KJRI Davao Selamatkan 5 WNI
A
A
A
DAVAO CITY - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) diDavaoCity, PulauMindanao, menyelamatkan lima warga negara Indonesia (WNI) asal Berau yang hanyut terbawa ombak besar hingga ke perairan Filipina pada Senin (17/8) lalu.
KJRI Davao City merasa bahagia karena penyelamatan itu bertepatan dengan perayaan HUT Kemerdekan RI. Pada Sabtu (8/8) KJRI Davao Cita, melalui staf teknis Imigrasi, menerima kabar dari Kepala Kantor Imigrasi Tj. Redep tentang hilangnya lima WNI asal Kepulauan Derawan, Berau. Mereka diduga hanyut karena terbawa ombak besar sampai ke perairan Filipina.
Setelah menerima kabar tersebut, Konsul Jenderal RI Davao City Eko Hartono menginstruksikan Fungsi Konsuler, Imigrasi, serta LO Polri untuk berkoordinasi dengan ILO TNI serta counterpart. ”Dikarenakan kabar yang kami terima sangat terbatas, kami perlu menggali informasi lebih dalam melalui koordinasi dengan ILOTN Iserta pasukan penjaga pantai dan Angkatan Laut Filipina,” kata Hartono.
Mewakili tim staf teknis Imigrasi, Agus Majid menyampaikan bahwa pada Jumat (7/8) lima WNI tersebut ditemukan MV Princess Maya di sekitar perairan antara pulau Simunul dan Sibutu, Filipina.
”Ketika ditemukan, kelima WNI tersebut termasuk di antaranya anak usia 8 tahun dan 13 tahun, dalam kondisi lemas setelah berhari-hari terapung di lautan. Untungnya salah satu operator MV Princess Maya bisa berbahasa Indonesia,” kata Majid.
Andika hendra m
KJRI Davao City merasa bahagia karena penyelamatan itu bertepatan dengan perayaan HUT Kemerdekan RI. Pada Sabtu (8/8) KJRI Davao Cita, melalui staf teknis Imigrasi, menerima kabar dari Kepala Kantor Imigrasi Tj. Redep tentang hilangnya lima WNI asal Kepulauan Derawan, Berau. Mereka diduga hanyut karena terbawa ombak besar sampai ke perairan Filipina.
Setelah menerima kabar tersebut, Konsul Jenderal RI Davao City Eko Hartono menginstruksikan Fungsi Konsuler, Imigrasi, serta LO Polri untuk berkoordinasi dengan ILO TNI serta counterpart. ”Dikarenakan kabar yang kami terima sangat terbatas, kami perlu menggali informasi lebih dalam melalui koordinasi dengan ILOTN Iserta pasukan penjaga pantai dan Angkatan Laut Filipina,” kata Hartono.
Mewakili tim staf teknis Imigrasi, Agus Majid menyampaikan bahwa pada Jumat (7/8) lima WNI tersebut ditemukan MV Princess Maya di sekitar perairan antara pulau Simunul dan Sibutu, Filipina.
”Ketika ditemukan, kelima WNI tersebut termasuk di antaranya anak usia 8 tahun dan 13 tahun, dalam kondisi lemas setelah berhari-hari terapung di lautan. Untungnya salah satu operator MV Princess Maya bisa berbahasa Indonesia,” kata Majid.
Andika hendra m
(ars)