Lee Kuan Yew Pernah Ajukan Euthanasia

Selasa, 11 Agustus 2015 - 09:36 WIB
Lee Kuan Yew Pernah Ajukan Euthanasia
Lee Kuan Yew Pernah Ajukan Euthanasia
A A A
SINGAPURA - Bapak Bangsa Singapura Lee Kuan Yew ternyata pernah meminta dokter agar melakukan euthanasia pada tahun-tahun akhir hidupnya.

Kesaksian itu diungkapkan putrinya, Lee Wei Ling, yang merupakan dokter pribadi ayahnya, dalam artikel pada harian Straits Times berjudul ”Missing Papa on Aug 9”. Terungkapnya kabar tersebut bertepatan sehari setelah Singapura merayakan 50 tahun kemerdekaan.

”Beberapa tahun terakhir dalam kehidupan papa tanpa mama merupakan waktu yang menyedihkan dan sangat sulit,” tulis Lee Wei Ling, dikutip AFP. ”Dia (Lee Kuan Yew) mempertimbangkan euthanasia dengan para dokternya. Mereka menasihatinya. Saya juga mengatakan kepada papa kalau euthanasia adalah ilegal bagi saya, jika untuk membantunya melakukan hal itu di tempat lain,” tulis Lee. Dalam kolom khusus yang ditulis Lee Wei Ling itu memicu perhatian publik Singapura. Pasalnya, itu berbicara tentang kehidupan pribadi keluarga paling berpengaruh di negeri tersebut, mendiang Lee Kuan Yew. Apalagi, artikel menyangkut euthanasia.

Lee Wei Ling saat ini menjabat sebagai penasihat senior di National Neuroscience Institute. Dia adalah adik kandung Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong. Dikutip BBC, euthanasia merupakan upaya untuk mengakhiri kehidupan seseorang yang sakit untuk mengurangi penderitaannya.

Dalam banyak kasus euthanasia dilakukan karena permintaan orang tersebut untuk mati. Ada banyak cara untukmelakukan euthanasia, salah satu yang paling populer adalah suntik mati. Lee Kuan Yew meninggal dunia dalam usia 91 tahun pada23Maret, setelahdirawat lama di rumah sakit karena menderita pneumonia akut. Dalam buku yang diterbitkan pada 2013, Lee Kuan Yew pernah mengatakan bahwa dia berkeluh kesah karena semakin lemah dari hari ke hari.

Dia menuturkan dirinya ingin kematian datang lebih cepat. Melunturnya semangat Lee Kuan Yew itu setelah istrinya, Kwa Geok Choo, meninggal dunia pada 2010. Sejak tragedi itu, dia memilih lebih banyak menyendiri dan jarang tampil ke publik. Menjelang akhir hayatnya, LeeKuanYewmenandatangani Advance Medical Directive, dokumen legal yang meminta dokter agar tidak menggunakan perawatan untuk mempertahankan kehidupannya jika diadinyatakantidaksadar.

Lee Kuan Yew merupakan pengacara berpendidikan Inggris yang mengubah Singapura menjadi salah satu negara paling aman dan stabil di dunia, meskipun dia kerap dikritik karena berkuasa dengan tangan besi. Dia menjabat sebagai PM sejak 1959, ketika Inggris memberikan jaminan kekuasaan kepada Singapura, hingga 1990. Lee juga yang memimpin Singapura merdeka pada 1965 setelah melepaskan diri dari perserikatan dengan Malaysia.

Andika hendra m
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6298 seconds (0.1#10.140)