Belajar pada Fashion Spanyol

Minggu, 02 Agustus 2015 - 09:35 WIB
Belajar pada Fashion Spanyol
Belajar pada Fashion Spanyol
A A A
Para perancang mode asal spanyol merayakan empat dekade perjalanan busana (fashion ) di Galeri Nasional Indonesia. Sebuah pameran ihwal petualangan seni dari suatu negara besar yang patut disimak.

Kedutaan Besar Spanyol di Jakarta bersama Galeri Nasional Indonesia menggelar pameran fashion pada Kamis (30/7) di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.

Pameran menghadirkan 67 foto dan ulasan penting mengenai perbusanaan Spanyol. Empat dekade perjalanan fashion Spanyol coba dihadirkan dalam pameran 67 foto yang diurut secara alfabetik-dari A sampai V-mulai Adolfo Dominguez sampai Vittorio. Kepala Galeri Nasional Indonesia Tubagus Andre Sukmana mengapresiasi kerja sama yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Spanyol dan Galeri Nasional Indonesia.

Dari pameran tersebut, Andre menilai ada tiga perspektif yang bisa didapatkan, yaitu seni fotografi fashion , desain busana, dan ekspresi modeling. Dengan adanya pameran foto fashion tersebut, para perancang busana dan model di Indonesia diharapkan mendapat inspirasi dalam berkarya dan menjadi model yang andal.

”Fotografi, busana, dan modeling . Itulah tiga perspektif yang dapat diambil dari pameran 67 foto fashion Spanyol,” ujar Andre. Lebih dari itu, Andre juga menyampaikan momentum pameran tersebut dapat mendukung kemajuan fashion di Indonesia yang tengah digenjot untuk kemajuan ekonomi kreatifnya. Hijab, contohnya, menjadi perhatian serius karena telah ekspansi ke berbagai belahan dunia.

Indonesia bahkan digadang-gadang sebagai pusat mode hijab dunia. Indikatornya adalah munculnya para desainer hijab Indonesia yang berkelas dunia. Maka, menurutnya, tata busana bukanlah barang baru bagi masyarakat Indonesia. Kerja sama dengan Kedutaan Besar Spanyol dinilainya untuk menumbuhkan perspektif baru khazanah fashion dua negara.

Sementara, sosiolog dan kritikus fashion Spanyol Pedro Mansilla mengatakan, tema besar yang diusung dalam pameran fotografi perbusanaan Spanyol di Indonesia kali ini menghadirkan keintiman pada perancang-perancang terpilih Spanyol. Perjalanan empat dekade fashion Spanyol melahirkan banyak perspektif dan juga inspirasi bagi seluruh dunia. Maka tak heran, bukanlah nama besar seperti Zara, Mango, dan Pronovias yang menjadi fokus tema.

Hal ini untuk menghadirkan bagaimana para pengintai mode dapat merekam perjalanan fashion Spanyol yang sudah ada selama ini. ”Pameran ini menawarkan tampilan intim pada abad fashion Spanyol,” ujarnya. Sementara itu Wakil Kedutaan Besar Spanyol Rodrigo de la Vina Muhlack menegaskan, umumnya warga masyarakat dunia melihat Spanyol hanyalah sebuah negara dengan sepak bola yang mendunia.

Spanyol, lanjutnya, kaya dengan sejarah. Misalnya, sejarah ketika dikuasai Islam di Andalusia (Spanyol) yang berlangsung selama lima abad. Begitu pun, Spanyol menjadi salah satu negara di Eropa yang mengembangkan tata busana sangat baik. Bahasa Spanyol pun banyak digunakan di berbagai negara di penjuru dunia. Ekonomi, demokrasi, arsitektur juga menjadi wajah Spanyol yang lain.

”Spanyol bukan hanya sepak bola. Kami adalah sejarah, kami adalah ekonomi, dan kami adalah fashion. Dunia tidak boleh memandang Spanyol hanya sebatas Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi,” ujarnya. Maka, dengan adanya kerja sama antara Kedutaan Besar Spanyol dan Galeri Nasional Indonesia di bidang busana ini, masyarakat Indonesia dapat memetik suatu nilai yang bisa dijadikan inspirasi. Dan untuk Spanyol, hal tersebut merupakan sebuah penghargaan tersendiri karena telah diberi kesempatan untuk menghadirkan wajah lain dari Spanyol.

Busana tak bisa dilepaskan dari kehidupan seluruh umat manusia. Masing-masing dari manusia menggunakan busana di dalam hidupnya.

Mas damayanti
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8473 seconds (0.1#10.140)