Pertalite Diuji Pasar Dua Bulan

Sabtu, 25 Juli 2015 - 11:20 WIB
Pertalite Diuji Pasar...
Pertalite Diuji Pasar Dua Bulan
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melakukan uji pasar bahan bakar minyak (BBM) jenis baru, pertalite, selama dua bulan. Pertalite yang kemarin resmi dijual di 101 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat ini diharapkan bisa diterima masyarakat.

Pada uji pasar, pertalite dijual dengan harga setiap liternya Rp8.400. Pertamina meyakini, dengan kualitas yang lebih dari premium, animo masyarakat membeli pertalite akan lebih besar daripada premium. ”Hal itu mengingat industri automotif semakin pesat sehingga harus dibarengi dengan peningkatan kebutuhan terhadap BBM berkualitas.

Permintaan dan peningkatan konsumsi di atas premium (RON 88) jauh lebih besar,” tutur Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto saat peluncuran perdana pertalite di SPBU Abdul Muis, Jakarta, kemarin. Uji pasar pertalite ditandai dengan pengisian perdana pertalite pada kendaraan di SPBU tersebut.

Selain Dirut Pertamina, uji pasar juga dihadiri Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral I Gusti Wiratmaja Puja dan jajaran direksi Pertamina. Pada tahap uji pasar ini, Pertamina menyediakan 5 kiloliter (KL) pertalite di 101 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Ke-101 SPBU tersebut terdiri atas 40 SPBU di Jakarta, 28 SPBU di Jawa Barat, dan 33 SPBU di Jawa Timur.

Guna mendukung kelancaran operasional uji pasar pertalite itu, Pertamina telah mempersiapkan infrastruktur baik stok BBM, armada mobil tangki maupun fasilitas lain. Pertalite diproduksi di Balongan, Jawa Barat dan Cilacap, Jawa Tengah. Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengatakan uji pasar pertalite dilakukan dalam waktu dua bulan ke depan.

Dalam kurun waktu tersebut pihaknya meyakini sudah mendapatkan hasil uji pasar. Bambang mengatakan awalnya kesiapan SPBU menjual pertalite sebanyak 103 SPBU. Namun terjadi revisi karena faktanya yang siap baru 101, sedangkan 2 SPBU lainnya mundur dua minggu ke depan. ”Kalau dipaksakan sekarang tidak mungkin karena kendalanya teknis. Kalau harus diberesin sekarang nanti mengganggu arus mudik, jadi mundur dua minggu,” papar Bambang.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) meyakini penggunaan Pertalite akan mengurangi pemakaian bahan bakar premium. Sebelumnya JK mengatakan pengalihan BBM dari jenis premium ke pertalite merupakan salah satu cara untuk memperbaiki kualitas bahan bakar. Menurut Wapres, bahan bakar pertalite merupakan produk baru dengan kualitas oktan di atas BBM premium.

JK mengatakan terhadap pertalite tidak akan diberikan subsidi, tetapi harga yang dipatok akan berada di bawah harga BBM pertamax. Kendati pertalite akan mengurangikonsumsipremium, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja meminta Pertamina tidak mengurangi kuota premium.

Menurut dia, Pertamina hendaknya memastikan bahwa pertalite ini tidak memberikan kesan mengurangi kuota premium di tiap SPBU. ”Pertalite sebagai pilihan alternatif BBM sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan,” katanya. Puja berharap Pertamina dapat menyosialisasikan secara intensif kepada masyarakat kelebihan pertalite dengan oktan 90 tersebut yang dapat membuat pembakaran mesin lebih baik.

Lebih jauh Puja meminta selama uji pasar pertalite terus dievaluasi sehingga kualitas tetap terjaga dan tidak merugikan masyarakat. Anggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian juga meminta agar pertalite tidak mengganti posisi premium. Pertalite memiliki peran sebagai BBM alternatif. ”Pertalite boleh diproduksi dan dijual oleh Pertamina, tetapi premium harus tetap ada di setiap SPBU,” sebutnya.

Sementara itu Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menjelaskan, pihaknya mengeluarkan investasi untuk uji coba pasar sebesar Rp25,7 miliar. Per SPBU menyedot dana Rp250 juta. ”Itu tidak terlalu besar karena biasanya sharing dengan pengusaha SPBU. Tapi yang terpenting masyarakat mendapat jenis BBM dengan varian baru,” tuturnya.

Untuk diketahui, Pertalite adalah varian baru dari produk gasoline nonsubsidi Pertamina yang diharapkan dapat memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen, terutama segmen yang menghendaki bahan bakar dengan tarikan mesin yang enteng, bayarnya juga enteng dan kendaraan melaju lebih jauh.

Diserbu Pembeli

Di Jawa Timur, uji pasar dilakukan 33 SPBU di 4 kabupaten/ kota. Perinciannya, Surabaya 20 SPBU, Gresik 2 SPBU, Sidoarjo 9 SPBU, dan Mojokerto 2 SPBU. Uji pasar mendapat sambutan positif. Dari pantauan di lapangan, masyarakat langsung menyerbu SPBU Jalan dr Soetomo, Surabaya. Mereka ingin mencoba BBM varian baru, pertalite, baik kendaraan bermotor maupun roda empat.

”Kami ingin mencoba pakai Pertalite,” kata Lestari. Menurut warga Gedangan ini, harga yang ditetapkan tidak terlalu tinggi. Jika motor yang dikendarai enak, ia mengaku akan memakai pertalite terus. GM Pertamina Marketing Operation Regional V, Ageng Giriyono, mengatakan, jika minat masyarakat banyak, Pertamina akan mendistribusikan varian baru ini ke seluruh SPBU di Jatim.

Dalam uji pasar ini, Pertamina menjual produk baru bernama pertalite sebesar 900 KL/hari untuk 33 SPBU. ”Kami tidak menargetkan jumlah pertalite akan habis dalam waktu tertentu. Karena tujuan kami adalah mengetahui minat pasar,” kata Ageng Giriyono, dalam pengecekan lapangan di SPBU Jalan Dr Soetomo, Surabaya, kemarin.

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Jawa Timur Rachmad Muhamadiyah menyambut baik terobosan yang dilakukan Pertamina. Menurut dia, pertalite akan menjadi alternatif pilihan di tengah-tengah masyarakat karena harga yang dipatok tidak terlalu mahal sebesar Rp8.400/liter. ”Bagi kami tidak ada masalah, keberadaan pertalite akan semakin memberikan pilihan yang banyak,” ujarnya.

Menurut Rachmad, keberadaan pertalite tidak memberikan dampak pengeluaran investasi bagi pengusaha. Karena pemilik SPBU tinggal mengalihkan alat-alat yang selama ini dipergunakan Pertamina menjadi pertalite. Bahkan pertalite ini memiliki kelebihan dibandingkan premium karena pertalite memiliki RON 90. ”Produk ini lebih menguntungkan,” ujar dia.

Nanang wijayanto/ arief ardliyanto/ant
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8231 seconds (0.1#10.140)