Awas Krisis Politik Malaysia Bisa Menular ke Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Aksi demonstrasi yang dilakukan puluhan ribu masyarakat Malaysia dinilai bisa terjadi di Indonesia. Hal tersebut karena dipicu faktor krisis ekononomi yang juga tengah melanda Indonesia.
"Jadi selain masalah ekonominya yang katanya sama-sama kena imbas global kan, ada masalah keinginan masyarakat, rakyat Malaysia untuk melengserkan Najib (Perdana Menteri Malaysia)," ujar Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Fuad Bawazier saat akan menjadi pembicara diskusi Dwelling Time, di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (30/8/2015).
Fuad mengatakan, krisis ekonomi yang berdampak pada krisis politik di Malaysia sama persis seperti yang dialami Indonesia pada tahun 1998.
Hilangnya kepercayaan publik kepada penguasa saat itu mengakibatkan gelombang aksi demontrasi yang disebut Reformasi 98 dan menjatuhkan kekuasaan Soeharto.
Mantan Menteri Keuangan era Soeharto ini berharap krisis ekonomi yang melanda Indonesia sekarang ini harus segera diatasi pemerintahan Jokowi-JK. Sebab jika tidak, ia khawatir akan menimbulkan gejolak politik seperti yang dialami negara Malaysia.
"Jadi ini (masalah Malaysia dan Indonesia) artinya berimpit (saling terkait) masalah agenda krisis politik dengan krisis ekonomi," pungkasnya.
"Jadi selain masalah ekonominya yang katanya sama-sama kena imbas global kan, ada masalah keinginan masyarakat, rakyat Malaysia untuk melengserkan Najib (Perdana Menteri Malaysia)," ujar Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Fuad Bawazier saat akan menjadi pembicara diskusi Dwelling Time, di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (30/8/2015).
Fuad mengatakan, krisis ekonomi yang berdampak pada krisis politik di Malaysia sama persis seperti yang dialami Indonesia pada tahun 1998.
Hilangnya kepercayaan publik kepada penguasa saat itu mengakibatkan gelombang aksi demontrasi yang disebut Reformasi 98 dan menjatuhkan kekuasaan Soeharto.
Mantan Menteri Keuangan era Soeharto ini berharap krisis ekonomi yang melanda Indonesia sekarang ini harus segera diatasi pemerintahan Jokowi-JK. Sebab jika tidak, ia khawatir akan menimbulkan gejolak politik seperti yang dialami negara Malaysia.
"Jadi ini (masalah Malaysia dan Indonesia) artinya berimpit (saling terkait) masalah agenda krisis politik dengan krisis ekonomi," pungkasnya.
(hyk)