Perkuat Model Dakwah Berbasis Komunitas

Jum'at, 31 Juli 2015 - 08:25 WIB
Perkuat Model Dakwah Berbasis Komunitas
Perkuat Model Dakwah Berbasis Komunitas
A A A
JAKARTA - Muktamar ke- 47 Muhammadiyah yang akan diadakan di Makassar pada 3-7 Agustus mendatang akan menyajikan dua agenda penting strategis dalam konteks kebangsaan.

Pertama , menyiapkan draf konsep besar Muhammadiyah untuk membentuk Konsep Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah, dan menyiapkan draf model dakwah berbasis komunitas. Ketua Steering Committee Muktamar Muhammadiyah Haedar Nashir menjelaskan, dalam upaya memperkuat Konsep Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah, Muhammadiyah dituntut untuk terus mengembangkan amal usaha sebagai karya nyata dalam implementasi untuk memperkuat negara Pancasila.

”Negara ini mengalami peluruhan dalam berbangsa. Muhammadiyah ingin meluruskan kembali konsep tersebut, membangun penafsiran bahwa Indonesia dapat berjaya karena hasil kesepakatan semua elemen bangsa untuk berkomitmen memajukan negara sendiri bukan oleh orang lain,” ujarnya saat dihubungi KORAN SINDO kemarin. Menurut dia, saat ini Muhammadiyah telah membangun berbagai amal usaha di berbagai bidang mulai kesehatan, pendidikan, dan amal usaha masyarakat.

Terlihat Muhammadiyah telah mendirikan 176 perguruan tinggi, rumah sakit, dan lainnya sebagai bentuk upaya bantuanmeringankanbeban negara yang sangat berat. ”Juga bentuk dari jihad kebangsaan melakukan lewat karya nyata, karena itu Muhammadiyah usung tema gerakan pencerahan dan Islam berkemajuan. kita mau buat tujuan konkret untuk Indonesia ke depannya,” katanya.

Haedar juga mengatakan muktamar nanti akan mem- bahas dua agenda penting strategis dalam konteks kebangsaan, yaitu menyiapkan draf konsep negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah serta menyiapkan draf besar model dakwah pencerahan berbasis komunitas. ”Ini poin penting yang dijadikan bahasan muktamar nanti, karena saat ini masih ada kecenderungan separatis, lalu punya idealisme yang lain, bahkan ada ancaman daerah ingin memisahkan. Ini yang harus kita waspadai,” ungkapnya.

Model dakwah pencerahan berbasis komunitas dianggap perlu dibahas untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial yang terjadi di Indonesia. Haedar mengatakan saat ini masyarakat kita berada di berbagai kelompok, baik mereka yang berada di taraf ekonomi atas, bawah, maupun menengah. Mereka mengalami perubahan orientasi yang berubah signifikan.

Dia mengatakan jika seluruh masyarakat Indonesia di semua elemen bertanggung jawab untuk menunjukkan pengabdiannya membangun negara yang adil makmur bermartabat dan berdaulat, maka akan menjadikan Indonesia lebih maju dan sejahtera. Sementara itu, Koordinator Media Centre Muktamar Muhammadiyah Ahmad Ma’ruf menyatakan muktamar akan menjadi momentum pemantapan peran organisasi sebagai gerakan pencerahan, agar Muhammadiyah dapat berkontribusi lebih besar bagi kemajuan umat dan bangsa.

”Temanya untuk merevitalisasi visi keagamaan Muhammadiyah, yaitu Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan,” ucapnya kemarin. Menurutnya, gerakan ini bukan suatu gagasan baru, melainkan gerakan yang telah lama dipelopori pendiri Muhammadiyah, KH AhmadDahlan. Gerakan Islam berkemajuan yang digemakan Muhammadiyah sejalan dengan watak dan cita-cita nasional bangsa Indonesia.

”Islam berkemajuan akan mendorong terwujudnya kemajuan umat dan bangsa sesuai amanat UUD 1945. Muhammadiyah ingin mewujudkan Indonesia yang maju, adil, makmur, berdaulat, dan bermartabat,” katanya.

Mula akmal
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5092 seconds (0.1#10.140)