PT KAI Tambah 13 Kereta Lebaran
A
A
A
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menambah 13 kereta terkait perubahan waktu operasi arus balik Lebaran 2015 yang sebelumnya ditetapkan berakhir Sabtu (25/7), kemudian diperpanjang hingga Minggu (2/8) mendatang.
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, alasan penambahan ini karena melihat tingginya peminat tiket kereta api yang masih berlangsung saat ini. ”Dari hasil pantauan kami yang dilakukan setiap hari, pembelian semua tiket kereta hingga kini masih penuh, terutama yang bertujuan Jakarta,” tuturnya.
Tiga belas kereta tambahan Lebaran tersebut adalah Kereta Api (KA) Argo Lawu Fakultatif, KA Dwipangga, KA Taksaka, KA Gajayana Lebaran, KA Sembrani Lebaran, KA Purwojaya Lebaran, KA Lodaya Lebaran, KA Kutojaya Utara, KA Kutojaya UtaraLebaran, KA Kutojaya Utara Lebaran, KA Kerta Jaya, KA Mantap, dan KA Kutojaya Selatan. Sebagian kereta tambahan itu sudah beroperasi sejak Minggu (26/7).
”Sebanyak 13 kereta itu memang tidak seluruhnya dijalankan sampai akhir operasi, kita melihat daerah operasi (Daop) mana saja yang memang membutuhkan kereta tambahan hingga dua Agustus,” ujarnya. Edi juga menambahkan tarif yang dikenakan untuk masa operasi perpanjangan ini adalah tarif non public service obligation (PSO). Alasannya, tarif PSO hanya berlaku hingga H+7. Sementara itu, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak pemerintah memperbaiki dan memperbanyak sarana transportasi umum khususnya perkeretaapian.
Hal ini melihat tingginya animo masyarakat yang menggunakan moda transportasi ini untuk mudik Lebaran. ”Kemenhub dan Polri juga harus menekan tingginya penggunaan sepeda motor sebagai sarana mudik. Ini terbukti korban laka lantas lebih dari 75% adalah pengguna sepeda motor,” terang Tulus Abadi, pengurus harian YLKI, di Jakarta.
Ichsan amin/ant
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, alasan penambahan ini karena melihat tingginya peminat tiket kereta api yang masih berlangsung saat ini. ”Dari hasil pantauan kami yang dilakukan setiap hari, pembelian semua tiket kereta hingga kini masih penuh, terutama yang bertujuan Jakarta,” tuturnya.
Tiga belas kereta tambahan Lebaran tersebut adalah Kereta Api (KA) Argo Lawu Fakultatif, KA Dwipangga, KA Taksaka, KA Gajayana Lebaran, KA Sembrani Lebaran, KA Purwojaya Lebaran, KA Lodaya Lebaran, KA Kutojaya Utara, KA Kutojaya UtaraLebaran, KA Kutojaya Utara Lebaran, KA Kerta Jaya, KA Mantap, dan KA Kutojaya Selatan. Sebagian kereta tambahan itu sudah beroperasi sejak Minggu (26/7).
”Sebanyak 13 kereta itu memang tidak seluruhnya dijalankan sampai akhir operasi, kita melihat daerah operasi (Daop) mana saja yang memang membutuhkan kereta tambahan hingga dua Agustus,” ujarnya. Edi juga menambahkan tarif yang dikenakan untuk masa operasi perpanjangan ini adalah tarif non public service obligation (PSO). Alasannya, tarif PSO hanya berlaku hingga H+7. Sementara itu, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak pemerintah memperbaiki dan memperbanyak sarana transportasi umum khususnya perkeretaapian.
Hal ini melihat tingginya animo masyarakat yang menggunakan moda transportasi ini untuk mudik Lebaran. ”Kemenhub dan Polri juga harus menekan tingginya penggunaan sepeda motor sebagai sarana mudik. Ini terbukti korban laka lantas lebih dari 75% adalah pengguna sepeda motor,” terang Tulus Abadi, pengurus harian YLKI, di Jakarta.
Ichsan amin/ant
(ars)