Kalahkan Persib Jadi Kado Manis Ulang Tahun Singo Edan
A
A
A
MALANG - Arema Cronus memberikan kado manis kepada Aremania pada ulang tahun ke-28 klub setelah mencatat kemenangan tipis 1-0 atas Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Malang, kemarin.
Gol cepat Samsul Arif di menit ketiga menjadi satu-satunya gol sekaligus penentu kemenangan Singo Edan , julukan Arema. Meskipun mencatat kemenangan dan clean sheet, harus diakui Arema tak bermain stabil jika dilihat dari aspek agresivitas tim. Hanya garang pada babak pertama, klub yang lahir pada 11 Agustus 1987 itu cenderung defensif di babak kedua.
Justru Persib Bandung yang tak henti memberikan tekanan. Mereka ingin membuktikan tekadnya untuk mempertontonkan performa terbaik di laga yang disiarkan langsung MNCTV ini. Di depan sekitar 35.000 Aremania yang menjejali Stadion Kanjuruhan, Arema dan Persib bermain dalam satu level di paruh pertama. Formasi ofensif 4- 3-3 yang dipakai kedua tim menjadi garansi awal laga bakal berlangsung agresif.
Baik Arema maupun Persib sama-sama memasang satu pemain asing yang diplot sebagai starter, yakni Fabiano Beltrame di kubu tuan rumah dan Ilija Spasojevic di kubu Maung Bandung . Komposisi starter cukup seimbang, baik lini pertahanan, tengah maupun depan. Arema tampil beringas di awal laga. Baru berjalan tiga menit, Samsul Arif menceploskan bola lewat tendangan keras dari sudut sempit memanfaatkan umpan silang Arif Suyono.
Gol cepat ini sontak membuat Stadion Kanjuruhan bergemuruh. Atmosfer sukacita karena sedang merayakan ulang tahun pun seakan terlepas dalam teriakan dan gelora tepuk tangan. Selama 45 menit pertama, kedua tim memiliki intensitas serangan relatif seimbang. Arema mengandalkan kecepatan sayap melalui Arif Suyono dan Samsul Arif, adapun Persib main taktis dengan bola pendek via Firman Utina, Atep, dan Ilija Spasojevic.
Firman Utina dua kali mengancam gawang Arema, menjadikan kiper Kadek Wardana sangat sibuk. Gempuran beruntun Maung Bandung ini seakan menegaskan bahwa klub kebanggaan bobotoh ini memiliki kualitas mumpuni. Apalagi mereka baru menyiapkan tim sepekan terakhir. Paruh kedua tidak ada perubahan ritme pertandingan.
Kedua kubu masih mempertontonkan laga atraktif dengan Persib Bandung sedikit lebih unggul dalam menelan. Dalam 10 menit awal, M Ridwan dan Hariono memberikan ancaman serius ke gawang tuan rumah. Agresivitas Arema agak berkurang setelah Arif Suyono ditarik keluar dan digantikan Hendro Siswanto. Meski tak ada perubahan skema, permainan Singo Edan jadi cenderung bertahan.
Daya gedor Arema semakin turun drastis mendekati akhir laga. Nyaris tak ada ancaman berarti ke gawang Made Wirawan. Masuknya Gede Sukadana menggantikan Ferry Aman Saragih justru mengurangi kreativitas lapangan tengah. Baik Gede, Samsul maupun Hendro Siswanto memiliki naluri bertahan. Kendurnya serangan Arema sesungguhnya riskan mengingat permainan Persib stabil.
Sepanjang laga, juara liga teratas sepak bola Indonesia itu seolah tak kehabisan napas. Anak asuh Djajang Nurjaman ini bermain taktis dan trengginas. Kehadiran striker anyar Zulham Zamrun makin membuat permainan Persib menggigit. Pelatih Arema Suharno mengakui performa timnya di laga persahabatan ini tidak terlalu istimewa. Namun dia tidak memedulikan hal itu dan lebih melihatnya secara positif.
Kedua tim sama-sama memainkan sepak bola level tinggi dan menghibur. ”Kami bermain tidak dalam kondisi sempurna karena ada yang cedera, tapi alhamdulillah bisa memberikan kemenangan di HUT ke-28 Arema,” tutur pelatih berusia 55 tahun ini. Suharno juga mengakui pada babak kedua timnya mengalami penurunan karena kondisi fisik yang kurang prima.
Arif Suyono dan Ahmad Bustomi, dua pemain sentral di laga tersebut, harus mengakhiri pertandingan di awal paruh kedua dan ditandu keluar karena cedera. ”Terima kasih kepada Persib Bandung yang telah memberikan permainan istimewa malam ini,” imbuh Suharno. Sementara itu, meski gagal menang, Persib menilai laga itu penuh gengsi dan mempertontonkan kualitas tinggi.
Djajang Nurjaman menegaskan mereka tidak menjadikan hasil akhir sebagai patokan. ” Kami sudah menunjukkan permainan terbaik dan hasil kalah atau menang bukan sebuah persoalan bagi kami,” kata Djanur. Ketua Umum Persib Umuh Muchtar juga menilai pertandingan di Kanjuruhan sangat enak dinikmati dan merupakan pertemuan dua klub besar di Indonesia.
