentenir itu ditangkap di Kampung Sawah, Rawamalang, Semper, Jakarta Utara, kemarin.

Pelaku melarikan diri selama enam hari dan bersembunyi di rumah tantenya. Tersangka adalah kolektor bank keliling (rentenir) dari salah satu koperasi ilegal di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Dia biasa meminjamkan uang kepada warga yang tinggal di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.

”Dari keterangan keluarga dan alat GPS, kami akhirnya menangkap pelaku,” kata Kapolsek Jatiasih Kompol Aslan di Mapolresta Bekasi Kota kemarin. Di hadapan petugas, tersangka mengakui melakukan penganiayaan karena terpicu oleh korban yang enggan membayar cicilan utang sehingga terjadilah cekcok di antara keduanya. ”Korban emosi terlebih dahulu,” ucapnya.

Kemudian korban melemparkan gelas berisi air ke wajah pelaku yang membuat pelaku marah. Merasa ditantang, pelaku langsung mencekik dan mendorong korban hingga terjatuh ke belakang dan kepala korban terbentur aspal. Pelaku langsung menindih tubuh korban selanjutnya membenturkan kepala korban beberapa kali ke aspal. Warga yang melihat kejadian itu berusaha mengamankan pelaku agar menghentikan penganiayaan.

”Saat itu korban ke kamar mandi dan muntah-muntah,” ujar Aslan. Berdasarkan hasil autopsi RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, korban meninggal karena luka retak di kepala dan dua tulang rusuk di dadanya patah akibat pukulan benda tumpul oleh tersangka. ”Hasil visum dan autopsi ini jadi alat bukti untuk menjerat pelaku,” katanya.

Kanit Reskrim Polsek Jatiasih AKP Umar Wirahadi Kusumo menuturkan, korban meninggal dunia di ruang ICU RS Polri Kramatjati pada Senin (31/8) pukul 01.50 WIB. ”Karena luka parah di kepala dan dadanya, padahal korban sudah mendapatkan perawatan,” ujarnya. Tersangka dijerat dengan Pasal 354 juncto 351 KUHP dengan ancaman penjara selama 10 tahun.

Seperti diberitakan, Nesih Fufliawati, warga Kampung Kebantenan RT 05/10, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, tewas akibat dianiaya rentenir. Insiden ini dipicu karena masalah utang korban sebesar Rp300.000. Sesuai perjanjian, korban harus membayar utangnya dengan cara mencicil sebanyak 24 kali sebesar Rp15.000 per hari. Saat memasuki cicilan kedelapan, korban berjanji akan melunasi seluruh utangnya pada Selasa (1/9).

Pelaku yang tak sabar tetap menagih uangnya ke korban sepekan lebih awal atau Selasa (25/8). Korban yang belum memiliki uang menolak untuk membayar. Di bagian lain, sesosok mayat wanita tanpa identitas dalam kondisi bugil menggegerkan warga perumahan elite Kota Wisata Cluster Monaco, Desa Nagrak, Gunungputri, Kabupaten Bogor, kemarin.

Mayat pertama kali ditemukan oleh Ave, 38, dan Haiti, 53, dua petugas kebersihan perumahan, sekitar pukul 10.15 WIB. Mayat tersebut terbungkus dalam karung di Jalan Boulevard. Saat ditemukan, mayat yang diduga korban pembunuhan itu dalam kondisi bugil dengan wajah hancur akibat hantaman benda tumpul dan kaki sebelah kiri terdapat tali karet ban dalam. ”Korban terbungkus karung plastik putih,” kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Auliya R Djabar.

Dua petugas kebersihan itu kaget saat hendak menata taman tiba-tiba melihat karung di tepi Jalan Boulevard. Mengetahui karung tersebut berisi mayat, petugas kebersihan langsung melaporkan ke Kanno, 38, penanggung jawab kebersihan yang kemudian diteruskan ke petugas keamanan perumahan.

”Petugas Polsek Gunungputri yang mendapat laporan langsung ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan proses identifikasi,” ucapnya. Kapolsek Gunungputri Kompol Tri Suhartanto mengatakan, berdasarkan hasil penyidikan sementara, sebelum tewas korban diduga sempat diperkosa oleh pelaku. Terdapat luka atau bercak darah dan luka lebam di sekitar kemaluan korban.

”Kalau dugaan ada aksi pemerkosaan, bisa kemungkinan ada, tapi pastinya kita tunggu hasil autopsi. Korban masih di RS Kramatjati,” ujar Tri. Pihaknya masih menyelidiki identitas korban dengan mencari keluarga korban kemudian langsung memburu pelaku.

Dari hasil identifikasi sementara, korban memiliki ciri kulit putih dan diperkirakan berusia 20-25 tahun. ”Kalau ciri-ciri khusus tidak ada, hanya terdapat bekas operasi sesar di perutnya. Korban menggunakan anting warna perak. Tidak ada pakaian korban di TKP,” jelasnya.

Abdullah m surjaya/ haryudi
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3501 seconds (0.1#10.140)