8 Kecamatan di Bojonegoro Kekeringan

Kamis, 13 Agustus 2015 - 08:28 WIB
8 Kecamatan di Bojonegoro Kekeringan
8 Kecamatan di Bojonegoro Kekeringan
A A A
BOJONEGORO - Lahan persawahan seluas 1.906 hektare yang berada pada delapan kecamatan di wilayah Bojonegoro, Jawa Timur dilanda kekeringan.

Pemkab Bojonegoro memastikan produksi pertanian akan menurun tahun ini. Menurut Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro Bambang Sutopo, lahan persawahan yang kekeringan itu berada di Kecamatan Kanor, Kasiman, Ngambon, Ngraho, Ngasem, Purwosari, dan Sugihwaras. ”Lahan persawahan yang kekeringan itu sebagian ditanami padi, tembakau, dan palawija. Sebagian lahan persawahan yang ditanami ini masih bisa diselamatkan,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, meskipun musim kemarau sudah terjadisejak4bulanterakhir, namun kondisi pertanian tidak ada yang mengalami puso. Meskipun begitu, hasil produksi mengalami penurunan dibanding musim hujan sebelumnya. Data yang masuk di Dinas Pertanian menyebutkan pada musim penghujan tahun 2014 lalu produksi padi mencapai 6,5 ton/hektare, sementara tahun ini mencapai 7,48 ton/- hektar.

Untuk produksi pertanian di musim kemarau tahun 2014 lalu mencapai 5,56 ton/hektare, sementara tahun ini mencapai 5,766 ton/hektare. ”Memang ada sedikit peningkatan produksi dari tahun sebelumnya,” katanya.

Dia mengimbau para petani untuk menanam palawija di musim kemarau ini. Selain untuk menghindari kerugian, penanaman palawija berfungsi untuk memutus rantai hama penyakit pada padi. Meski begitu, faktanya sebagian besar petani masih banyak yang menanam padi, khususnya di aliran Sungai Bengawan Solo.

Dia menyatakan, untuk mengatasi gagal panen bagi petani yang masih menanam padi saat ini, Dinas Pertanian berusaha memaksimalkan sumber- sumber air di sekitar sawah. ”Semua pompa bantuan dari pusat akan digunakan semaksimal mungkin untuk pertanian yang jauh dari Bengawan Solo,” tandasnya.

Sementara itu, Suparman (35), petani di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, mengungkapkan masih menanam padi di lahan sawahnya karena ketersediaan air mencukupi. ”Kalau airnya masih cukup ya saya tanami padi saja. Hasilnya lebih besar daripada palawija atau lainnya,” kata dia.

Selama musim kemarau tahun ini diperkirakan ada 10 ribu hektare areal persawahan di wilayah Bojonegoro yang terdampak kekeringan. Sedangkan, luas total areal persawahan di Bojonegoro mencapai 32 ribu hektare. Sawah yang kekeringan itu berada di daerah sawah tadah hujan.

Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Bojonegoro, Heri Widodo, sebagian lahan persawahan di Bojonegoro memang dilanda kekeringan tahun ini. Akan tetapi, kata dia, kondisi itu tidak sampai menyebabkan paceklik pangan.

”Saat ini masih tersedia stok gabah dan beras yang cukup untuk memenuhi kebutuhan selama empat bulan ke depan,” tandasnya.

Muhammad roqib
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5080 seconds (0.1#10.140)