Kunjungi DPR, Siswa Jepang Dikusi Budaya dan Toilet
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR Mohamad Sohibul Iman menerima kunjungan studi para murid Jakarta Japanese School (JJS) di Gedung DPR, Selasa 28 Juli 2015.
Dalam pertemuan itu, Sohibul berdiskusi dengan menggunakan bahasa ibu para murid JJS, yaitu bahasa Jepang.
Banyak hal yang didiskusikan antara murid JJS dengan Sohibul, mulai dari promosi batik sebagai identitas budaya Indonesia hingga kebersihan fasilitas umum seperti toilet dan penyediaan sarana pedestrian (pejalan kaki) yang sangat minim.
Selain itu juga didiskusikan seputar kebijakan pemerintah dalam promosi kebudayaan menuju ekonomi yang ramah lingkungan.
"Dibahas juga seputar pemanfaatan energi matahari, promosi perikanan dan fasilitas telepon pengaduan keadaan darurat," kata Sohibul melalui keterangan pers kepada Sindonews, Selasa 28 Juli 2015.
Mantan Wakil Ketua DPR itu berharap dialog tersebut dapat menumbuhkan pengertian tentang realitas budaya dan perilaku antara masyarakat Indonesia dan Jepang.
"Sehingga siswa jepang lebih memahami penjelasan di balik fenomena yang mereka temui di Indonesia," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.
Dalam pertemuan itu, Sohibul berdiskusi dengan menggunakan bahasa ibu para murid JJS, yaitu bahasa Jepang.
Banyak hal yang didiskusikan antara murid JJS dengan Sohibul, mulai dari promosi batik sebagai identitas budaya Indonesia hingga kebersihan fasilitas umum seperti toilet dan penyediaan sarana pedestrian (pejalan kaki) yang sangat minim.
Selain itu juga didiskusikan seputar kebijakan pemerintah dalam promosi kebudayaan menuju ekonomi yang ramah lingkungan.
"Dibahas juga seputar pemanfaatan energi matahari, promosi perikanan dan fasilitas telepon pengaduan keadaan darurat," kata Sohibul melalui keterangan pers kepada Sindonews, Selasa 28 Juli 2015.
Mantan Wakil Ketua DPR itu berharap dialog tersebut dapat menumbuhkan pengertian tentang realitas budaya dan perilaku antara masyarakat Indonesia dan Jepang.
"Sehingga siswa jepang lebih memahami penjelasan di balik fenomena yang mereka temui di Indonesia," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.
(dam)