Pansel Temukan Beragam Masukan Terkait Seleksi Capim KPK

Senin, 27 Juli 2015 - 18:19 WIB
Pansel Temukan Beragam Masukan Terkait Seleksi Capim KPK
Pansel Temukan Beragam Masukan Terkait Seleksi Capim KPK
A A A
JAKARTA - Panitia seleksi (Pansel) Calon pemimpin (Capim) KPK melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam proses seleksi tersebut.

Ketua Pansel Capim KPK Destry Damayanty mengatakan, hingga seleksi tahap III, pihak pansel telah menerima banyak masukan dari masyarakat. Sejumlah usulan disampaikan masyarakat melalui website yang hanya dapat diakses pihak pansel.

"Sejumlah masukan sudah kami catat, tapi kita harus kerja sama dengan trackers. Misalnya ada CSO kita pegang ICW, di dalamnya ada kemitraan, ada PUKAT," kata Destry di Pusdiklat Kementerian Kesehatan, Jalan Hang Jebat Raya Blok F3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (27/7/2018).

Destry memaparkan, pihaknya telah melihat pola-pola tertentu dari banyaknya masukan masyarakat terhadap calon pemimpin KPK yang disampaikan kepada pansel.

"(Ada yang) masukannya lucu. Ada yang sangat personal, ada yang sifatnya kompetensi mereka (calon) saat bekerja," tuturnya.

"Ada yang sifatnya mobilisir seperti idola, makin banyak makin bagus. Padahal kami sejak awal sudah ingatkan masukan itu semakin banyak bukan berarti semakin bagus, tapi yang kami lihat bener-bener masukan yang berbobot," imbuhnya.

Sementara Anggota Pansel Capim KPK Natalia Subagio menilai, metode keterlibatan masyarakat dalam memberikan masukan kepada Pansel ihwal calon pemimpin KPK melalui website sangat menarik dan efektif.

"Cara ini nampaknya menarik bagi masyarakat dan tentunya dapat dilihat adanya suatu pola. Kita melihat untuk mempelajari pola ini, mana yang hanya engine (buzzer), mana masyarakat yang secara concern beri masukan sehingga bisa terbaca," ungkap Natalia.

Meski demikian, masukan masyarakat tidak bisa diterima mentah-mentah. Menurut Yenti Ganarsih, Pansel akan menyaring masukan masyarakat yang negatif maupun positif.

Pasalnya, tidak menutup kemungkinan ada kelompok yang ingin calon berkompeten tidak lolos seleksi capim KPK.

"Harus ada kroscek. Kita sedang mencari calon yang akan bekerja di ladang korupsi. Tidak bisa menutup kemungkinan ada kelompok yang ingin agar orang yang bagus dihalang-halangi masuk," tegas Yenti Ganarsih.

Pilihan:

Kubu Ical Serahkan ke Polri Soal Sengketa Kantor Golkar

Tinjau Ujian SBMPTN, Menristek Minta Stop Praktik Perjokian
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8015 seconds (0.1#10.140)