Ciptakan Aplikasi Messenger Asli Indonesia
A
A
A
Penggunaan aplikasi messenger seperti LINE, WhatsApp, ataupun Blackberry Messenger (BBM) bukan hal yang asing.
Memasuki era digital, banyak sekali jenis aplikasi messenger yang ditawarkan. Tapi, tahukah Anda kalau Indonesia juga mampu menciptakan produk sejenis yang tak kalah digandrungi oleh masyarakat Tanah Air, bahkan internasional?
Aplikasi messenger itu bernama Catfiz, buah karya Mochammad Arfan. Pria asli Surabaya itu tidak menyangka Catfiz bisa diterima banyak kalangan. Bagaimana awal cerita Arfan membangun Catfiz?
Apa alasannya untuk membuat sebuah aplikasi messenger tersebut? Berikut kutipan wawancara KORAN SINDO dengan pria kelahiran 8 November 1970 itu.
Bagaimana awal terciptanya Catfiz?
Sekitar Maret 2011, saya dan kawan mulai berpikir untuk menciptakan sebuah aplikasi messenger karena melihat pertumbuhannya sangat pesat. Banyaknya pengguna media sosial di Indonesia membuat saya merasa bahwa perlu menciptakan sebuah aplikasi yang dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia sendiri. Saya berpikir, kenapa tidak ada provider lokal yang bisa melayani kebutuhan penduduk lokal juga? Setelah kurang lebih melakukan persiapan selama setahun, akhirnya Catfiz resmi diluncurkan pada November 2012.
Apa saja fitur yang terdapat di Catfiz?
Kami mempunyai pandangan untuk membuat sebuah aplikasi messenger yang sesuai dengan kultur dan kebutuhan orang Indonesia kebanyakan. Maka, terciptalah beberapa fitur di antaranya dapat berbagi file hingga 50 MB, memfasilitasi grup dengan member mencapai 2.000 orang dalam satu grup, kemudian comment onstatusyang memungkinkan user bisa saling berkomentar di status user lain, hingga fasilitas media sosial lain seperti repost, like/unlike, bahkan quote. Menurut saya, fitur ini adalah sebuah manifestasi dari beberapa hal yang menjadi kebiasaan orang Indonesia.
Apa yang menjadikan Catfiz unik dibandingkan aplikasi messenger lain?
Saat ini Catfiz menjadi sebuah aplikasi komunikasi personal yang mempunyai fitur socialmedia. Bisa berbagi file dalam bentuk dokumen, video, gambar, bahkan saling komen di status user. Jadi keunikan Catfiz dibandingkan aplikasi messenger lain terasa dari sisi user experience. Selain itu, jika aplikasi lain misalnya LINE memiliki kekuatan di game dan official account, Catfiz justru membidik komunitas atau organisasi. Kami mencoba memberikan fasilitas itu sebab di messenger lain tidak bisa menampung grup dengan jumlah member yang besar. Justru itu yang menjadi kebutuhan orang Indonesia.
Bagaimana respons masyarakat terhadap kehadiran Catfiz?
Responsnya sangat baik ketika awal hadir. Saya menyebutnya seperti peristiwa kecelakaan sebab saat itu sebenarnya saya dan tim belum siap meluncurkan. Semua masih dalam tahap uji coba. Namun, tidak disangka, penggunanya terus bertambah. Hingga satu bulan setelah launching sudah memiliki 120.000 user.
Kini sejauh apa perkembangan Catfiz?
Catfiz telah memiliki pengguna sekitar 2 juta. Semua itu tidak disengaja, terjadi dengan sendirinya. Catfiz juga lebih banyak digunakan di luar negeri seperti daerah Timur Tengah, India, dan Amerika Selatan. Mungkin memang fitur yang dimiliki Catfiz sesuai dengan kebutuhan dan kultur mereka. Ada kecocokan budaya Indonesia yang hampir sama dengan negaranegara tersebut sehingga banyak sekali pengguna Catfiz di sana.
