Malaysia Kirim Tim ke Maladewa
A
A
A
KUALA LUMPUR - Malaysia segera mengirim tim ahli ke Maladewa untuk menindaklanjuti temuan terbaru sejumlah objek yang diduga bagian pesawat Malaysia Airlines (MAS) dengan nomor penerbangan MH370.
Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong mengungkapkan, keberangkatan tim dari Malaysia itu untuk memverifikasi objek- objek yang ditemukan di Maladewa. ”Kami akan melakukan verifikasi awal terkait puing tersebut,” tutur Liow Tiong dalam pernyataan yang dikutip kantor berita AFP, kemarin.
Dia menandaskan, masih terlalu dini menyimpulkan temuan terbaru dipulau yang terkenal dengan keindahan alamnya itu sebagai bagian dari pesawat Malaysia Airlines. Meski demikian, jika temuan itu menunjukkan ke arah bagian pesawat MH370, hal ini akan memperkuat dari temuan sebelumnya di Pulau La Reunion, Prancis baru-baru ini.
Sejumlah surat media di Maladewa kemarin menayangkan sejumlah foto yang diduga bagian dari pesawat MH370. Benda-benda yang mirip bagian pesawat itu antara lain ditemukan di Pantai Baarah pada Minggu (9/8). Di antara benda yang ditemukan adalah sebuah botol bulat agak besar yang diduga bagian alat pemadam kebakaran di pesawat.
Maladewa bergabung dengan pencarian regional untuk puing dari pesawat Malaysia Airlines yang hilang. Kepolisian Maladewa menjelaskan, mereka menerima laporan tentang beberapa benda yang terlihat di sepanjang kepulauan tersebut, beberapa laporan itu sekitar sebulan lalu. Penemuan barang-barang itu mengemuka setelah Malaysia pekan lalu menyatakan bagian pesawat yang hanyut hingga Pulau Reunion itu bagian pesawat MH370.
Penemuan itu menandai konfirmasi pertama sejak tragedi hilangnya MH370 yang membawa 239 penumpang dan kru sejak Maret 2014. Setelah penemuan itu, pemerintah Malaysia menekankan agar pencarian lebih diintensifkan di wilayah sekitar Madagaskar dan pantai Afrika Selatan. Menurut pemerintah Malaysia, ada kemungkinan serpihan pesawat itu hanyut hingga lokasi tersebut.
Pemerintah Mauritius juga terlibat dalam proses pencarian. Mohamed Shareef, menteri di kantor kepresidenan Maladewa, menjelaskan bahwa para pejabat sedang mengumpulkan serpihan-serpihan yang belum teridentifikasi untuk diperiksa lebih lanjut oleh para pakar. Hilangnya pesawat Boeing 777 pada 8 Maret tahun lalu itu mendorong operasi pencarian multinasional terbesar sepanjang sejarah penerbangan.
Kini pencarian fokus di bagian selatan Samudra India, sesuai data satelit tentang jalur penerbangan pesawat. Sementara itu, upaya pencarian puing-puing pesawat Malaysia Airlines di sekitar Pulau La Reunion sempat dihentikan sejak Jumat (7/8) malam karena terkendala cuaca buruk. Namun demikian, warga lokal dan tim penyelidik hingga kemarin masih menyusuri pantai di Pulau Reunion.
Meskipun matahari bersinar terang, pemerintah lokal menyatakan kapal angkatan laut hanya akan dimobilisasi ketika ada penemuan puing pesawat di laut. Pesawat telah menyisir 5.300 kilometer persegi untuk mencari puing-puing MH370 dan tidak menemukan perkembangan berarti.
Saint-Andre, kota berpenghuni 50.000 jiwa, menjadi tempat ditemukan flaperon bagian sayap pesawat yang menghebohkan dunia internasional. Warga lokal juga menggelar misa untuk berdoa bagi 239 korban penerbangan MH370. Pemerintah kota juga menyatakan siap menyambut keluarga korban jika ingin datang ke Pulau Reunion. Monumen untuk mengenang para korban juga direncanakan akan dibangun.
Otoritas Pulau Reunion menggunakan pesawat transportasi militer berukuran kecil untuk melakukan pencarian pecahan MH370. Tiga helikopter polisi serta tiga kapal juga diikutsertakan dalam pencarian tersebut.
