Bermimpi Bisa Melempar Bola

Kamis, 30 Juli 2015 - 08:35 WIB
Bermimpi Bisa Melempar...
Bermimpi Bisa Melempar Bola
A A A
Tim medis Amerika Serikat (AS) berhasil melakukan transplantasi dua tangan bocah berusia 8 tahun, Zion Harvey. Ini kasus transplantasi tangan dengan pasien termuda.

Harvey kehilangan tangan dan kakinya pada usia dua tahun karena infeksi serius. Infeksi itu juga menyebabkannya harus mendapat transplantasi ginjal dari ibunya. Luar biasanya, Harvey tidak pernah mengeluh dengan apa yang dideritanya. Dia bahkan selalu tersenyum. Ketika siuman pascaoperasi, dia merasakan aneh di bagian tangannya.

Namun, itu tidak berlangsung lama karena setelah itu dia merasa kondisinya baik dan mulai terbiasa. ”Dia bangun sambil tersenyum. Tidak ada sedikit pun rengekan, air mata, ataupun keluhan,” kata dr Scott L Levin yang memimpin transplantasi tangan tersebut, dikutip The Independent .

Harvey muncul dalam konferensi pers bersama staf Rumah Sakit Anak Philadelphia (CHOP) dengan wajah sumringah. ”Terima kasih telah membantu saya melalui jalan bergelombang ini,” katanya dengan tangan yang masih diperban. Sesekali dia juga menunjukkan tangan barunya tersebut.

Operasi berlangsung selama 10 jam pada awal Juli lalu yang melibatkan 40 anggota tim dari perawat, dokter, dan ahli bedah yang dipimpin dr L Scott Levin, ketua departemen bedah ortopedi dan direktur program transplantasi tangan di CHOP. Dalam operasi tersebut, donor tangan dan lengan dilekatkan dengan menghubungkan tulang, pembuluh darah, saraf, otot, tendon, dan kulit.

Tim bedah dibagi menjadi empat kelompok kerja. Dua tim fokus pada tangan donor, dan dua lainnya fokus pada penerima. Pertama , tulang lengannya dihubungkan dengan pelat baja dan skrup. Berikutnya, teknik bedah mikrovaskuler digunakan untuk menghubungkan jaringan pembulu dara arteri dan vena.

”Keberhasilan transplantasi tangan pertama pada orang dewasa yang dilakukan 2011 lalu, menjadi acuan kami untuk melakukan prosedur kompleks pada anak,” kata Levin dalam pernyataan pers. Derita yang dialami Harvey sudah dimulai saat dia masih balita ketika divonis terkena sepsis yang memicu kegagalan multiorgan.

Kondisi ini memaksanya untuk melakukan amputasi tangan dan kaki. Selama bertahuntahun Harvey hidup tanpa tangan. Kini dia mulai belajar untuk makan dan menulis bahkan bermain video game dengan menggunakan tangan barunya itu. Dia termasuk anak aktif, meski menggunakan kaki palsu untuk berjalan, berlari dan melompat.

Sekarang dia bermimpi untuk dapat melempar bola dan berayun, sebuah gerakan yang masih dalam proses belajar. Transplantasi tangan ganda merupakan tindakan medis kompleks yang melibatkan banyak komponen bedah dan nonbedah. Harvey dianggap sebagai pasien transplantasi yang ideal karena melihat kondisi medis sebelumnya.

Menurut Levin, setelah tangannya disambung, pertumbuhan dalam organnya tetap terbuka sehingga memungkinkan bagian yang diamputasi untuk berkembang. ”Kami percaya bahwa dia akan tumbuh seperti anak normal,” tuturnya. Harvey akan menghabiskan beberapa minggu di tempat rehabilitasi fisik sebelum pulang ke rumahnya meski dia kini sudah mampu menggerakkan jari-jari tangannya.

Keluarganya juga semakin bahagia melihat perkembangan anaknya. Apalagi, pihak rumah sakit memastikan tidak akan membebani biaya tambahan karena seluruh biaya ditanggung asuransi kesehatan.

Ananda nararya
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9923 seconds (0.1#10.140)