Kelakar JK dan Wejangan Alwi

Selasa, 01 September 2015 - 08:56 WIB
Kelakar JK dan Wejangan Alwi
Kelakar JK dan Wejangan Alwi
A A A
Meski kondisi ekonomi dalam negeri sedang bergejolak, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memastikan kondisi politik tetap stabil.

Dia meyakini kegaduhan politik tak akan terjadi karena hampir seluruh pemimpin partai politik adalah pengusaha besar dan pemilik media nasional. ”Kalau secara politik Indonesia akan selalu aman, tidak ada oposisi. Kenapa politik Indonesia aman, karena pemimpin politik di Indonesia itu pengusaha dan pengusaha tidak ingin bentrok dengan pemerintah,” ujar JK saat beramah-tamah dengan puluhan warga negara Indonesia di Seoul, Korea Selatan(Korsel). KondisiinimenurutJKmenjadikeuntungan bagi pemerintah.

Berbusana batik dan berbicara santai di podium Kedutaan Besar RI di Seoul, Sabtu (29/8) malam, membuat puluhan WNI yang bersilaturahmi dengan JK rileks dan senang. Acara ramah-tamah yang digelar Dubes John Prasetio itu berlangsung sederhana, tetapi tak menghilangkan kehangatan suasana. Diawali dengan cuplikan video singkat peringatan HUT RI di KBRI Seoul, seluruh tamu tampak terharu karena rasa nasionalisme WNI yang mengikuti upacara di kedutaan sangat tinggi.

Pasukan pengibar Bendera Pusaka di kedutaan tampil maksimal dan membuat kagum seluruh tamu yang hadir. JK bercerita dalam kunjungan kerjanya ke Korsel kali ini merupakan yang terpanjang selaku wapres. Seperti diketahui, JK melakukan kunjungan ke Seoul selama lima hari untuk meningkatkan kerja sama kedua negara dan menjadi pembicara dalam World Summit 2015 .

”Ini adalah hari keempat saya di sini (Seoul), hari terlama saya selain di Jakarta. Di Makassar yang kampung halaman, saya cuma dua hari. Saya di sini ikut saja acara (Dubes) John ini karena siang malam dijamu makan, oke juga,” ujarnya. Kepada seluruh TKI, pelajar, dan WNI yang telah menjadi penduduk tetap Negeri Ginseng, JK mengingatkan agar nasionalisme tetap ditumbuhkan melalui berbagai hal seperti menyimpan uang di bank nasional pemerintah, yaitu BNI yang ada di Seoul dan Busan.

Sementara itu para TKI yang memiliki pendapatan besar juga diharapkan dapat menyisihkan uangnya untuk membeli rumah melalui kredit perumahan rakyat/apartemen melalui Bank BTN. ”Nanti Anda setelah pulang bisa punya rumah yang lebih baik karena pemerintah ingin membangun rumah sebanyak- banyaknya seperti melalui Bank BTN dan bank lain.

Di samping itu juga kita ingin mendekatkan Anda dengan bank kita sendiri sehingga kita punya Bank BNI di sini. Keunggulannya kalau transfer lebih murah, bisa ke kampung, bisa juga ke manamana,” paparnya. Seusai JK memberikan sambutan, secara mendadak pembawa acara meminta para tamu menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun untuk merayakan pernikahan JKMufidah Kalla ke-48. Kue ulang tahun langsung disuguhkan ke meja JK dan dilanjutkan dengan acara tiup lilin serta pemberian ucapan selamat dari para tamu.

Tokoh agama Alwi Shihab yang hadir dalam acara tersebut memberikan ”wejangan” singkat untuk JKMufidah yang sedang berbahagia. ”Kita harus belajar bagaimana mempertahankan perkawinan yang langgeng, yang dua tahun lagi akan menjadi pernikahan emas. Kata Pak JK, kalau mau langgeng jangan pernah lihat isi HP bapak (JK) atau sebaliknya, karena ini resep yang bikin beliau berdua harmonis,” ujar Alwi.

Sebagai orang Bugis, JK dinilai Alwi merupakan orang yang romantis meski tidak pernah mengucapkan kata ”I love you” kepada Mufidah Kalla. JK menurutnya selalu mencari keberadaan Mufidah bila yang bersangkutan tidak ditemui saat membuka pintu rumah sepulang bekerja.

Laporan Wartawan Koran Sindo
Rarasati Syarief
Seoul
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0662 seconds (0.1#10.140)