Bersama Membangun Deliserdang yang Maju dan Berdaya Saing
A
A
A
Kabupaten Deliserdang yang berada di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ini terdiri atas dataran rendah dan pantai dan dataran tinggi/ pegunungan, dengan luas wilayah 2.497,72 kilometer (km) persegi.
Terdapat 22 kecamatan, 380 desa, 14 kelurahan dengan jumlah penduduk 1.886.388 jiwa. Deliserdang memiliki potensi sangat strategis yang merupakan salah satu jalur perdagangan tersibuk. Selain itu, termasuk bagian konsep pembangunan Mebidangro (Medan, Binjai, Deliserdang, dan Karo) sehingga kabupaten ini memiliki peran yang cukup penting dalam berbagai agenda pembangunan di segala bidang. Ini menyebabkan kabupaten yang berusia 69 tahun ini sangat potensial dan menarik untuk dijadikan tujuan berinvestasi, apalagi dengan ketersediaan infrastruktur, termasuk kehadiran Bandara Internasional Kualanamu (KNIA).
Tekad bersama untuk memajukanDeliserdanglewatpercepatan pembangunan diyakini akan terwujud sebagaimana yang tertuang pada visi misi pembangunan Deliserdang, yaitu ā€¯Deliserdang yang Maju, Berdaya Saing, Religius dan Bersatu dalam Kebinekaanā€¯.
Dengan memegang prinsip melanjutkan pembangunan yang sudah berjalan, memantapkan dan meningkatkannya, lewat konsep kebersamaan dan semangat kegotongroyongan yang diaplikasikan melalui program Gerakan Deliserdang Membangun (GDSM), kami mengandalkan sinergi tiga pilar kekuatan pembangunan.
Artinya, pembangunan tidak bisa berjalan secara sendiri-sendiri, tetapi percepatan pembangunan dapat lebih nyata jika digabung antara pemerintah, dukungan pihak swasta, dan partisipasi masyarakat. Program yang menyinergikan tiga pilar kekuatan pembangunan ini berhasil mendongkrak percepatan pembangunan, terutama pada prioritas pembangunan, yakni infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, dengan tidak mengabaikan sektor- sektor lainnya.
Saat ini jalan di Deliserdang mencapai 3.575.403 km lebih, dan yang sudah diaspal sepanjang 1.834.230 km, jalan beton 157.541 km. Adapun jalan yang masih pengerasan sepanjang 1.583.632 km, secara bertahap dilakukan pemeliharaan serta peningkatan statusnya. Di bidang pendidikan, seluruh gedung sekolah dalam keadaan layak dan nyaman untuk proses belajar dan mengajar.
Untuk SD negeri berjumlah 590 unit sekolah, madrasah ibtidaiah negeri (MIN) 3 sekolah, SLTP negeri 63 sekolah, madrasah tsanawiah negeri (MTSN) 3 sekolah, SMA negeri 16 sekolah, SMK negeri 10 sekolah, madrasah aliah negeri (MAN) 2 sekolah. Demikian juga di bidang kesehatan. Kami terus berupaya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
Dari 34 puskesmas yang tersebar di seluruh kecamatan, 22 di antaranya telah ditingkatkan statusnya menjadi puskesmas rawat inap. Juga puskesmas pembantu yang jumlahnya kini mencapai 106 unit. Sedangkan puskesdes sebanyak 159 unit. Untuk Rumah Sakit Umum (RSU) Deliserdang yang berada di pusat ibu kota Deliserdang, yaitu Lubukpakam, statusnya sudah di tingkat menjadi kelas B. Gerakan kemanusiaan masih terus digulirkan.
Bedah rumah bagi keluarga kurang mampu menjadi rumah yang layak huni, lengkap dengan surat hak tanah dan izin membangun bangunan (IMB) dilaksanakan lewat pola kebersamaan kekuatan tiga pilar pembangunan. Pola ini menyatukan pemerintah, yang melibatkan PNS/anggota Korpri di lingkungan Pemkab Deliserdang, swasta dan masyarakat.
