Rangkap Jabatan Luhut Panjaitan Dipertanyakan
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta segera mencari pengganti pejabat Kepala Staf Kepresidenan yang sebelumnya dijabat oleh Luhut Binsar Panjaitan.
Dalam reshuffle (perombakan) kabinet yang dilakukan Presiden Jokowi, Luhut diangkat sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).
"Saya dalam posisi tidak mendukung adanya rangkap jabatan ini," kata Said Salahudin dari Sinergi Masyarakat Indonesia untuk Demokrasi (Sigma) kepada Sindonews, Kamis (13/8/2015).
Said mengatakan, publik kini tengah dibuat bingung apakah reshuffle kabinet akan dilakukan sekali atau akan ada reshuffle susulan.
Hal ini kata Said, terkait belum adanya kejelasan posisi Kepala Staf Kepresidenan yang kini masih dijabat oleh Luhut.
"Walaupun bukan menteri tapi dia disejajarkan dengan menteri. Apakah ini akan dipermanenkan atau pada gilirannya akan diganti," ucapnya.
"Kalau diisi dengan orang baru apakah reshuffle jilid dua ini akan diikuti dengan reshuffle menteri di posisi lain, ini tentu ditunggu publik. Kenapa tidak sekalian saja reshuffle-nya, agar tidak setengah-setengah. Kalau mau reshuffle tuntas sekalian," pungkasnya.
Pilihan:
Setelah Dicopot, Mereka Tak Diundang Acara Pelantikan
Kekuatan Marinir Indonesia Masuk Tiga Besar di Dunia
Dalam reshuffle (perombakan) kabinet yang dilakukan Presiden Jokowi, Luhut diangkat sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).
"Saya dalam posisi tidak mendukung adanya rangkap jabatan ini," kata Said Salahudin dari Sinergi Masyarakat Indonesia untuk Demokrasi (Sigma) kepada Sindonews, Kamis (13/8/2015).
Said mengatakan, publik kini tengah dibuat bingung apakah reshuffle kabinet akan dilakukan sekali atau akan ada reshuffle susulan.
Hal ini kata Said, terkait belum adanya kejelasan posisi Kepala Staf Kepresidenan yang kini masih dijabat oleh Luhut.
"Walaupun bukan menteri tapi dia disejajarkan dengan menteri. Apakah ini akan dipermanenkan atau pada gilirannya akan diganti," ucapnya.
"Kalau diisi dengan orang baru apakah reshuffle jilid dua ini akan diikuti dengan reshuffle menteri di posisi lain, ini tentu ditunggu publik. Kenapa tidak sekalian saja reshuffle-nya, agar tidak setengah-setengah. Kalau mau reshuffle tuntas sekalian," pungkasnya.
Pilihan:
Setelah Dicopot, Mereka Tak Diundang Acara Pelantikan
Kekuatan Marinir Indonesia Masuk Tiga Besar di Dunia
(maf)