Tanamkan Nilai Agama untuk Cegah Anak Kena Narkoba
A
A
A
JAKARTA - Mengenalkan nilai-nilai agama sejak usia dini diyakini mampu menghindarkan seorang anak dari perilaku menyimpang. Misalnya penyalahgunaan narkoba dan tindakan tak terpuji lainnya.
Hal itu disampaikan Penyuluh, Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN), Chotidjah saat menggelar Dialog Interaktif di Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya), Srengseng Sawah, Depok.
“Setiap agama mengajarkan hal yang baik kepada pemeluknya. Oleh karena itu, penanaman nilai agama kepada anak usia dini mampu menghindarkan mereka (anak) dari penyalahgunaan narkoba. Semua agama juga sudah mengharamkan penyalahgunaan narkoba,” kata Chotidjah, di Depok, Rabu (26/8/2015).
Selain itu lanjut Chotidjah, pola asuh yang baik dalam keluarga adalah pola asuh yang demokratis. Menurutnya, orangtua juga tidak boleh mengekang kebebasan anak.
Bahkan, orangtua harus berperan layaknya seorang teman bagi anak-anaknya. Hal ini dimaksudkan agar anak tidak segan atau malu bertanya kepada orangtua.
“Bayangkan kalau anak kita mencari informasi tentang permasalahan narkoba kepada orang lain. Syukur kalau tempat dia bertanya itu adalah orang yang paham tentang narkoba. Bagaimana jika anak kita justru diajak untuk mencoba menggunakan narkoba,” ungkapnya.
Sementara Elis Setiawati, anggota Posdaya Srengseng Sawah mengatakan, bagaimana mengenali ciri-ciri anak yang menjadi pecandu narkoba.
“Setiap hari kita bersama dengan anak di rumah. Tahu-tahu sudah ketangkap polisi. Orangtua terus membela anaknya, tapi barang bukti dan hasil tes urine membenarkan bahwa anak kita menjadi pengguna narkoba. Ini sering sekali terjadi,” tutur Elis.
Menanggapi pertanyaan itu Chotidjah mengatakan, orangtua harus masuk dalam kehidupan anak. Orangtua harus tahu anaknya berteman dengan siapa saja.
"Kemudian prestasi belajar di sekolah harus selalu di update. Kamarnya harus kita periksa. Bila menemukan hal-hal yang mencurigakan, segera ambil tindakan yang cepat," kata Chotidjah.
Dijelaskan Chotidjah, secara umum ciri penyalahguna narkoba dibagi dalam tiga tahap, yakni tahap coba-coba, tahan pengguna tetap dan tahap kecanduan.
Tahap coba-coba misalnya, terjadi perubahan pola makan pada anak. Sementara pada tahap kecanduan anak sudah mulai merokok dan memiliki masalah keuangan.
"Tahap yang paling berat yaitu tahap kecanduan. Pada tahap kecanduan ini ciri-cirinya adalah adanya bekas suntikan di lengan, ditemukan alat penggunaan narkoba dalam kamar," pungkasnya.
Hal itu disampaikan Penyuluh, Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN), Chotidjah saat menggelar Dialog Interaktif di Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya), Srengseng Sawah, Depok.
“Setiap agama mengajarkan hal yang baik kepada pemeluknya. Oleh karena itu, penanaman nilai agama kepada anak usia dini mampu menghindarkan mereka (anak) dari penyalahgunaan narkoba. Semua agama juga sudah mengharamkan penyalahgunaan narkoba,” kata Chotidjah, di Depok, Rabu (26/8/2015).
Selain itu lanjut Chotidjah, pola asuh yang baik dalam keluarga adalah pola asuh yang demokratis. Menurutnya, orangtua juga tidak boleh mengekang kebebasan anak.
Bahkan, orangtua harus berperan layaknya seorang teman bagi anak-anaknya. Hal ini dimaksudkan agar anak tidak segan atau malu bertanya kepada orangtua.
“Bayangkan kalau anak kita mencari informasi tentang permasalahan narkoba kepada orang lain. Syukur kalau tempat dia bertanya itu adalah orang yang paham tentang narkoba. Bagaimana jika anak kita justru diajak untuk mencoba menggunakan narkoba,” ungkapnya.
Sementara Elis Setiawati, anggota Posdaya Srengseng Sawah mengatakan, bagaimana mengenali ciri-ciri anak yang menjadi pecandu narkoba.
“Setiap hari kita bersama dengan anak di rumah. Tahu-tahu sudah ketangkap polisi. Orangtua terus membela anaknya, tapi barang bukti dan hasil tes urine membenarkan bahwa anak kita menjadi pengguna narkoba. Ini sering sekali terjadi,” tutur Elis.
Menanggapi pertanyaan itu Chotidjah mengatakan, orangtua harus masuk dalam kehidupan anak. Orangtua harus tahu anaknya berteman dengan siapa saja.
"Kemudian prestasi belajar di sekolah harus selalu di update. Kamarnya harus kita periksa. Bila menemukan hal-hal yang mencurigakan, segera ambil tindakan yang cepat," kata Chotidjah.
Dijelaskan Chotidjah, secara umum ciri penyalahguna narkoba dibagi dalam tiga tahap, yakni tahap coba-coba, tahan pengguna tetap dan tahap kecanduan.
Tahap coba-coba misalnya, terjadi perubahan pola makan pada anak. Sementara pada tahap kecanduan anak sudah mulai merokok dan memiliki masalah keuangan.
"Tahap yang paling berat yaitu tahap kecanduan. Pada tahap kecanduan ini ciri-cirinya adalah adanya bekas suntikan di lengan, ditemukan alat penggunaan narkoba dalam kamar," pungkasnya.
(maf)