Tenaga Honorer Tak Kunjung Diangkat
Tenaga Honorer Tak Kunjung Diangkat
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan- RB) Yuddy Chrisnandi dianggap telah menimbulkan keresahan di masyarakat karena hingga kini tidak kunjung menuntaskan masalah tenaga honorer.
Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy mengatakan, pihaknya sudah berulang kali melakukan rapat kerja (raker) tentang masalah tenaga honorer dan menghasilkan kesepakatan bersama untuk menuntaskan persoalan itu. Namun Yuddy tidak juga merealisasinya.
”Komisi II kecewa dengan Menpan-RB Yuddy Chrisnandi karena tidak jelas realisasi pengangkatan tenaga honorer K1 dan K2 tahun ini,” ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, kemarin. Menurut dia, raker yang dilakukan berkali-kali itu melahirkan tiga substansi kesepakatan.
Pertama, Kemenpan- RB memberikan sikap tegas dan solusi, termasuk penganggaran tenaga honorer K1 dan K2 pada 2015. Kedua, menyelesaikan permasalahan tenaga honorer K2 secara komprehensif paling lambat Desember 2015. Ketiga, tenaga honorer K2 yang tidak lulus tes akan diselesaikan dengan formula khusus.
Namun hingga hari ini Komisi II DPR tidak mendapatkan kejelasan dan solusi atas persoalan tersebut. ”Kami setiap hari menerima pengaduan dari para tenaga honorer, baik secara perseorangan maupun melalui organisasi,” imbuh politikus PKB itu.
Kemarin, Komisi II DPR menerima lagi pengaduan dari Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) yang dipimpin Titi Purwaningsih dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Sementara itu, Kepala Biro Hukum, Informasi, dan Pelayanan Publik (HUKIP) Kemenpan- RB Herman Suryatman menegaskan, pemerintah masih mencari terobosan hukum untuk permasalahan eks K2.
”Saya belum bisa menyampaikan progres nya. Intinya saat ini masih dicarikan format yang sesuai dengan aturan, tapi juga memperhatikan rasa keadilan untuk teman-teman eks K2 ini,” paparnya.
Kiswondari/Dita angga
Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy mengatakan, pihaknya sudah berulang kali melakukan rapat kerja (raker) tentang masalah tenaga honorer dan menghasilkan kesepakatan bersama untuk menuntaskan persoalan itu. Namun Yuddy tidak juga merealisasinya.
”Komisi II kecewa dengan Menpan-RB Yuddy Chrisnandi karena tidak jelas realisasi pengangkatan tenaga honorer K1 dan K2 tahun ini,” ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, kemarin. Menurut dia, raker yang dilakukan berkali-kali itu melahirkan tiga substansi kesepakatan.
Pertama, Kemenpan- RB memberikan sikap tegas dan solusi, termasuk penganggaran tenaga honorer K1 dan K2 pada 2015. Kedua, menyelesaikan permasalahan tenaga honorer K2 secara komprehensif paling lambat Desember 2015. Ketiga, tenaga honorer K2 yang tidak lulus tes akan diselesaikan dengan formula khusus.
Namun hingga hari ini Komisi II DPR tidak mendapatkan kejelasan dan solusi atas persoalan tersebut. ”Kami setiap hari menerima pengaduan dari para tenaga honorer, baik secara perseorangan maupun melalui organisasi,” imbuh politikus PKB itu.
Kemarin, Komisi II DPR menerima lagi pengaduan dari Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) yang dipimpin Titi Purwaningsih dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Sementara itu, Kepala Biro Hukum, Informasi, dan Pelayanan Publik (HUKIP) Kemenpan- RB Herman Suryatman menegaskan, pemerintah masih mencari terobosan hukum untuk permasalahan eks K2.
”Saya belum bisa menyampaikan progres nya. Intinya saat ini masih dicarikan format yang sesuai dengan aturan, tapi juga memperhatikan rasa keadilan untuk teman-teman eks K2 ini,” paparnya.
Kiswondari/Dita angga
(ftr)
Explore More