Mabes TNI Godok Calon Pangdam Jaya
A
A
A
JAKARTA - Siapa bakal menduduki jabatan panglima Kodam Jaya (pangdam Jaya) menggantikan Mayjen TNI Agus Sutomo yang dipromosikan menjadi dankodiklat masih menjadi teka-teki.
Hingga kemarin, Mabes TNI masih menggodok sejumlah nama untuk menduduki posisi strategis tersebut. Siapa pun orangnya, perwira yang akan menempati posisi tersebut harus memahami permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya (ipoleksosbud).
Dengan demikian, menurut pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertapati, pangdam Jaya dijabat oleh orang yang pernah berpengalaman dalam pasukan khusus sehingga memahami betul gradasi ancaman Ibu Kota bukan dari sisi perang semata. Karena akan berposisi di Ibu Kota, pangdam Jaya nantinya juga harus memahami Jakarta dengan berbagai tantangannya. “Saya rasa sosok yang cocok sebagai pangdam Jaya adalah sosok yang terbiasa dengan hiruk-pikuk protokoler kenegaraan dan paham mengatasi Jakarta sebagai barometer keamanan negara,” ujar mantan anggota Komisi I DPR itu.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (KSAD) Brigjen TNI Wuryanto mengaku sudah ada beberapa kandidat yang diproyeksikan mengisi posisi pangdam Jaya. Namun namanama tersebut perlu dikonsultasikan ke Presiden Jokowi. “Karena untuk pangdam Jaya perlu ada masukan dari beliau (Presiden), semua sudah disiapkan. Tunggu saja dalam waktu dekat akan diumumkan. Dalam minggu ini akan disampaikan, Jakarta nggak boleh lama-lama kosong,” ujarnya.
Menurut Wuryanto, semua perwiratinggi (pati) TNIbintang dua memenuhi syarat dan memiliki kapasitas untuk menduduk jabatan pangdam Jaya. Apalagi, masa tugas pati TNI sudah lebih dari 25 tahun, pasti sudah siap untuk ditempatkan di mana pun. Namun latar belakang penugasan, kemampuan menghadapi situasi Ibu Kota sangat penting mengingat Jakarta merupakan barometer keamanan.
“Nggak harus anak emas, sebelum-sebelum ini Pangkostrad Pak Mulyono bukan anak emas, tapi mumpuni menangani masalah. Sebab ancaman, permasalahan, dantantangan di Jakarta sangat khusus, beda sama daerah lain. Dilihat latar belakangnya,” ujarnya. Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya menyatakan bahwa bukan hanyapospangdamJaya saja yang kosong, tapi juga pangdam Bukit Barisan. Menurut dia, namanama yang bakal mengisi jabatan tersebut masih digodok dalam rapat Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) TNI.
“Nama-nama yang sudah masuk nantinya akan disampaikan ke Presiden ya karena ini kan erat kaitannya dengan keamanan dan protokoler Presiden saat menjalankan tugasnya. Ditunggu saja, tidak akan lama, paling-paling seminggu atau dua minggu lagi sudah ada,” ujarnya. Sebelumnya, Mabes TNI memutasi 84 pati di tiga matra, yakni TNI Angkatan Darat (AD), TNI Angkatan Laut (AL), TNI Angkatan Udara (AU). Dari jumlah tersebut, matra darat yang paling banyak, yakni 48 orang.
Mutasi berdasar Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/593/VII/2015 tanggal 25 Juli 2015 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Di TNI AD misalnya, sejumlah posisi strategis yang terkena mutasi adalah Wakil KSAD Letjen TNI Muhammad Munir yang dipindah menjadi pati Mabes TNI dalam rangka pensiun. Ia digantikan Kepala BadanIntelijenStrategis(Kabais) Mayjen TNI Erwin Syafitri. Adapun posisi Kabais ditempati Mayjen TNI Yayat Sudrajat yang sebelumnya menduduki posisi aspam KSAD.
Selain itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo dipromosikan sebagai komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan (dankodiklat) menggantikan TNI Letjen TNI Lodewijk Freidrich Paulus yang memasuki masa pensiun. Termasuk Kapuspen TNI Mayjen M Fuad Basya yang juga menjadi pati Mabes TNI karena memasuki masa pensiun. Posisi Kapuspen TNI diisi Mayjen TNI Endang Sodik yang sebelumnya menjabat sebagai pa Sahli Tk III Bidang Banusia Panglima TNI.
Tidak hanya itu, sejumlah nama perwira tinggi TNI AD lainnya juga akan menempati jabatan baru. Mereka adalah Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo, yang akan menjabat sebagai pandam XVI/Pattimura. Adapun posisi Danjen Kopassus akandiduduki Brigjen TNI Muhammad Herindra yang sebelumnya menjabatsebagaikasdamIII/ Siliwangi.
Begitu juga dengan Mayjen TNI Edy Rahmayadi dari Pangdam I/Bukit Barisan menjadi pangkostrad menggantikan Jenderal Mulyono yang diangkat menjadi kepala staf Angkat Darat (KSAD). Adapun posisi pangdam I Bukit Barisan kosong. Kemudian Wadan Puspomad Brigjen TNI Adi menjadi danpuspomad Widjaya.
