Erupsi Raung, 3 Bandara Ditutup

Kamis, 23 Juli 2015 - 11:00 WIB
Erupsi Raung, 3 Bandara...
Erupsi Raung, 3 Bandara Ditutup
A A A
SEMARANG - Kementerian Perhubungan kemarin kembali melakukan penutupan sementara aktivitas penerbangan di tiga bandara di Jawa Timur dan Bali. Penutupan dilakukan terkait sebaran debu vulkanis dari erupsi Gunung Raung di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember yang mengarah ke tenggara serta barat dan dikhawatirkan membahayakan aktivitas penerbangan.

Tiga bandara tersebut adalah Bandara Blimbingsari di Banyuwangi, Bandara Notohadinegoro di Jember, serta Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali. Aktivitas penerbangan di Bandara Blimbingsari dan Bandara Notohadinegoro ditutup pukul 10.00-16.00 WIB, sementara di Bandara Ngurah Rai ditutup pukul 13.00-15.30 Wita. Berbagai maskapai membatalkan dan menunda penerbangan.

Garuda Indonesia misalnya sempat menunda 32 penerbangan dari dan ke Bandara Ngurah Rai. Sedangkan Lion Air sempat memasukkan 35 penerbangan dalam jadwal pembatalan. ”Kondisi seperti ini (penutupan sementara aktivitas penerbangan sewaktu-waktu) akan dilakukan sepanjang dampak aktivitas Gunung Raung dapat membahayakan penerbangan,” kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di sela kunjungan ke Kabupaten Semarang kemarin.

Jonan sebelumnya menyebutkan bahwa jumlah pemudik yang menggunakan pesawat tahun ini lebih besar dibandingkan jumlah pemudik yang menggunakan kereta api. Angka kenaikannya sekitar 2%. ”Untuk pertama kalinya pemudik dengan pesawat lebih besar dibanding pemudik dengan kereta api,” katanya. Bersamaan dengan itu, jumlah pemudik dengan angkutan umum darat seperti bus turun 5%, sedangkan pemudik dengan kapal laut turun 2%.

Sementara itu, puncak arus balik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta diperkirakan terjadi pada Sabtu-Minggu (25- 26/7). Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan, fokus pelayanan dalam arus balik ini di antaranya ketersediaan angkutan publik secara cepat dan mudah, kecepatan memproses bagasi penumpang, kemudahan penumpang mendapat troli untuk mengangkut barang, dan penanganan gangguan ketertiban seperti taksi gelap dan asongan.

PT Angkasa Pura II telah menambah jumlah taksi berstiker sebanyak 1.400 unit, 20 unit bus Damri, juga penambahan shuttle bus antarterminal di bandara. Peningkatan pelayanan lainnya adalah penambahan 200 personel ground handling untuk mempercepat penumpang mengambil bagasi di area baggage claim dan penambahan 1.000 troli . Dari Surabaya dilaporkan, puncak arus balik di Pelabuhan Tanjung Perak juga diprediksi terjadi Pada Sabtu (25/7).

Perkiraan ini berdasarkan jadwal keberangkatan tiga kapal milik PT Pelni yang memiliki kapasitas angkut total 6.216 orang yakni KM Dorolonda tujuan Balikpapan, KM Binaya tujuan Sampit, serta KM Sinabung tujuan Makassar, Bau-Bau, Ambon, Ternate, dan Bitung. Selain itu, ada sejumlah kapal swasta yang dijadwalkan berangkat pada hari yang sama. Jumlah penumpang kapal laut melalui Pelabuhan Tanjung Perak selama musim mudik tahun ini diprediksi naik 5% dibandingkan tahun lalu sebanyak 151.114 penumpang.

Kepala Humas PT Pelindo III Edi Priyanto mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang antre naik ke kapal, pihaknya sudah mendirikan tenda berkapasitas 1.500- 2.000 orang di halaman terminal. Setidaknya ada 38 kapal yang dioperasikan selama musim mudik tahun ini. Sebanyak 23 di antaranya milik swasta seperti kapal ro-ro dan kapal perintis. Seluruh kapal tersebut merapat di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak. Untuk sebagian pemudik yang belum terangkut, dikerahkan beberapa kapal perang TNI AL.

Di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, yang juga dikelola Pelindo III, mulai H-15 hingga H+3 (20 Juli) tercatat melayani 8.564 penumpang naik dan 50.872 penumpang turun. Pelabuhan Tanjung Emas menjadi gerbang pemudik dari Pelabuhan Pontianak, Sampit, Kumai, dan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Sementara itu, kepadatan arus balik di Pelabuhan Merak juga diperkirakan bakal terus terjadi hingga Minggu (26/7) meski puncaknya telah berlangsung kemarin.

Dari 724.138 pemudik yang tercatat melakukan penyeberangan dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni pada H-7 hingga Lebaran, baru 343.635 orang yang sudah kembali ke Pulau Jawa dari Pulau Sumatera. Jumlah sepeda motor yang telah kembali sebanyak 35.238 unit dari 71.607 unit saat mudik lalu. Sedangkan roda empat yang sudah kembali sebanyak 40.316 unit dari 72.809 unit saat mudik.

Menurut Kepala Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Mario S Oetomo, kendaraan roda dua dan roda empat masih mendominasi arus keluar dari kapal. Sementara itu, jumlah penumpang bus dari Terminal Terpadu Merak (TTM) tercatat sudah mencapai 11.780 orang dengan tujuan Jabodetabek. ”Penumpang tanpa kendaraan juga membeludak,” kata Mario.

Agus joko/ arief ardliyanto/ teguh mahardika
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0734 seconds (0.1#10.140)