Asal Bagian Sayap Pesawat Akan Dikonfirmasi Pekan Ini
A
A
A
SYDNEY - Australia kemarin menyatakan pengumuman resmi apakah bagian pesawat yang ditemukan di Pulau La Reunion, Samudera India, berasal dari pesawat Malaysia Airlines MH370 akan dirilis pekan ini.
Pencarian juga terus dilakukan untuk mendapatkan bagian pesawat lainnya di Samudera India bagian selatan. Pakar teknis di Prancis sudah memeriksa bagian pesawat yang ditemukan itu, membenarkan bahwa bagian itu dari pesawat Boeing 777. ”Pekerjaan sedang dilakukan oleh otoritas Malaysia dan Prancis untuk menentukan apakah bagian pesawat itu dari MH370,” papar Deputi Perdana Menteri Australia Warren Truss, dikutip kantor berita AFP.
”Pejabat Malaysia dan Prancis mungkin dalam posisi untuk membuat pernyataan resmi tentang asal bagian pesawat itu pekan ini.” Dia menambahkan, pakar dari Biro Keamanan Transportasi Australia (ATSB) yang mengoordinasikan pencarian pesawat Malaysia Airlines akan terlibat dalam pemeriksaan bagian sayap tersebut.
Para pakar dari Prancis dan Malaysia, pegawai Boeing, dan perwakilan dari China juga akan bekerja sama untuk menentukan apakah bagian pesawat itu dari MH370 yang hilang saat terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing dengan 239 orang di kabin pada Maret tahun lalu.
Truss menambahkan, badan sains nasional Australia, CSIRO, telah mengonfirmasi bahwa pemodelan komputer menunjukkan serpihan pesawat dapat terbawa arus laut dan angin menuju La Reunion, sekitar 4.000 kilometer dari wilayah tempat MH370 diduga jatuh.
”Saya menyarankan bahwa pemodelan oleh CSIRO Australia, dibantu ATSB, mengonfirmasi bahwa material dari daerah pencarian sekarang dapat terbawa hingga La Reunion, serta ke berbagai lokasi lain, sebagai bagian dari penyebaran serpihan yang hanyut akibat arus laut dan angin,” papar Truss. ”Untuk alasan ini, upaya pencarian akan terus fokus pada wilayah pencarian bawah laut, yang mencakup 120.000 kilometer persegi, di Samudera India bagian selatan.”
Australia telah memimpin pencarian pesawat tersebut, dengan satelit dan data lain di Samudera India bagian selatan. Kapal-kapal mengamati dasar laut seluas 50.000 kilometer persegi untuk mencari serpihan pesawat meski sejauh ini belum ada yang ditemukan. Beberapa otoritas juga merencanakan total pencarian seluas 120.000 kilometer persegi.
Dunia terus menunggu kabar tentang hasil pencarian tersebut. Mantan kepala badan yang menyelidiki kecelakaan udara Prancis, BEA, Jean-Paul Troadec menjelaskan, analisis akan fokus pada dua isu yakni apakah bagian pesawat itu dari MH370 dan jika benar, apakah itu dapat memberi titik terang tentang keberadaan puing pesawat.
”Semua maskapai mengecat pesawat mereka dengan cara tertentu dan jika cat yang digunakan itu milik Malaysia Airlines dan perusahaan lain, mungkin ada lebih banyak kepastian karena perusahaan lain mungkin tidak menggunakan Boeing 777 begitu saja,” papar Troadec.
Pierre Bascary, mantan direktur pengujian di Badan Pembelian Pertahanan Prancis, menambahkan, maskapai itu mungkin menulis informasi perawatan pada bagian itu seperti ”do not walk ”. ”Frase yang digunakan dan cara penulisannya juga memberi ide asal pesawat,” ujarnya.
Syarifudin
Pencarian juga terus dilakukan untuk mendapatkan bagian pesawat lainnya di Samudera India bagian selatan. Pakar teknis di Prancis sudah memeriksa bagian pesawat yang ditemukan itu, membenarkan bahwa bagian itu dari pesawat Boeing 777. ”Pekerjaan sedang dilakukan oleh otoritas Malaysia dan Prancis untuk menentukan apakah bagian pesawat itu dari MH370,” papar Deputi Perdana Menteri Australia Warren Truss, dikutip kantor berita AFP.
”Pejabat Malaysia dan Prancis mungkin dalam posisi untuk membuat pernyataan resmi tentang asal bagian pesawat itu pekan ini.” Dia menambahkan, pakar dari Biro Keamanan Transportasi Australia (ATSB) yang mengoordinasikan pencarian pesawat Malaysia Airlines akan terlibat dalam pemeriksaan bagian sayap tersebut.
Para pakar dari Prancis dan Malaysia, pegawai Boeing, dan perwakilan dari China juga akan bekerja sama untuk menentukan apakah bagian pesawat itu dari MH370 yang hilang saat terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing dengan 239 orang di kabin pada Maret tahun lalu.
Truss menambahkan, badan sains nasional Australia, CSIRO, telah mengonfirmasi bahwa pemodelan komputer menunjukkan serpihan pesawat dapat terbawa arus laut dan angin menuju La Reunion, sekitar 4.000 kilometer dari wilayah tempat MH370 diduga jatuh.
”Saya menyarankan bahwa pemodelan oleh CSIRO Australia, dibantu ATSB, mengonfirmasi bahwa material dari daerah pencarian sekarang dapat terbawa hingga La Reunion, serta ke berbagai lokasi lain, sebagai bagian dari penyebaran serpihan yang hanyut akibat arus laut dan angin,” papar Truss. ”Untuk alasan ini, upaya pencarian akan terus fokus pada wilayah pencarian bawah laut, yang mencakup 120.000 kilometer persegi, di Samudera India bagian selatan.”
Australia telah memimpin pencarian pesawat tersebut, dengan satelit dan data lain di Samudera India bagian selatan. Kapal-kapal mengamati dasar laut seluas 50.000 kilometer persegi untuk mencari serpihan pesawat meski sejauh ini belum ada yang ditemukan. Beberapa otoritas juga merencanakan total pencarian seluas 120.000 kilometer persegi.
Dunia terus menunggu kabar tentang hasil pencarian tersebut. Mantan kepala badan yang menyelidiki kecelakaan udara Prancis, BEA, Jean-Paul Troadec menjelaskan, analisis akan fokus pada dua isu yakni apakah bagian pesawat itu dari MH370 dan jika benar, apakah itu dapat memberi titik terang tentang keberadaan puing pesawat.
”Semua maskapai mengecat pesawat mereka dengan cara tertentu dan jika cat yang digunakan itu milik Malaysia Airlines dan perusahaan lain, mungkin ada lebih banyak kepastian karena perusahaan lain mungkin tidak menggunakan Boeing 777 begitu saja,” papar Troadec.
Pierre Bascary, mantan direktur pengujian di Badan Pembelian Pertahanan Prancis, menambahkan, maskapai itu mungkin menulis informasi perawatan pada bagian itu seperti ”do not walk ”. ”Frase yang digunakan dan cara penulisannya juga memberi ide asal pesawat,” ujarnya.
Syarifudin
(ftr)