Keluarga Korban Tolak Keterangan Malaysia

Kamis, 13 Agustus 2015 - 08:42 WIB
Keluarga Korban Tolak Keterangan Malaysia
Keluarga Korban Tolak Keterangan Malaysia
A A A
KUALA LUMPUR - Organisasi keluarga korban MH370, Voice 370, kemarin menyatakan tidak akan menerima keterangan Pemerintah Malaysia bahwa bagian sayap yang ditemukan di pulau Reunion itu berasal dari pesawat yang hilang.

Pernyataan Voice 370 menambah pihak-pihak yang meragukan bahwa bagian sayap itu dari pesawat MH370 yang hilang. ”Tak perlu dikatakan, sebagian besar keluarga menolak keterangan Malaysia dan menunggu untuk analisis lebih cermat dan teliti,” papar pernyataan organisasi keluarga korban tersebut, dikutip kantor berita AFP .

Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak pekan lalu mengumumkan, bagian pesawat yang disebut flaperon itu telah dikonfirmasi para pakar di Prancis sebagai bagian dari MH370. Najib menyebut penemuan itu bukti bahwa pesawat itu mengalami kecelakaan di suatu tempat di Samudera Hindia, posisi yang didukung banyak para pakar penerbangan.

Kendati demikian, banyak anggota keluarga MH370 tetap curiga dengan cara Malaysia menangani tragedi tersebut dan menolak kesimpulan yang dibuat pemerintah. Keluarga korban masih yakin pesawat itu mendarat dengan aman di suatu tempat. Voice 370 menegaskan, Malaysia satu-satunya pihak yang menyimpulkan bahwa temuan di Reunion itu berasal dari MH370.

Otoritas Prancis hanya menyatakan ada ”kemungkinan sangat tinggi” bahwa serpihan itu terkait pesawat Malaysia Airlines Boeing 777. MH370 hilang dari radar pada 8 Maret 2014 dengan 239 penumpang dan kru. Tragedi itu menjadi salah satu misteri terbesar dalam dunia penerbangan sepanjang sejarah.

Operasi pencarian pesawat pun menorehkan rekor pencarian terbesar dan masih dilakukan di Samudera Hindia bagian selatan hingga saat ini. Para pakar di Prancis memeriksa flaperon untuk mendapatkan informasi apa pun yang mungkin memberi petunjuk tentang penyebab pesawat keluar dari rute penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Otoritas di Reunion, negara Pulau Mauritius, dan lokasi lain di Samudera Hindia juga meningkatkan pencarian untuk kemungkinan penemuan pecahan pesawat lainnya. Hingga kemarin belum ada hasil analisis baru tentang flaperon tersebut. Selain itu, juga tidak ada serpihan lain yang dikonfirmasi berasal dari MH370.

Pemerintah Malaysia dan maskapai nasional itu menghadapi kritik keras mulai dari siapa yang harus bertanggung jawab atas hilangnya pesawat itu, berbagai pernyataan yang membingungkan, dan kegagalan memberikan informasi pada keluarga korban. Berbagai kritik itu pun disangkal oleh pemerintah.

Voice 370 menyatakan, keluarga korban masih khawatir tentang cara Malaysia menangani masalah tersebut. Mereka juga meragukan kepakaran, kemampuan, dan itikad baik dari Pemerintah Malaysia.

Organisasi itu menyerukan agar semua serpihan yang diduga berasal dari MH370 harus dianalisis di tempat yang memiliki reputasi bagus, dilengkapi peralatan canggih dan para pakar yang kompeten. Mereka meminta keterlibatan dari Pemerintah Malaysia atau otoritas keamanan udara dari negara-negara maju.

Syarifudin
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8439 seconds (0.1#10.140)