Sucipto
Hingga kemarin, Mabes TNI masih menggodok sejumlah nama untuk menduduki posisi strategis tersebut. Siapa pun orangnya, perwira yang akan menempati posisi tersebut harus memahami permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya (ipoleksosbud).
Dengan demikian, menurut pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertapati, pangdam Jaya dijabat oleh orang yang pernah berpengalaman dalam pasukan khusus sehingga memahami betul gradasi ancaman Ibu Kota bukan dari sisi perang semata. Karena akan berposisi di Ibu Kota, pangdam Jaya nantinya juga harus memahami Jakarta dengan berbagai tantangannya. “Saya rasa sosok yang cocok sebagai pangdam Jaya adalah sosok yang terbiasa dengan hiruk-pikuk protokoler kenegaraan dan paham mengatasi Jakarta sebagai barometer keamanan negara,” ujar mantan anggota Komisi I DPR itu.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (KSAD) Brigjen TNI Wuryanto mengaku sudah ada beberapa kandidat yang diproyeksikan mengisi posisi pangdam Jaya. Namun namanama tersebut perlu dikonsultasikan ke Presiden Jokowi. “Karena untuk pangdam Jaya perlu ada masukan dari beliau (Presiden), semua sudah disiapkan. Tunggu saja dalam waktu dekat akan diumumkan. Dalam minggu ini akan disampaikan, Jakarta nggak boleh lama-lama kosong,” ujarnya.
Menurut Wuryanto, semua perwiratinggi (pati) TNIbintang dua memenuhi syarat dan memiliki kapasitas untuk menduduk jabatan pangdam Jaya. Apalagi, masa tugas pati TNI sudah lebih dari 25 tahun, pasti sudah siap untuk ditempatkan di mana pun. Namun latar belakang penugasan, kemampuan menghadapi situasi Ibu Kota sangat penting mengingat Jakarta merupakan barometer keamanan.
“Nggak harus anak emas, sebelum-sebelum ini Pangkostrad Pak Mulyono bukan anak emas, tapi mumpuni menangani masalah. Sebab ancaman, permasalahan, dantantangan di Jakarta sangat khusus, beda sama daerah lain. Dilihat latar belakangnya,” ujarnya. Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya menyatakan bahwa bukan hanyapospangdamJaya saja yang kosong, tapi juga pangdam Bukit Barisan. Menurut dia, namanama yang bakal mengisi jabatan tersebut masih digodok dalam rapat Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) TNI.
“Nama-nama yang sudah masuk nantinya akan disampaikan ke Presiden ya karena ini kan erat kaitannya dengan keamanan dan protokoler Presiden saat menjalankan tugasnya. Ditunggu saja, tidak akan lama, paling-paling seminggu atau dua minggu lagi sudah ada,” ujarnya. Sebelumnya, Mabes TNI memutasi 84 pati di tiga matra, yakni TNI Angkatan Darat (AD), TNI Angkatan Laut (AL), TNI Angkatan Udara (AU). Dari jumlah tersebut, matra darat yang paling banyak, yakni 48 orang.
Mutasi berdasar Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/593/VII/2015 tanggal 25 Juli 2015 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Di TNI AD misalnya, sejumlah posisi strategis yang terkena mutasi adalah Wakil KSAD Letjen TNI Muhammad Munir yang dipindah menjadi pati Mabes TNI dalam rangka pensiun. Ia digantikan Kepala BadanIntelijenStrategis(Kabais) Mayjen TNI Erwin Syafitri. Adapun posisi Kabais ditempati Mayjen TNI Yayat Sudrajat yang sebelumnya menduduki posisi aspam KSAD.
Selain itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo dipromosikan sebagai komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan (dankodiklat) menggantikan TNI Letjen TNI Lodewijk Freidrich Paulus yang memasuki masa pensiun. Termasuk Kapuspen TNI Mayjen M Fuad Basya yang juga menjadi pati Mabes TNI karena memasuki masa pensiun. Posisi Kapuspen TNI diisi Mayjen TNI Endang Sodik yang sebelumnya menjabat sebagai pa Sahli Tk III Bidang Banusia Panglima TNI.
Tidak hanya itu, sejumlah nama perwira tinggi TNI AD lainnya juga akan menempati jabatan baru. Mereka adalah Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo, yang akan menjabat sebagai pandam XVI/Pattimura. Adapun posisi Danjen Kopassus akandiduduki Brigjen TNI Muhammad Herindra yang sebelumnya menjabatsebagaikasdamIII/ Siliwangi.
Begitu juga dengan Mayjen TNI Edy Rahmayadi dari Pangdam I/Bukit Barisan menjadi pangkostrad menggantikan Jenderal Mulyono yang diangkat menjadi kepala staf Angkat Darat (KSAD). Adapun posisi pangdam I Bukit Barisan kosong. Kemudian Wadan Puspomad Brigjen TNI Adi menjadi danpuspomad Widjaya.
Sucipto
(ars)