Syarifudin / andika hendra m
Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong mengungkapkan, keberangkatan tim dari Malaysia itu untuk memverifikasi objek- objek yang ditemukan di Maladewa. ”Kami akan melakukan verifikasi awal terkait puing tersebut,” tutur Liow Tiong dalam pernyataan yang dikutip kantor berita AFP, kemarin.
Dia menandaskan, masih terlalu dini menyimpulkan temuan terbaru dipulau yang terkenal dengan keindahan alamnya itu sebagai bagian dari pesawat Malaysia Airlines. Meski demikian, jika temuan itu menunjukkan ke arah bagian pesawat MH370, hal ini akan memperkuat dari temuan sebelumnya di Pulau La Reunion, Prancis baru-baru ini.
Sejumlah surat media di Maladewa kemarin menayangkan sejumlah foto yang diduga bagian dari pesawat MH370. Benda-benda yang mirip bagian pesawat itu antara lain ditemukan di Pantai Baarah pada Minggu (9/8). Di antara benda yang ditemukan adalah sebuah botol bulat agak besar yang diduga bagian alat pemadam kebakaran di pesawat.
Maladewa bergabung dengan pencarian regional untuk puing dari pesawat Malaysia Airlines yang hilang. Kepolisian Maladewa menjelaskan, mereka menerima laporan tentang beberapa benda yang terlihat di sepanjang kepulauan tersebut, beberapa laporan itu sekitar sebulan lalu. Penemuan barang-barang itu mengemuka setelah Malaysia pekan lalu menyatakan bagian pesawat yang hanyut hingga Pulau Reunion itu bagian pesawat MH370.
Penemuan itu menandai konfirmasi pertama sejak tragedi hilangnya MH370 yang membawa 239 penumpang dan kru sejak Maret 2014. Setelah penemuan itu, pemerintah Malaysia menekankan agar pencarian lebih diintensifkan di wilayah sekitar Madagaskar dan pantai Afrika Selatan. Menurut pemerintah Malaysia, ada kemungkinan serpihan pesawat itu hanyut hingga lokasi tersebut.
Pemerintah Mauritius juga terlibat dalam proses pencarian. Mohamed Shareef, menteri di kantor kepresidenan Maladewa, menjelaskan bahwa para pejabat sedang mengumpulkan serpihan-serpihan yang belum teridentifikasi untuk diperiksa lebih lanjut oleh para pakar. Hilangnya pesawat Boeing 777 pada 8 Maret tahun lalu itu mendorong operasi pencarian multinasional terbesar sepanjang sejarah penerbangan.
Kini pencarian fokus di bagian selatan Samudra India, sesuai data satelit tentang jalur penerbangan pesawat. Sementara itu, upaya pencarian puing-puing pesawat Malaysia Airlines di sekitar Pulau La Reunion sempat dihentikan sejak Jumat (7/8) malam karena terkendala cuaca buruk. Namun demikian, warga lokal dan tim penyelidik hingga kemarin masih menyusuri pantai di Pulau Reunion.
Meskipun matahari bersinar terang, pemerintah lokal menyatakan kapal angkatan laut hanya akan dimobilisasi ketika ada penemuan puing pesawat di laut. Pesawat telah menyisir 5.300 kilometer persegi untuk mencari puing-puing MH370 dan tidak menemukan perkembangan berarti.
Saint-Andre, kota berpenghuni 50.000 jiwa, menjadi tempat ditemukan flaperon bagian sayap pesawat yang menghebohkan dunia internasional. Warga lokal juga menggelar misa untuk berdoa bagi 239 korban penerbangan MH370. Pemerintah kota juga menyatakan siap menyambut keluarga korban jika ingin datang ke Pulau Reunion. Monumen untuk mengenang para korban juga direncanakan akan dibangun.
Otoritas Pulau Reunion menggunakan pesawat transportasi militer berukuran kecil untuk melakukan pencarian pecahan MH370. Tiga helikopter polisi serta tiga kapal juga diikutsertakan dalam pencarian tersebut.
Syarifudin / andika hendra m
(bbg)