PM Najib Bersikukuh Tolak Mundur
A
A
A
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak memimpin parade yang dihadiri ribuan orang, termasuk tentara, polisi, dan pegawai negeri, di Kuala Lumpur kemarin.
Melalui parade itu, Najib seperti menegaskan dirinya masih berpengaruh di negara tersebut. Parade untuk memperingati Hari Nasional itu berlangsung di tengah guncangan politik saat ribuan orang dari kelompok oposisi menggelar unjuk rasa akhir pekan lalu. Demonstrasi yang dimotori kelompok Bersih berseragam kaus kuning itu menuntut Najib mundur akibat dugaan skandal korupsi. Najib menolak seruan oposisi dan menyerukan pentingnya persatuan nasional.
Menurut dia, unjuk rasa bukan saluran tepat untuk menyuarakan pendapat di negara demokratis. Apalagi rakyat Malaysia juga masih mendukung pemerintah. ”Kami tidak akan mengizinkan siapa pun dari dalam atau dari luar untuk begitu saja masuk dan mencuri, mengacaukan atau menghancurkan semua yang telah kita bangun sejauh ini,” papar Najib seperti dikutip kantor berita Bernama kemarin.
”Mari kita semua ingat, jika kita tidak bersatu, kehilangan solidaritas dan persatuan kita, semua masalah tidak akan selesai dan semua yang telah kita bangun akan hancur begitu saja,” tutur Najib . Koalisi berkuasa Barisan Nasional telah memimpin Malaysia sejak kemerdekaan 58 tahun silam. Meski demikian, dukungan publik terus turun dalam beberapa pemilu terakhir.
Gerakan oposisi Bersih pun menggelar unjuk rasa mendesak Najib lengser setelah terkuaknya skandal suap. Wall Street Journal bulan lalu melaporkan dokumen Malaysia yang menunjukkan hampir USD700 juta disimpan di rekening bank pribadi Najib sejak 2013. Para menteri kabinet mengakui adanya transfer dana tersebut. Namun mereka berdalih uang itu donasi politik dari sejumlah sumber di Timur Tengah. Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad, 90, yang menyebut Najib korup juga menghadiri unjuk rasa pada Sabtu (29/8) dan Minggu lalu (30/8).
”Jika pemerintah mengabaikan hukum, kita harus berdemonstrasi. Jika Anda melihat mantan Presiden Ferdinand Marcos saat dia memimpin Filipina, rakyatnya menggulingkan dia melalui demonstrasi,” kata Mahatir seperti dikutip AFP. Meski demikian, peluang melakukan revolusi ”kekuatan rakyat” di Malaysia sangat kecil. Najib masih mengendalikan partai berkuasa, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), dan koalisi pemerintahan menikmati dukungan penuh dari etnis Melayu muslim yang mencakup lebih dari 60% populasi.
”Najib dapat beristirahat dengan mudah karena satu-satunya jalan bagi siapa saja untuk menggesernya adalah melalui parlemen atau partai berkuasa,” kata Ibrahim Suffian, kepala lembaga survei Merdeka Centre. Najib pada awal berkuasa berjanji memberantas korupsi, memperluas kebebasan dan reformasi sejumlah kebijakan pro- Melayu. Dalam perjalanan pemerintahannya, dia melupakan janji-janji itu karena mendapat tekanan dari kubu konservatif di UMNO setelah melemahnya dukungan pada Pemilu 2013.
Para peserta pawai akhir pekan lalu di Kuala Lumpur kebanyakan dari etnik China yang mencakup seperempat populasi, menunjukkan demonstrasi itu memiliki pendukung Melayu yang sedikit. Survei Merdeka Centre yang dirilis pada Jumat (28/8) menunjukkan 81% etnis China mendukung unjuk rasa dan hanya 23% etnis Melayu yang mendukungnya. Menteri Pemerintahan Malaysia Abdul Rahman Dahlan mengeluhkan basis pemerintah pada akar rumput Melayu.
”Kapankah orang-orang ini menyadari bahwa pertarungan sebenarnya itu di akar rumput, kekuatan koalisi berkuasa?” kicaunya di akun Twitter pada Minggu (30/8). Koalisi Barisan Nasional yang dipimpin UMNO selama beberapa dekade terakhir mendapat dukungan terbesar di basis etnik Melayu di perdesaan. Universitas Harvard dan Universitas Sydney meneliti 127 negara dalam Electoral Integrity Project.
Hasil penelitian menunjukkan Malaysia tahun ini menempati peringkat ke-114 untuk pemilu yang jujur dan adil. Menurut hasil studi itu, Malaysia memiliki undang-undang pemilu yang buruk dan batas distrik negara bagian yang disurvei. Para pendukung oposisi menilai tidak mudah untuk menggulingkan Najib dari kekuasaannya.
”Kami telah memberikan langkah terbaik kami dan sekarang giliran mereka lagi. Membuat Najib mundur itu tidak mudah dan mungkin tidak banyak harapan untuk itu. Tapi dapatkah kita berdiam diri dan tidak mengatakan apapun?” ujar Simon Tam, pengacara yang mengikuti unjuk rasa pada akhir pekan lalu.
