Pasar Asemka Masih Dipenuhi PKL dan Parkir Liar
A
A
A
JAKARTA - Rencananya kawasan tersebut sudah bersih dari PKL dan parkir liar. Kemacetan pun masih terjadi di kawasan tersebut. Pantauan KORAN SINDO di lokasi, sekalipun PKL yang berjualan di badan Jalan Raya Asemka dan pintu kecil jumlahnya lebih sedikit dibandingkan beberapa hari sebelumnya, hal itu tidak mengurangi kemacetan.
Trotoar yang seharusnya digunakan pejalan kaki masih banyak dipenuhi para pedagang. Kondisi demikian mendorong munculnya parkir liar hingga dua hingga tiga baris untuk parkir sepeda motor dan menutup setengah dari ruas jalan untuk parkir mobil. Untuk mencapai jarak sekitar 100 meter dengan menggunakan sepeda motor membutuhkan waktu 30-45 menit.
Hal ini pun menimbulkan antrean panjang kendaraan, mulai dari jalan layang jembatan lima dan Pintu Kecil hingga Jalan Perniagaan, Tambora. Zikri, 24, pedagang mainan di kawasan Asemka, beralasan masih tetap bertahan karena ingin memanfaatkan tenggang waktu sehari yang diberlakukan Pemprov DKI Jakarta. ”Bisa dapat paling kecil Rp500.000- lah Mas. Makanya sayang banget kalau enggak dagang,” kata Zikri kemarin.
Meski demikian, pria asal Pamempeuk, Garut, Jawa Barat itu menegaskan akan tetap ikut aturan untuk tidak berjualan mulaihari ini. Dia dan kakaknya akan mengepak dagangnya untuk dipindahkan ke Lantai 1 Zona A Pasar Perniagaan, Tambora. Kepala Satgas Kecamatan Tambora S Siringo Ringo mengakui sengaja memberikan waktu sehari kepada PKL di kawasan Asemka.
Seharusnya waktu senggang tersebut dimanfaatkan untuk memindahkan barang dagangannya ke tempat yang baru. ”Kala masih ada yang dagang besok (hari ini), tanpa ampun kami angkutin ke truk,” tegasnya.
Kepala Sudin Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (UMKMP) Jakarta Barat Sonar Sinurat mengatakan sedikitnya 273 PKL di kawasan Asemka direlokasi di dua pasar yaitu Pasar Perniagaan dan Pasar Mitra.
Yan yusuf
Trotoar yang seharusnya digunakan pejalan kaki masih banyak dipenuhi para pedagang. Kondisi demikian mendorong munculnya parkir liar hingga dua hingga tiga baris untuk parkir sepeda motor dan menutup setengah dari ruas jalan untuk parkir mobil. Untuk mencapai jarak sekitar 100 meter dengan menggunakan sepeda motor membutuhkan waktu 30-45 menit.
Hal ini pun menimbulkan antrean panjang kendaraan, mulai dari jalan layang jembatan lima dan Pintu Kecil hingga Jalan Perniagaan, Tambora. Zikri, 24, pedagang mainan di kawasan Asemka, beralasan masih tetap bertahan karena ingin memanfaatkan tenggang waktu sehari yang diberlakukan Pemprov DKI Jakarta. ”Bisa dapat paling kecil Rp500.000- lah Mas. Makanya sayang banget kalau enggak dagang,” kata Zikri kemarin.
Meski demikian, pria asal Pamempeuk, Garut, Jawa Barat itu menegaskan akan tetap ikut aturan untuk tidak berjualan mulaihari ini. Dia dan kakaknya akan mengepak dagangnya untuk dipindahkan ke Lantai 1 Zona A Pasar Perniagaan, Tambora. Kepala Satgas Kecamatan Tambora S Siringo Ringo mengakui sengaja memberikan waktu sehari kepada PKL di kawasan Asemka.
Seharusnya waktu senggang tersebut dimanfaatkan untuk memindahkan barang dagangannya ke tempat yang baru. ”Kala masih ada yang dagang besok (hari ini), tanpa ampun kami angkutin ke truk,” tegasnya.
Kepala Sudin Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (UMKMP) Jakarta Barat Sonar Sinurat mengatakan sedikitnya 273 PKL di kawasan Asemka direlokasi di dua pasar yaitu Pasar Perniagaan dan Pasar Mitra.
Yan yusuf
(bbg)