Indonesia Rindu Punya Sosok Pemimpin Kelas Dunia
Indonesia Rindu Punya Sosok Pemimpin Kelas Dunia
A
A
A
JAKARTA - Ibu pertiwi kian matang di usianya yang menginjak 70 tahun. Namun, Indonesia dinilai belum memiliki sosok atau postur yang kuat dalam memimpin.
Pengamat Politik Ninok Leksono bercerita, pada awal kemerdekaan, Indonesia mampu menjadi kebanggaan lantaran sosok Soekarno yang mampu memimpin dunia dengan menjadi Ketua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dan Soeharto menjadi sosok yang disegani di Asia Tenggara.
"Di usia yang kian matang, Indonesia masih belum bisa menelurkan kembali sosok-sosok pemimpin yang diperhitungkan di kancah internasional," ujarnya dalam diskusi bertajuk 'Membaca 70 Tahun Indonesia' di Menteng, Jakarta Pusat‎, Sabtu (15/8/2015).
Menurutnya, setidaknya ada tiga faktor dalam melahirkan sosok hebat dan dipandang dunia. Indonesia harus lebih dulu diimbangi dengan militer, ekonomi dan teknologi yang kuat.
"Apa yang kita punya? Kita masih tertuju dari jumlah penduduk dan demografi," kata Ninok
Dia menambahkan, ketiga unsur tersebut belum lengkap tanpa dibarengi dengan sosok pemimpin yang lahir karena jiwa kepemimpinannya. Sehingga, pemimpin besar juga harus memiliki jiwa kepemimpinan yang hebat.
"Tidak mencukup tiga unsur tadi. Postur ini ditentukan oleh bagaimana sosok pemimpin itu," tuturnya.
PILIHAN:
KPK Tepis Tudingan Larang OC Kaligis Berobat
Kritik Media, Jokowi Warisi Sifat Megawati
Pengamat Politik Ninok Leksono bercerita, pada awal kemerdekaan, Indonesia mampu menjadi kebanggaan lantaran sosok Soekarno yang mampu memimpin dunia dengan menjadi Ketua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dan Soeharto menjadi sosok yang disegani di Asia Tenggara.
"Di usia yang kian matang, Indonesia masih belum bisa menelurkan kembali sosok-sosok pemimpin yang diperhitungkan di kancah internasional," ujarnya dalam diskusi bertajuk 'Membaca 70 Tahun Indonesia' di Menteng, Jakarta Pusat‎, Sabtu (15/8/2015).
Menurutnya, setidaknya ada tiga faktor dalam melahirkan sosok hebat dan dipandang dunia. Indonesia harus lebih dulu diimbangi dengan militer, ekonomi dan teknologi yang kuat.
"Apa yang kita punya? Kita masih tertuju dari jumlah penduduk dan demografi," kata Ninok
Dia menambahkan, ketiga unsur tersebut belum lengkap tanpa dibarengi dengan sosok pemimpin yang lahir karena jiwa kepemimpinannya. Sehingga, pemimpin besar juga harus memiliki jiwa kepemimpinan yang hebat.
"Tidak mencukup tiga unsur tadi. Postur ini ditentukan oleh bagaimana sosok pemimpin itu," tuturnya.
PILIHAN:
KPK Tepis Tudingan Larang OC Kaligis Berobat
Kritik Media, Jokowi Warisi Sifat Megawati
(kri)
Explore More