Otoritas Malaysia berupaya menekan gerakan oposisi dengan memblokir sejumlah website yang dianggap memprovokasi massa dan merusak citra pemerintah.
Syarifudin
Melalui parade itu, Najib seperti menegaskan dirinya masih berpengaruh di negara tersebut. Parade untuk memperingati Hari Nasional itu berlangsung di tengah guncangan politik saat ribuan orang dari kelompok oposisi menggelar unjuk rasa akhir pekan lalu. Demonstrasi yang dimotori kelompok Bersih berseragam kaus kuning itu menuntut Najib mundur akibat dugaan skandal korupsi. Najib menolak seruan oposisi dan menyerukan pentingnya persatuan nasional.
Menurut dia, unjuk rasa bukan saluran tepat untuk menyuarakan pendapat di negara demokratis. Apalagi rakyat Malaysia juga masih mendukung pemerintah. ”Kami tidak akan mengizinkan siapa pun dari dalam atau dari luar untuk begitu saja masuk dan mencuri, mengacaukan atau menghancurkan semua yang telah kita bangun sejauh ini,” papar Najib seperti dikutip kantor berita Bernama kemarin.
”Mari kita semua ingat, jika kita tidak bersatu, kehilangan solidaritas dan persatuan kita, semua masalah tidak akan selesai dan semua yang telah kita bangun akan hancur begitu saja,” tutur Najib . Koalisi berkuasa Barisan Nasional telah memimpin Malaysia sejak kemerdekaan 58 tahun silam. Meski demikian, dukungan publik terus turun dalam beberapa pemilu terakhir.
Gerakan oposisi Bersih pun menggelar unjuk rasa mendesak Najib lengser setelah terkuaknya skandal suap. Wall Street Journal bulan lalu melaporkan dokumen Malaysia yang menunjukkan hampir USD700 juta disimpan di rekening bank pribadi Najib sejak 2013. Para menteri kabinet mengakui adanya transfer dana tersebut. Namun mereka berdalih uang itu donasi politik dari sejumlah sumber di Timur Tengah. Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad, 90, yang menyebut Najib korup juga menghadiri unjuk rasa pada Sabtu (29/8) dan Minggu lalu (30/8).
”Jika pemerintah mengabaikan hukum, kita harus berdemonstrasi. Jika Anda melihat mantan Presiden Ferdinand Marcos saat dia memimpin Filipina, rakyatnya menggulingkan dia melalui demonstrasi,” kata Mahatir seperti dikutip AFP. Meski demikian, peluang melakukan revolusi ”kekuatan rakyat” di Malaysia sangat kecil. Najib masih mengendalikan partai berkuasa, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), dan koalisi pemerintahan menikmati dukungan penuh dari etnis Melayu muslim yang mencakup lebih dari 60% populasi.
”Najib dapat beristirahat dengan mudah karena satu-satunya jalan bagi siapa saja untuk menggesernya adalah melalui parlemen atau partai berkuasa,” kata Ibrahim Suffian, kepala lembaga survei Merdeka Centre. Najib pada awal berkuasa berjanji memberantas korupsi, memperluas kebebasan dan reformasi sejumlah kebijakan pro- Melayu. Dalam perjalanan pemerintahannya, dia melupakan janji-janji itu karena mendapat tekanan dari kubu konservatif di UMNO setelah melemahnya dukungan pada Pemilu 2013.
Para peserta pawai akhir pekan lalu di Kuala Lumpur kebanyakan dari etnik China yang mencakup seperempat populasi, menunjukkan demonstrasi itu memiliki pendukung Melayu yang sedikit. Survei Merdeka Centre yang dirilis pada Jumat (28/8) menunjukkan 81% etnis China mendukung unjuk rasa dan hanya 23% etnis Melayu yang mendukungnya. Menteri Pemerintahan Malaysia Abdul Rahman Dahlan mengeluhkan basis pemerintah pada akar rumput Melayu.
”Kapankah orang-orang ini menyadari bahwa pertarungan sebenarnya itu di akar rumput, kekuatan koalisi berkuasa?” kicaunya di akun Twitter pada Minggu (30/8). Koalisi Barisan Nasional yang dipimpin UMNO selama beberapa dekade terakhir mendapat dukungan terbesar di basis etnik Melayu di perdesaan. Universitas Harvard dan Universitas Sydney meneliti 127 negara dalam Electoral Integrity Project.
Hasil penelitian menunjukkan Malaysia tahun ini menempati peringkat ke-114 untuk pemilu yang jujur dan adil. Menurut hasil studi itu, Malaysia memiliki undang-undang pemilu yang buruk dan batas distrik negara bagian yang disurvei. Para pendukung oposisi menilai tidak mudah untuk menggulingkan Najib dari kekuasaannya.
”Kami telah memberikan langkah terbaik kami dan sekarang giliran mereka lagi. Membuat Najib mundur itu tidak mudah dan mungkin tidak banyak harapan untuk itu. Tapi dapatkah kita berdiam diri dan tidak mengatakan apapun?” ujar Simon Tam, pengacara yang mengikuti unjuk rasa pada akhir pekan lalu.
Otoritas Malaysia berupaya menekan gerakan oposisi dengan memblokir sejumlah website yang dianggap memprovokasi massa dan merusak citra pemerintah.
Syarifudin
(ars)