Penjualan Perhiasan Naik 80% saat Lebaran

Kamis, 23 Juli 2015 - 10:51 WIB
Penjualan Perhiasan...
Penjualan Perhiasan Naik 80% saat Lebaran
A A A
SEMARANG - Penjualan perhiasan emas meningkat 80% saat Lebaran. Ketua Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (Apepi) Kota Semarang Bambang Yuwono mengungkapkan hal itu kemarin.

”Peningkatan mulai terasa sejak H-4 hingga H-1 Lebaran, kondisi tersebut biasa terjadi pada setiap momentum Lebaran,” ungkapnya di Semarang kemarin. Menurutnya, peningkatan yang sangat signifikan terjadi pada perhiasan untuk anakanak, mulai dari gelang, kalung, cincin, hingga anting. ”Meski demikian, peningkatan ini kami anggap tidak menggembirakan karena sejak beberapa bulan lalu perhiasan mengalami penurunan penjualan hingga 60%,” ujarnya.

Penurunan penjualan tersebut sempat terjadi sebagai dampak kenaikan harga kebutuhan pokok, di mana masyarakat cenderung membelanjakan uang mereka untuk memenuhi kebutuhan primer. ”Mereka enggan untuk membeli perhiasan, sehingga peningkatan kemarin sebetulnya tidak sesuai jika dibandingkan dengan penurunan yang terjadi beberapa waktu sebelumnya,” katanya.

Bahkan, jika melihat tren di tahun-tahun sebelumnya, sekitar satu bulan setelah hari raya banyak masyarakat yang akan menjual kembali perhiasan mereka. ”Jadi mereka membeli sebelum hari raya itu karena untuk mempercantik diri saat Lebaran, setelah itu perhiasan tidak digunakan setiap hari dan sebagian masyarakat memilih untuk menjual kembali,” tuturnya. Secara perhitungan, harga saat penjualan kembali tersebut dipotong 10% dari harga beli sebelumnya.

Menurutnya, pembeli tidak rugi karena mereka sudah mengenakan selama beberapa waktu. Sementara, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, saat ini mulai normal, setelah naik saat menjelang Lebaran. ”Harga kebutuhan pokok pada beberapa pasar setelah Lebaran sudah mulai normal pada harga semula.

Dari pengecekan yang sudah kita lakukan pada beberapa pasar tradisional dan modern, beberapa barang kebutuhan pokok seperti gula, beras, minyak goreng dan telur saat ini sudah kembali turun ke harga normal,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kubu Raya Leydianto di Sungai Raya kemarin. Dia memaparkan, harga telur saat menjelang Lebaran kemarin berkisar Rp1.400 hingga Rp1.700 per butir.

Saat ini kembali normal dengan kisaran harga Rp1.100 hingga Rp1.200 per butir. Harga gula pasir sebelum Lebaran mencapai Rp15.000, saat ini sudah turun menjadi Rp11.000. ”Harga beras kualitas super tidak mengalami penambahan maupun pengurangan baik sebelum maupun setelah Lebaran, berkisar Rp46.500 per lima kilogram,” katanya. Adapun, harga minyak goreng, tepung dan beberapa kebutuhan pokok lainnya juga masih terkendali.

Bupati Kubu Raya Rusman Ali mengimbau masyarakat turut memantau harga bahan pokok setelah Lebaran. ”Jika terjadi kenaikan yang tinggi terhadap kebutuhan pokok, segera laporkan, agar kita bisa mengambil tindakan,” paparnya. Laporan tersebut bisa dilakukan secara berjenjang mulai dari camat, kemudian camat melaporkan kepada dinas terkait dan bupati. ”Untuk permasalahan ini, kita tidak main-main, jangan sampai masyarakat merasa dirugikan,” ungkapnya. Dengan demikian, harga bahan pokok pasca-Lebaran tetap terjangkau masyarakat.

Syarifudin/ant
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0803 seconds (0.1#10.140)