Aplikasi ini sudah memiliki layanan dalam bentuk bahasa Indonesia, Inggris, Arab, dan Spanyol. Itu pun sebenarnya adalah kontribusi dari user Catfiz. Akhirnya mereka yang jadi translator. Saat ini juga ada permintaan dalam bahasa Rusia dan Jerman. Jadi, kami juga sedang merencanakan bagaimana melakukan penetrasi market di luar negeri.
Siapa saja yang turut mengelola Catfiz?
Catfiz dikelola oleh saya beserta rekan yaitu Jagat Hariseno dan 20 karyawan lain yang turut membantu operasional Catfiz. Selain itu, kami juga dibantu oleh angelinvestor. Dengan bantuan dana tersebut, kami bisa membuka kantor. Dana juga digunakan untuk mengembangkan infrastruktur. Semua itu dilakukan secara bertahap misalnya jika jumlah user bertambah, server pun akan bertambah. Jadi, menyesuaikan jumlah user saja. Misalnya jumlah user 200.000, kami pasang infrastruktur 1 juta.
Kendala apa yang dihadapi dalam mengembangkan bisnis ini?
Kesulitannya dalam mengumpulkan sumber daya manusia. Susah untuk menemukan programmer yang mempunyai skill tinggi dan semangat yang besar. Anak muda zaman sekarang lebih suka yang pop. Sedangkan ini butuh orang yang punya talenta di bidang IT dan punya keseriusan yang kuat. Akhirnya terjadi keterlambatan untuk berkembang. Kendala lain adalah market . Misalnya saya ingin masuk pasar global, tetapi kenyataan di lapangan belum ada yang melakukan penetrasi.
Target yang ingin dicapai Catfiz ke depan?
Aplikasi messenger Catfiz saat ini memang bisa diakses hanya melalui Android. Namun, dalam waktu dekat akan membidik pengguna iPhone. Proses pengerjaannya sudah mencapai 80% untuk masuk ke apple store. Selain itu, rencananya pada akhir Agustus akan diluncurkan Catfiz 2.0.
Pada versi kali ini ada banyak pengembangan fitur. Fokusnya sekarang membenahi produk terlebih dulu. Harapannya, saya ingin orang Indonesia dan dunia bangga menggunakan Catfiz.
Dina angelina
Memasuki era digital, banyak sekali jenis aplikasi messenger yang ditawarkan. Tapi, tahukah Anda kalau Indonesia juga mampu menciptakan produk sejenis yang tak kalah digandrungi oleh masyarakat Tanah Air, bahkan internasional?
Aplikasi messenger itu bernama Catfiz, buah karya Mochammad Arfan. Pria asli Surabaya itu tidak menyangka Catfiz bisa diterima banyak kalangan. Bagaimana awal cerita Arfan membangun Catfiz?
Apa alasannya untuk membuat sebuah aplikasi messenger tersebut? Berikut kutipan wawancara KORAN SINDO dengan pria kelahiran 8 November 1970 itu.
Bagaimana awal terciptanya Catfiz?
Sekitar Maret 2011, saya dan kawan mulai berpikir untuk menciptakan sebuah aplikasi messenger karena melihat pertumbuhannya sangat pesat. Banyaknya pengguna media sosial di Indonesia membuat saya merasa bahwa perlu menciptakan sebuah aplikasi yang dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia sendiri. Saya berpikir, kenapa tidak ada provider lokal yang bisa melayani kebutuhan penduduk lokal juga? Setelah kurang lebih melakukan persiapan selama setahun, akhirnya Catfiz resmi diluncurkan pada November 2012.
Apa saja fitur yang terdapat di Catfiz?
Kami mempunyai pandangan untuk membuat sebuah aplikasi messenger yang sesuai dengan kultur dan kebutuhan orang Indonesia kebanyakan. Maka, terciptalah beberapa fitur di antaranya dapat berbagi file hingga 50 MB, memfasilitasi grup dengan member mencapai 2.000 orang dalam satu grup, kemudian comment onstatusyang memungkinkan user bisa saling berkomentar di status user lain, hingga fasilitas media sosial lain seperti repost, like/unlike, bahkan quote. Menurut saya, fitur ini adalah sebuah manifestasi dari beberapa hal yang menjadi kebiasaan orang Indonesia.