Kebijakan ini berhasil me-nurunkan persentase penduduk miskin menjadi 4,71% atau posisi terendah di Sumut. Berbagai kebijakan yang dilakukan menghasilkan sederet penghargaan, baik dari tingkat Provinsi Sumut dan nasional pada 2014, di antaranya berupa medali dan penghargaan peduli olahraga dari gubernur Sumut, Plakat Wahana Tatanugraha darimenteriperhubungan,
Juara Umum Hari Aksara Internasional tingkat Sumut, terbaik II Penanaman 1 Miliar Pohon 2013 tingkat Nasional dari Presiden RI, Penghargaan Tokoh Sahabat Pers dari Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) Sumut, Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya dari Gubernur Sumut, dan penghargaan Raksaniyata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kelautan.
Lalu, penghargaan Rekor Muri untuk konfigurasi Merah Putih yang dikibarkan 16.000 siswa dan 1.040 polisi cilik disertai dengan tarian massal pada peringatan Hardiknas 2015. Penghargaan Adiwiyata Mandiri 2015 dari Presiden RI kepada SMP Negeri Sunggal, SMP Negeri 1 Lubukpakam serta penghargaan Kalpataru kepada tokoh penangkar tanaman, Ngatimin Akelaras.
Keberhasilan ini patut disyukuri, namun disadari masih banyak lagi tuntutan kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi. Meski dari tahun ke tahun APBD terus meningkat, yaitu pada 2015 APBD Deliserdang mencapai Rp3,2 triliun, dirasakan peningkatannya masih terlalu sedikit dibandingkan tingginya tuntutan kebutuhan masyarakat yang kian berkembang.
Karena itu, Pemkab Deliserdang masih terus berupaya untuk meningkatkan APBDnya, termasuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) yang diyakini peluangnya semakin besar. Jika terealisasi, dipastikan akan mampu mendongkrak peningkatan pembangunan daerah.
Demikian juga pengelolaan keuangan daerah yang semakin baik ditandai dengan diraihnya opini Wajar Dengan Pengecualian( WDP) atas laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), terhadap Laporan Keuangan Deliserdang Tahun Anggaran 2014.
Saya bersama Wakil Bupati Zainuddin Mars yang selalu bersikap terbuka dengan masyarakat, optimistis berbagai terobosan yang sudah dilakukan mampu menjadikan Kabupaten Deliserdang menjadi salah satu kabupaten terbaik di Indonesia. Dengan pencapaian itu, cita-cita kami, masyarakat sejahtera, religius, dan bersatu dalam kebinekaan akan terwujud.
Ashari Tambunan
Bupati Deliserdang
Terdapat 22 kecamatan, 380 desa, 14 kelurahan dengan jumlah penduduk 1.886.388 jiwa. Deliserdang memiliki potensi sangat strategis yang merupakan salah satu jalur perdagangan tersibuk. Selain itu, termasuk bagian konsep pembangunan Mebidangro (Medan, Binjai, Deliserdang, dan Karo) sehingga kabupaten ini memiliki peran yang cukup penting dalam berbagai agenda pembangunan di segala bidang. Ini menyebabkan kabupaten yang berusia 69 tahun ini sangat potensial dan menarik untuk dijadikan tujuan berinvestasi, apalagi dengan ketersediaan infrastruktur, termasuk kehadiran Bandara Internasional Kualanamu (KNIA).
Tekad bersama untuk memajukanDeliserdanglewatpercepatan pembangunan diyakini akan terwujud sebagaimana yang tertuang pada visi misi pembangunan Deliserdang, yaitu ā€¯Deliserdang yang Maju, Berdaya Saing, Religius dan Bersatu dalam Kebinekaanā€¯.
Dengan memegang prinsip melanjutkan pembangunan yang sudah berjalan, memantapkan dan meningkatkannya, lewat konsep kebersamaan dan semangat kegotongroyongan yang diaplikasikan melalui program Gerakan Deliserdang Membangun (GDSM), kami mengandalkan sinergi tiga pilar kekuatan pembangunan.
Artinya, pembangunan tidak bisa berjalan secara sendiri-sendiri, tetapi percepatan pembangunan dapat lebih nyata jika digabung antara pemerintah, dukungan pihak swasta, dan partisipasi masyarakat. Program yang menyinergikan tiga pilar kekuatan pembangunan ini berhasil mendongkrak percepatan pembangunan, terutama pada prioritas pembangunan, yakni infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, dengan tidak mengabaikan sektor- sektor lainnya.
