Perilaku PBNU dan Panitia Muktamar Tuai Keprihatinan

Senin, 03 Agustus 2015 - 11:46 WIB
Perilaku PBNU dan Panitia Muktamar Tuai Keprihatinan
Perilaku PBNU dan Panitia Muktamar Tuai Keprihatinan
A A A
JAKARTA - Perilaku Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan panitia Muktamar NU dinilai semakin memprihatinkan dan tidak mencerminkan akhlak mulia.

Maka itu, Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, Aliman Marzuqi tegas menolak mengisi formulir Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa) yang dipaksakan panitia Muktamar NU.

"Kami menolak cara-cara premanisme," ujar Aliman dalam siaran persnya yang diterima Sindonews, Minggu, 2 Agustus 2015 malam.

Menurutnya, pemaksaan sistem Ahwa hanya alat untuk mempertahankan status quo pengurus PBNU sekarang yang kebetulan mencalonkan kembali dalam Muktamar ke-33 NU.

Dia mengungkapkan, banyak perwakilan NU daerah menolak kepengurusan sekarang sebagai pejabat Rais Am Syuriah pemimpin PBNU yang dianggap gagal membendung serbuan paham luar Aswaja ke dalam NU.

Bahkan, kata dia, duet dua kiai itu diduga menoleransi paham di luar Aswaja masuk ke NU. Apalagi Koordinator Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdallah adalah menantu Gus Mus sendiri.

Dia mencontohkan sikap Ulil yang dianggap kontroversial adalah dengan kredonya bahwa Islam bukan agama paling benar. “Semua agama sama. Semuanya menuju jalan kebenaran. Jadi, Islam bukan yang paling benar," tukasnya.

Baca: Muktamar NU Akan Bahas Fatwa MUI Soal BPJS.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5050 seconds (0.1#10.140)