Natuna di Pusara Konflik Laut China Selatan

Jum'at, 24 Juli 2015 - 09:01 WIB
Natuna di Pusara Konflik...
Natuna di Pusara Konflik Laut China Selatan
A A A
Konflik di kawasan Laut China selatan ternyata bisa berdampak juga bagi wilayah Indonesia. Wilayah Natuna adalah wilayah Indonesia yang terancam oleh manuver China yang telah memasukan sebagian wilayah perairan laut Natuna ke dalam peta wilayah mereka.

Kekuatan TNI di Natuna

1. Bangun Pangkalan Sukhoi Su-27
Sejak 2014, TNI sudah membangun pangkalan jet tempur di Natuna untuk Sukhoi Su-27. Agar Sukhoi Su-27 selalu siap di Natuna jika terdapat hal yang tak terduga.Pangkalan ini dibangun dekat dengan Bandara Udara Ranai yang memiliki landasan pacu 2,5 kilometer.

2. Siagakan 4 Helikopter AH-64E Apache
Selain membangun pangkalan untuk pesawat tempur, TNI juga akan menyiagakan helikopter yang baru di beli dari Amerika Serikat yaitu helikopter serang AH-64E Apache khsusus untuk melindungi Natuna. Diharapkan dengan adanya Helikopter ini, Natuna akan lebih terjaga.

3. Tambah 1 Batalion Infantri
Selain menambah alutsista dan fasilitas, TNI juga menambah personel di Natuna yaitu 1 batalion Infantri yang dikirimkan dari Bukit Barisan.

4. Patroli Skuadron Jet Tempur
Karena pangkalan pesawat tempur untuk Sukhoi Su-27 yang belum selesai, maka untuk sementara pertahanan udara wilayah Natuna dilakukan oleh Skuadron jet tempur yang ditempatkan di Pekanbaru dimana terdapat jet tempur jenis F-16 setara Block 52 dan Hawk 100.

5. Menyiagakan Puluhan Kapal Perang dari Armabar TNI AL
Selain menyiagakan alutsista darat dan udara, TNI juga menyiagakan alutsista laut yaitu puluhan kapal perang dari Armada Barat TNI. Kapal perang tersebut yaitu KRI Slamet Riyadi 352, KRI Kobra dan KRI Anakonda. Hasil dari penyiagakan kapal perang tersebut pun sudah keliatan hasilnya yaitu dari tahun 2014 sudah 78 kapal asing yang ditangkap.

Sejarah Natuna

* Natuna terdiri dari tujuh pulau, dengan Ibu Kota di Ranai. Pada 1597, kepulauan Natuna sebetulnya masuk dalam wilayah Kerajaan Pattani dan Kerajaan Johor di Malaysia.
* Namun pada abad 19, Kesultanan Riau menjadi penguasa pulau yang berada di jalur strategis pelayaran internasional tersebut.
* Setelah Indonesia merdeka, delegasi dari Riau ikut menyerahkan kedaulatan pada republik yang berpusat di Jawa.
* Pada 18 Mei 1956, Indonesia resmi mendaftarkan kepulauan itu sebagai wilayahnya ke PBB.
* Sempat ada kajian dari akademisi Malaysia, bahwa Natuna secara sah seharusnya milik Negeri Jiran. Namun, untuk menghindari konflik lebih panjang setelah era konfrontasi pada 1962-1966, maka Malaysia tidak menggugat status Natuna
* Indonesia sudah membangun pelbagai infrastruktur di kepulauan seluas 3.420 kilometer persegi ini.
* Etnis Melayu jadi penduduk mayoritas, mencapai 85%, disusul Jawa 6,34%, lalu Tionghoa 2,52%
* China secara sepihak pada 2009 menggambar sembilan titik ditarik dari Pulau Spratly di tengah Laut China Selatan, lalu diklaim sebagai wilayah Zona Ekonomi Eksklusifnya.
* Garis putus-putus yang diklaim pembaruan atas peta 1947 itu membuat Indonesia berang. Padahal RI sebenarnya berencana menjadi penengah negara-negara yang berkonflik akibat Laut China Selatan.

Kekayaan Natuna

* Cadangan gas alam di kepulauan tersebut disebut-sebut terbesar di Asia Pasifik bahkan Dunia
* Hitungan pemerintah mengacu pada salah satu ladang gas alam yaitu Blok Natuna D-Alpha, di mana didalamnya menyimpan cadangan gas dengan volume 222 triliun kaki kubik (TCT).
* Jika diambil, cadangan gas alam itu tidak akan habis untuk 30 tahun mendatang.
* Potensi gas yang recoverable atau yang bisa diperkirakan di Kepulauan Natuna sebesar 46 tcf (triliun cubic feet) setara dengan 8,383 miliar barel minyak.
* Total jika digabung dengan minyak bumi, terdapat sekitar 500 juta barel cadangan energi hanya di blok tersebut
* Jika diuangkan, kekayaan gas Natuna bernilai mencapai Rp 6.000 triliun.
* Angka ini didapat dari asumsi ratarata minyak selama periode eksploitasi sebesar USD75 per barel dan kurs Rp10.000 per USD.

Laut China Selatan
* Laut China Selatan ialah laut tepi, bagian dari samudera Pasifik mencakup daerah dari Singapura ke Selat Taiwan sekitar 3.500.000 km.
* Kepulauan Laut China Selatan membentuk sebuah kepulauan yang berjumlah ratusan. Laut ini biasa disebut sebagai Laut Selatan saja di daratan China.
* Di laut ini, ada lebih dari 200 pulau dan karang yang diidentifikasi, kebanyakan darinya di daerah kepulauan Spratly.
* Kepulauan Spratly tersebar seluas 810 sampai 900 km yang meliputi 175 fitur insuler yang diidentifikasi, dimana pulau yang terbesarnya adalah Kepulauan Taiping dengan panjang 1,3 km dan dengan ketinggian 3,8 m.

Kekayaan Spratly
* Menurut data yang dikutip oleh Informasi Energi Amerika Serikat (EIA), China memperkirakan cadangan minyak di Spratly sebesar 213 miliar barel - atau 10 kali lipat dari cadangan milik Amerika Serikat.
* Para ilmuwan AS memperkirakan jumlah minyak di Spratly 28 miliar barel.
* Menurut EIA, cadangan terbesar adalah gas alam. Perkiraannya sekitar 900 triliun kaki kubik sama dengan cadangan yang dimiliki Qatar.

Penguasaan Spratly
Tiongkok 7 pulau
Taiwan 1 pulau
Vietnam 29 pulau
Malaysia 5 pulau
Filipina 8 pulau
Brunei Darussalam tidak menguasai pulau
Indonesia tidak menguasai pulau

PERAN INDONESIA REDAKAN KONFLIK

Indonesia merupakan salah satu negara yang berusaha menjadi penengah dalam konflik di Laut China Selatan.

* Terus melakukan komunikasi pada semua pihak yang terlibat.
* Mengambil langkah aktif dan reaktif.
* Melakukan diplomasi preventif.
* Meminta kepada negara-negara yang terlibat di konflik untuk menjalankan kesepakatan kode perilaku atau Code of Conduct (CoC).
* Code of conduct merupakan usaha inisiatif yangdirintis oleh Indonesia sebagai salah satu usaha melaksanakan perdamaian dunia.
* Menggunakan forum ASEAN maupun forum lainnya untuk melakukan diplomasi tengahi konlik laut China Selatan.
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0678 seconds (0.1#10.140)