Apa yang menjadikan Catfiz unik dibandingkan aplikasi messenger lain?
Saat ini Catfiz menjadi sebuah aplikasi komunikasi personal yang mempunyai fitur socialmedia. Bisa berbagi file dalam bentuk dokumen, video, gambar, bahkan saling komen di status user. Jadi keunikan Catfiz dibandingkan aplikasi messenger lain terasa dari sisi user experience. Selain itu, jika aplikasi lain misalnya LINE memiliki kekuatan di game dan official account, Catfiz justru membidik komunitas atau organisasi. Kami mencoba memberikan fasilitas itu sebab di messenger lain tidak bisa menampung grup dengan jumlah member yang besar. Justru itu yang menjadi kebutuhan orang Indonesia.
Bagaimana respons masyarakat terhadap kehadiran Catfiz?
Responsnya sangat baik ketika awal hadir. Saya menyebutnya seperti peristiwa kecelakaan sebab saat itu sebenarnya saya dan tim belum siap meluncurkan. Semua masih dalam tahap uji coba. Namun, tidak disangka, penggunanya terus bertambah. Hingga satu bulan setelah launching sudah memiliki 120.000 user.
Kini sejauh apa perkembangan Catfiz?
Catfiz telah memiliki pengguna sekitar 2 juta. Semua itu tidak disengaja, terjadi dengan sendirinya. Catfiz juga lebih banyak digunakan di luar negeri seperti daerah Timur Tengah, India, dan Amerika Selatan. Mungkin memang fitur yang dimiliki Catfiz sesuai dengan kebutuhan dan kultur mereka. Ada kecocokan budaya Indonesia yang hampir sama dengan negaranegara tersebut sehingga banyak sekali pengguna Catfiz di sana.
Aplikasi ini sudah memiliki layanan dalam bentuk bahasa Indonesia, Inggris, Arab, dan Spanyol. Itu pun sebenarnya adalah kontribusi dari user Catfiz. Akhirnya mereka yang jadi translator. Saat ini juga ada permintaan dalam bahasa Rusia dan Jerman. Jadi, kami juga sedang merencanakan bagaimana melakukan penetrasi market di luar negeri.
Siapa saja yang turut mengelola Catfiz?
Catfiz dikelola oleh saya beserta rekan yaitu Jagat Hariseno dan 20 karyawan lain yang turut membantu operasional Catfiz. Selain itu, kami juga dibantu oleh angelinvestor. Dengan bantuan dana tersebut, kami bisa membuka kantor. Dana juga digunakan untuk mengembangkan infrastruktur. Semua itu dilakukan secara bertahap misalnya jika jumlah user bertambah, server pun akan bertambah. Jadi, menyesuaikan jumlah user saja. Misalnya jumlah user 200.000, kami pasang infrastruktur 1 juta.
Kendala apa yang dihadapi dalam mengembangkan bisnis ini?
Kesulitannya dalam mengumpulkan sumber daya manusia. Susah untuk menemukan programmer yang mempunyai skill tinggi dan semangat yang besar. Anak muda zaman sekarang lebih suka yang pop. Sedangkan ini butuh orang yang punya talenta di bidang IT dan punya keseriusan yang kuat. Akhirnya terjadi keterlambatan untuk berkembang. Kendala lain adalah market . Misalnya saya ingin masuk pasar global, tetapi kenyataan di lapangan belum ada yang melakukan penetrasi.
Target yang ingin dicapai Catfiz ke depan?
Aplikasi messenger Catfiz saat ini memang bisa diakses hanya melalui Android. Namun, dalam waktu dekat akan membidik pengguna iPhone. Proses pengerjaannya sudah mencapai 80% untuk masuk ke apple store. Selain itu, rencananya pada akhir Agustus akan diluncurkan Catfiz 2.0.
Pada versi kali ini ada banyak pengembangan fitur. Fokusnya sekarang membenahi produk terlebih dulu. Harapannya, saya ingin orang Indonesia dan dunia bangga menggunakan Catfiz.
Dina angelina
(ars)