Hadapi Biden, Hillary Tetap Percaya Diri

Selasa, 04 Agustus 2015 - 08:53 WIB
Hadapi Biden, Hillary Tetap Percaya Diri
Hadapi Biden, Hillary Tetap Percaya Diri
A A A
WASHINGTON - Tim kampanye kandidat calon presiden (capres) dari Partai Demokrat Hillary Clinton tetap percaya diri di tengah isu Wakil Presiden (Wapres) Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang serius maju dalam perebutan Gedung Putih.

Hillary masih menjadi capres yang difavoritkan dalam berbagai jajak pendapat. Dia juga sudah mendapatkan suara dari pendukung Demokrat. Namun, skandal e-mail dan yayasan keluarga menjadi bumerang karena itu sebagai alat bagi kubu Partai Republik untuk menyerang Hillary.

Berbeda dengan Biden yang minim skandal dan kontroversi. ”Kita akan membiarkan dia (Biden) untuk membuat keputusan,” kata Jennifer Palmieri, juru bicara tim kampanye Hillary, kepada CNN. ”Bagaimanapun sangat sulit untuk mendapatkan nominasi Demokrat. Kita tidak berilusi. Kita juga tidak berpikir ini akan menjadi jalan yang mudah,” imbuhnya.

Selama beberapa bulan terakhir, Hillary berkampanye di depan masyarakat AS. Dia juga berbicara di berbagai kesempatan dengan awak media. Publik AS paham bahwa Hillary akan berkompetisi dalam pertarungan yang sengit. Sebelum akhir pekan lalu, Hillary masih di atas angin karena tidak ada kandidat yang berat.

Namun, The New York Times memberitakan bahwa Biden, 72, sedang bersiap menyusun strategi maju dalam perebutan tiket capres Partai Demokrat, Hillary harus berpikir lebih keras. Ironisnya, banyak staf kampanye Hillary merupakan mantan pendukung dan penasihat politik Biden.

Tak bisa dipungkiri bahwa kubu Hillary akan terkena dampak serius jika Biden resmi mengumumkan diri sebagai capres. ”Dia (Hillary) memiliki banyak uang dan dia akan merangkul semua Republican di setiap tempat pemungutan suara,” kata Palmieri. ”Anda seharusnya tidak bertanya tentang hal itu lebih banyak,” tambahnya.

Palmieri mengatakan banyak dukungan kepada Hillary. Istri mantan Presiden Bill Clinton itu juga berhasil merangkul banyak donor. Dia telah mengumpulkan lebih USD45 juta (Rp608,10 miliar) sejak dia mengumumkan pencalonannya pada April silam. Banyak warga AS yang berharap Hillary akan menciptakan sejarah sebagai presiden perempuan pertama.

Selasa (hari ini), Hillary akan mengenalkan iklan televisi pertama di Iowa dan New Hampshire. Menurut manajer kampanye Hillary, Robby Mook, itu adalah langkah alamiah. ”Hillary akan bekerja keras untuk mendapatkan suara,” katanya kepada The New York Times . Biden kini mulai mendapatkan dukungan.

Rupert Murdoch, miliarder dan pemilik News Corp, menyambut rencana pencalonan Biden pada pemilu presiden 2016. ”Akhirnya Biden mungkin melompat di tengah Hillary yang tergelincir setiap hari. Biden sangat layak,” puji Murdoch dalam akun Twitter -nya.

Menurut pakar strategi Partai Demokrat, Steve Elmendorf, Biden dan Hillary akan menggelar debat pertama pada Oktober nanti. Itu akan menjadi ajang untuk menguji kemampuan keduanya. ”Pemilu yang baik jika Anda memiliki lawan tanding,” tuturnya. Dia mengungkapkan Biden adalah lawan yang tangguh.

Pesaing kandidat capres Partai Demokrat lainnya, Bernie Sanders, 73, mengaku tidak percaya Biden akan menawarkan konsep yang berbeda dengan Hillary. ”Rakyat AS melihat kelas menengah di negara ini menghilang, kesenjangan kekayaan dan pendapatan, serta sistem keuangan kampanye yang korup,” kata anggota Senat sosialis kepada ABC News .

Sementara itu, kandidat capres kuda hitam Republican Donald Trump berkomentar isu pencalonan Biden. Trump menjadi capres yang cukup diunggulkan karena namanya terus melejit dalam berbagai jajak pendapat. ”Saya pikir Biden memiliki kesempatan baik untuk mengalahkan dia (Hillary) sekarang,” kata Trump kepada stasiun televisi CBS .

Trump, 69, mengungkapkan skandal e-mail Hillary akan menjadi penghalang dalam kampanye nanti. ”Saya pikir dia (Hillary) akan mendapatkan masalah besar,” tuturnya. Dia mengejek Hillary di mana perolehan suara Hillary akan mengalami penurunan seperti roket yang jatuh.

Berbicara mengenai sosok Biden, Trump mengejek wapres itu tidak akan sukses dalam pemilu kali ini. ”Saya tidak berpikir dia (Biden) akan menjadi kandidat yang hebat,” sindirnya. Biden pernah dua kali maju dalam pemilu pendahuluan Demokrat dan gagal. Dia dikabarkan sedang menyiapkan diri lebih baik pada pertarungan kali ini.

Namun, banyak politisi Demokrat meragukan kemampuan Biden mengorganisasi donatur dan mengelola konstituen untuk menang. Apalagi langkahnya untuk maju dalam pertarungan kali ini tergolong terlambat. Banyak pihak menduga Biden yang menjadi ”pencuri kesempatan” saja.

Menurut Dick Harpootlian, pendukung utama Biden, keluarga besar wapres memberikan dukungan penuh. ”Ini bukan keputusan tiba-tiba. Saya memprediksi dia (Trump) akan mendapatkan dukungan luas,” ungkapnya. Penasihat tim kampanye Hillary, Terry Shumaker, mengatakan, jika Biden tetap maju, pendukung mantan menteri luar negeri tidak akan lari.

”Tapi, jika Hillary tidak maju sebagai capres, saya akan mendukung Biden,” tuturnya kepada Politico. Dia mengaku dekat dengan dua politisi senior itu selama 20 tahun terakhir.

Andika hendra m
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2058 seconds (0.1#10.140)