Peserta Ikut Sosialisasi Warisan Budaya Dunia
A
A
A
JAKARTA - Para pelajar peserta International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) 2015 dari 41 negara tidak hanya terlibat persaingan dalam menyelesaikan soal-soal olimpiade, tetapi juga mengikuti kegiatan lain, yakni sosialisasi warisan budaya dunia.
Sosialisasi warisan budaya dunia ini dilaksanakan di Balairung Pancasila Kompleks SMA Taruna Nusantara Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kemarin. Tampil menjadi narasumber Direktur Pemasaran dan Kerja Sama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Saharla Parlindungan Siahaan.
”Saya ingin menyampaikan pentingnya konservasi dan pelestarian cagar budaya, khususnya Candi Borobudur dan Prambanan yang sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Pelestarian ini menjadi tanggung jawab warga dunia, bukan hanya warga Indonesia,” katanya. Dia menuturkan, warisan budaya dunia tersebut kebetulan berada di Indonesia sehingga pihaknya mencoba menggugah semangat dan kesadaran pelajar akan pentingnya pelestarian warisan budaya tersebut.
”Kami mengharapkan dengan terlibatnya jiwa-jiwa muda maka generasi muda akan mencintai cagar budaya sehingga nantinya warisan pendahulu ini bisa diteruskan ke generasi berikutnya,” katanya. Menurut dia, jika pelajar tersebut mampu mengerti, memahami, maka pada tahap berikutnya akan timbul rasa peduli, dan selanjutnya rasa kecintaan mereka kepada cagar budaya untuk kemudian ditularkan ke orang lain.
Sebelumnya, dalam sambutan pada pembukaan IOAA, Senin (27/7), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempersilakan peserta mengobservasi kemegahan Borobudur sebagai salah satu peninggalan bersejarah yang dibangun dengan memperhatikan aspek astronomi. Menurutnya, pesona pariwisata di Magelang tidak hanya Candi Borobudur, tetapi ada Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Ngawen serta wisata religi Gunungpring dan Makam Sunan Geseng.
Sebanyak 318 pelajar berprestasi di bidang astronomi dan astrofisika dari 41 negara ambil bagian dalam IOAA 2015 yang digelar di Kompleks Candi Borobudur, Magelang. Kegiatan ini akan berlangsung hingga 4 Agustus 2015.
Hery priyantono/ant
Sosialisasi warisan budaya dunia ini dilaksanakan di Balairung Pancasila Kompleks SMA Taruna Nusantara Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kemarin. Tampil menjadi narasumber Direktur Pemasaran dan Kerja Sama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Saharla Parlindungan Siahaan.
”Saya ingin menyampaikan pentingnya konservasi dan pelestarian cagar budaya, khususnya Candi Borobudur dan Prambanan yang sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Pelestarian ini menjadi tanggung jawab warga dunia, bukan hanya warga Indonesia,” katanya. Dia menuturkan, warisan budaya dunia tersebut kebetulan berada di Indonesia sehingga pihaknya mencoba menggugah semangat dan kesadaran pelajar akan pentingnya pelestarian warisan budaya tersebut.
”Kami mengharapkan dengan terlibatnya jiwa-jiwa muda maka generasi muda akan mencintai cagar budaya sehingga nantinya warisan pendahulu ini bisa diteruskan ke generasi berikutnya,” katanya. Menurut dia, jika pelajar tersebut mampu mengerti, memahami, maka pada tahap berikutnya akan timbul rasa peduli, dan selanjutnya rasa kecintaan mereka kepada cagar budaya untuk kemudian ditularkan ke orang lain.
Sebelumnya, dalam sambutan pada pembukaan IOAA, Senin (27/7), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempersilakan peserta mengobservasi kemegahan Borobudur sebagai salah satu peninggalan bersejarah yang dibangun dengan memperhatikan aspek astronomi. Menurutnya, pesona pariwisata di Magelang tidak hanya Candi Borobudur, tetapi ada Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Ngawen serta wisata religi Gunungpring dan Makam Sunan Geseng.
Sebanyak 318 pelajar berprestasi di bidang astronomi dan astrofisika dari 41 negara ambil bagian dalam IOAA 2015 yang digelar di Kompleks Candi Borobudur, Magelang. Kegiatan ini akan berlangsung hingga 4 Agustus 2015.
Hery priyantono/ant
(ars)