Saat ini jalan di Deliserdang mencapai 3.575.403 km lebih, dan yang sudah diaspal sepanjang 1.834.230 km, jalan beton 157.541 km. Adapun jalan yang masih pengerasan sepanjang 1.583.632 km, secara bertahap dilakukan pemeliharaan serta peningkatan statusnya. Di bidang pendidikan, seluruh gedung sekolah dalam keadaan layak dan nyaman untuk proses belajar dan mengajar.
Untuk SD negeri berjumlah 590 unit sekolah, madrasah ibtidaiah negeri (MIN) 3 sekolah, SLTP negeri 63 sekolah, madrasah tsanawiah negeri (MTSN) 3 sekolah, SMA negeri 16 sekolah, SMK negeri 10 sekolah, madrasah aliah negeri (MAN) 2 sekolah. Demikian juga di bidang kesehatan. Kami terus berupaya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
Dari 34 puskesmas yang tersebar di seluruh kecamatan, 22 di antaranya telah ditingkatkan statusnya menjadi puskesmas rawat inap. Juga puskesmas pembantu yang jumlahnya kini mencapai 106 unit. Sedangkan puskesdes sebanyak 159 unit. Untuk Rumah Sakit Umum (RSU) Deliserdang yang berada di pusat ibu kota Deliserdang, yaitu Lubukpakam, statusnya sudah di tingkat menjadi kelas B. Gerakan kemanusiaan masih terus digulirkan.
Bedah rumah bagi keluarga kurang mampu menjadi rumah yang layak huni, lengkap dengan surat hak tanah dan izin membangun bangunan (IMB) dilaksanakan lewat pola kebersamaan kekuatan tiga pilar pembangunan. Pola ini menyatukan pemerintah, yang melibatkan PNS/anggota Korpri di lingkungan Pemkab Deliserdang, swasta dan masyarakat.
Kebijakan ini berhasil me-nurunkan persentase penduduk miskin menjadi 4,71% atau posisi terendah di Sumut. Berbagai kebijakan yang dilakukan menghasilkan sederet penghargaan, baik dari tingkat Provinsi Sumut dan nasional pada 2014, di antaranya berupa medali dan penghargaan peduli olahraga dari gubernur Sumut, Plakat Wahana Tatanugraha darimenteriperhubungan,
Juara Umum Hari Aksara Internasional tingkat Sumut, terbaik II Penanaman 1 Miliar Pohon 2013 tingkat Nasional dari Presiden RI, Penghargaan Tokoh Sahabat Pers dari Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) Sumut, Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya dari Gubernur Sumut, dan penghargaan Raksaniyata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kelautan.
Lalu, penghargaan Rekor Muri untuk konfigurasi Merah Putih yang dikibarkan 16.000 siswa dan 1.040 polisi cilik disertai dengan tarian massal pada peringatan Hardiknas 2015. Penghargaan Adiwiyata Mandiri 2015 dari Presiden RI kepada SMP Negeri Sunggal, SMP Negeri 1 Lubukpakam serta penghargaan Kalpataru kepada tokoh penangkar tanaman, Ngatimin Akelaras.
Keberhasilan ini patut disyukuri, namun disadari masih banyak lagi tuntutan kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi. Meski dari tahun ke tahun APBD terus meningkat, yaitu pada 2015 APBD Deliserdang mencapai Rp3,2 triliun, dirasakan peningkatannya masih terlalu sedikit dibandingkan tingginya tuntutan kebutuhan masyarakat yang kian berkembang.
Karena itu, Pemkab Deliserdang masih terus berupaya untuk meningkatkan APBDnya, termasuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) yang diyakini peluangnya semakin besar. Jika terealisasi, dipastikan akan mampu mendongkrak peningkatan pembangunan daerah.
Demikian juga pengelolaan keuangan daerah yang semakin baik ditandai dengan diraihnya opini Wajar Dengan Pengecualian( WDP) atas laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), terhadap Laporan Keuangan Deliserdang Tahun Anggaran 2014.
Saya bersama Wakil Bupati Zainuddin Mars yang selalu bersikap terbuka dengan masyarakat, optimistis berbagai terobosan yang sudah dilakukan mampu menjadikan Kabupaten Deliserdang menjadi salah satu kabupaten terbaik di Indonesia. Dengan pencapaian itu, cita-cita kami, masyarakat sejahtera, religius, dan bersatu dalam kebinekaan akan terwujud.
Ashari Tambunan
Bupati Deliserdang
(bbg)