Kukuh setyawan
Gol cepat Samsul Arif di menit ketiga menjadi satu-satunya gol sekaligus penentu kemenangan Singo Edan , julukan Arema. Meskipun mencatat kemenangan dan clean sheet, harus diakui Arema tak bermain stabil jika dilihat dari aspek agresivitas tim. Hanya garang pada babak pertama, klub yang lahir pada 11 Agustus 1987 itu cenderung defensif di babak kedua.
Justru Persib Bandung yang tak henti memberikan tekanan. Mereka ingin membuktikan tekadnya untuk mempertontonkan performa terbaik di laga yang disiarkan langsung MNCTV ini. Di depan sekitar 35.000 Aremania yang menjejali Stadion Kanjuruhan, Arema dan Persib bermain dalam satu level di paruh pertama. Formasi ofensif 4- 3-3 yang dipakai kedua tim menjadi garansi awal laga bakal berlangsung agresif.
Baik Arema maupun Persib sama-sama memasang satu pemain asing yang diplot sebagai starter, yakni Fabiano Beltrame di kubu tuan rumah dan Ilija Spasojevic di kubu Maung Bandung . Komposisi starter cukup seimbang, baik lini pertahanan, tengah maupun depan. Arema tampil beringas di awal laga. Baru berjalan tiga menit, Samsul Arif menceploskan bola lewat tendangan keras dari sudut sempit memanfaatkan umpan silang Arif Suyono.
Gol cepat ini sontak membuat Stadion Kanjuruhan bergemuruh. Atmosfer sukacita karena sedang merayakan ulang tahun pun seakan terlepas dalam teriakan dan gelora tepuk tangan. Selama 45 menit pertama, kedua tim memiliki intensitas serangan relatif seimbang. Arema mengandalkan kecepatan sayap melalui Arif Suyono dan Samsul Arif, adapun Persib main taktis dengan bola pendek via Firman Utina, Atep, dan Ilija Spasojevic.
Firman Utina dua kali mengancam gawang Arema, menjadikan kiper Kadek Wardana sangat sibuk. Gempuran beruntun Maung Bandung ini seakan menegaskan bahwa klub kebanggaan bobotoh ini memiliki kualitas mumpuni. Apalagi mereka baru menyiapkan tim sepekan terakhir. Paruh kedua tidak ada perubahan ritme pertandingan.
Kedua kubu masih mempertontonkan laga atraktif dengan Persib Bandung sedikit lebih unggul dalam menelan. Dalam 10 menit awal, M Ridwan dan Hariono memberikan ancaman serius ke gawang tuan rumah. Agresivitas Arema agak berkurang setelah Arif Suyono ditarik keluar dan digantikan Hendro Siswanto. Meski tak ada perubahan skema, permainan Singo Edan jadi cenderung bertahan.
Daya gedor Arema semakin turun drastis mendekati akhir laga. Nyaris tak ada ancaman berarti ke gawang Made Wirawan. Masuknya Gede Sukadana menggantikan Ferry Aman Saragih justru mengurangi kreativitas lapangan tengah. Baik Gede, Samsul maupun Hendro Siswanto memiliki naluri bertahan. Kendurnya serangan Arema sesungguhnya riskan mengingat permainan Persib stabil.
Sepanjang laga, juara liga teratas sepak bola Indonesia itu seolah tak kehabisan napas. Anak asuh Djajang Nurjaman ini bermain taktis dan trengginas. Kehadiran striker anyar Zulham Zamrun makin membuat permainan Persib menggigit. Pelatih Arema Suharno mengakui performa timnya di laga persahabatan ini tidak terlalu istimewa. Namun dia tidak memedulikan hal itu dan lebih melihatnya secara positif.
Kedua tim sama-sama memainkan sepak bola level tinggi dan menghibur. ”Kami bermain tidak dalam kondisi sempurna karena ada yang cedera, tapi alhamdulillah bisa memberikan kemenangan di HUT ke-28 Arema,” tutur pelatih berusia 55 tahun ini. Suharno juga mengakui pada babak kedua timnya mengalami penurunan karena kondisi fisik yang kurang prima.
Arif Suyono dan Ahmad Bustomi, dua pemain sentral di laga tersebut, harus mengakhiri pertandingan di awal paruh kedua dan ditandu keluar karena cedera. ”Terima kasih kepada Persib Bandung yang telah memberikan permainan istimewa malam ini,” imbuh Suharno. Sementara itu, meski gagal menang, Persib menilai laga itu penuh gengsi dan mempertontonkan kualitas tinggi.
Djajang Nurjaman menegaskan mereka tidak menjadikan hasil akhir sebagai patokan. ” Kami sudah menunjukkan permainan terbaik dan hasil kalah atau menang bukan sebuah persoalan bagi kami,” kata Djanur. Ketua Umum Persib Umuh Muchtar juga menilai pertandingan di Kanjuruhan sangat enak dinikmati dan merupakan pertemuan dua klub besar di Indonesia.
Kukuh setyawan
(bbg)