Pidato Terakhir Aquino Disambut Aksi Demo

Selasa, 28 Juli 2015 - 08:06 WIB
Pidato Terakhir Aquino Disambut Aksi Demo
Pidato Terakhir Aquino Disambut Aksi Demo
A A A
BANGKOK - Pidato terakhir Presiden Filipina Benigno Aquino III kemarin disambut bentrokan antara demonstran dan personel kepolisian.

Sedikitnya enam personel polisi dan demonstran mengalami luka-luka. Pihak kepolisian mengatakan, sekitar 4.000 pendemo mendorong mobil polisi dan besi pembatas yang digunakan sebagai penghalang. Pidato pertanggungjawaban Aquino di hadapan anggota parlemen berlangsung di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat di Kota Quezon.

Bentrokan terjadi karena para pendemo dilarang mendekat ke Gedung Dewan. Namun, para pendemo dari aliran sayap kiri tetap memaksa mendekat sehingga terjadi bentrokan dengan polisi antihuru-hara. Mereka berusaha menembus barikade kawat berduri dan mobil polisi serta melempari polisi dengan batu dan botol. Selama lima tahun menjabat presiden, Aquino telah menyampaikan 925 pidato resminya. Kemarin merupakan pidato kenegaraan terakhirnya atau yang ke- 926.

Presiden kelahiran 8 Februari 1960 ini memanfaatkan momentum tersebut untuk menyampaikan perjuangannya melawan korupsi dan kemiskinan yang telah mengakar di dalam negeri. D i k u t i p Channel News Asia, Sekretaris Pres i - den, Sonny Coloma, mengatakan, pidato Aquino yang hanya berlangsung 40 menit tersebut memaparkan laporan perkembangan yang dicapai pemerintahannya sejak 2009.

Putra satu-satunya mantan Presiden Corazon Aquino ini menekankan pertumbuhan ekonomi negara selama masa kepemimpinannya. Rakyat Filipina dapat mempertahankan pertumbuhan produk domestik bruto (GDP) rata-rata 6,3%. Ini pencapaian tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Sarjana ekonomi dari Universitas Ateneo de Manila ini juga berhasil menurunkan tingkat pengangguran sebesar 6,6% pada Januari.

Aquino juga membahas peningkatan pertumbuhan yang inklusif serta langkah- langkah yang diambilnya untuk memberantas korupsi dalam pemerintahan seperti janjinya ketika mencalonkan diri sebagai presiden. Menurut senat presiden, Franklin Drilon, Aquino tidak menyebutkan nama calon penggantinya dalam pidatonya. Dia baru akan membicarakan masalah ini pada kesempatan lain.

Para analis politik mengatakan, dengan pengaruh politik yang mulai memudar, Aquino akan berusaha meloloskan jagoannya pada pemilihan umum tahun depan agar dapat meneruskan rencananya.

Ada berbagai masalah yang akan dihadapi calon pengganti Aquino, termasuk perjanjian damai dengan kelompok gerilyawan muslim untuk mengakhiri konflik yang telah menewaskan 120.000 jiwa. Sejauh ini RUU untuk memberikan pemerintahan sendiri bagi minoritas muslim masih terganjal di parlemen.

Arvin
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5810 seconds (0.1#10.140)