Dijegal Republik, Legasi Obama Sukses
A
A
A
WASHINGTON - Juli merupakan bulan legasi bagi Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama. Setelah sukses dengan Obamacare dan reformasi imigrasi, Obama sukses meminta Iran menghentikan program nuklir dan membuka kedutaan besar di Kuba.
Dalam berbagai kesempatan, Presiden Obama berulang kali menyatakan kesuksesannya dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan AS atau dikenal dengan Obamacare. Dia juga mengklaim berhasil melalui perubahan demografi dan mengajukan reformasi imigrasi melalui undang-undang yang diperkuat pengadilan. Obama bersikeras memperjuangkan kebijakan energi yang bersih.
Legasi paling utama bagi Presiden Obama yakni kebijakan luar negeri. Selama berkuasa dua periode, dia selalu menekankan pendekatan dengan nilai Amerika dengan mengutamakan pragmatisme dan diplomasi lunak. AS juga membuka kembali kedutaan besar di Havana, Kuba, setelah ketegangan kedua negara selama lima dekade. Dia pun mampu menundukkan Iran untuk menghentikan program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.
Dalam wawancara dengan The Atlantic, Obama mengakui legasinya akan ditentukan oleh berbagai kesepakatan dengan berbagai pihak. Namun, dia yakin bahwa semua legasinya akan sukses. ”Lihat 20 tahun ke depan, saya akan tetap berada di sekitar (Anda),” katanya.
Dia mengungkapkan, jika Iran masih memiliki senjata nuklir, namanya juga masih tertulis bersama dengan kebijakan itu. Obama berharap legasi yang ditinggalkannya akan dinikmati presiden mendatang. ”Opsi sama yang ada pada saya saat ini mungkin akan berlaku bagi presiden AS mendatang,” kata Obama.
Obama beserta para menterinya harus berjuang keras untuk mewujudkan berbagai legasi tersebut. Bukan hanya kebijakan yang dikeluarkan melalui undang-undang atau pun peraturan. Tetapi, dukungan dari Mahkamah Agung (MA) AS juga mutlak dibutuhkan. Obamacare juga mendapatkan pengesahan langsung dari MA. ”Apa yang kita perjuangkan itu untuk rakyat AS,” kata Direktur Komunikasi Gedung Putih Jen Psaki kepada CNN .
Pada pertengahan Juli lalu Presiden Obama meresmikan tiga monumen baru sebagai legasinya. Ketiga monumen itu yakni Waco Mammoth National Monument di Texas, Basin and Range National Monument di Nevada, dan the Berryessa Snow Mountain National Monument di California. Bahkan, Obama juga meresmikan 19 warisan budaya untuk melindungi hutan lindung.
”Legasi juga menyangkut penyelamatan keindahan alam agar bisa dinikmati dari satu generasi ke generasi berikutnya,” kata Obama. Menurut pakar politik Robert Dallek, sekitar 18 bulan menjelang lengser, Presiden Obama akan membuat perbedaan dibandingkan dengan presiden sebelumnya.
Presiden Obama ingin meninggalkan legasi yang baik bagi presiden berikutnya, bukan sebaliknya. ”Sejarawan sepakat Presiden Obama akan menikmati reputasi yang baik,” kata Dallek, dilansir Politico.
Sementara, semua legasi Obama itu tetap diganjal oposisi, Partai Republik. Mereka berpandangan bahwa legasi Obama tidak menyentuh akar permasalahan rakyat AS. Mereka melihat apa yang ditinggalkan Obama tidak memiliki jejak sejarah bagi generasi mendatang. Salah satu legasi yang paling banyak mendapatkan kritikan tajam adalah pembukaan diplomasi dengan Kuba.
Partai Republik menilai Obama terlalu tergesa- gesa dalam mendekati Kuba. Senator dan kandidat calon presiden dari Partai Republik Marco Rubio, putra imigran Kuba, berjanji akan mengakhiri hubungan dengan ”tirani komunis anti-AS”.
Sementara, pollster John Zogby mengungkapkan, legasi Obama menyamai warisan yang ditinggalkan mantan Presiden Ronald Reagan. ”Obama dipilih sebagai presiden transformasional yang memiliki tugas berat. Dia berhasil mewujudkan banyak janji kampanyenya,” kata Zogby, dikutip Washington Examiner .
Bagaimana dengan legasi buruk yang ditinggalkan Obama? ”Dia (Obama) gagal dalam penyamarataan pendapatan warga AS, penyadapan, dan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah,” jawab Zogby.
Andika hendra m
Dalam berbagai kesempatan, Presiden Obama berulang kali menyatakan kesuksesannya dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan AS atau dikenal dengan Obamacare. Dia juga mengklaim berhasil melalui perubahan demografi dan mengajukan reformasi imigrasi melalui undang-undang yang diperkuat pengadilan. Obama bersikeras memperjuangkan kebijakan energi yang bersih.
Legasi paling utama bagi Presiden Obama yakni kebijakan luar negeri. Selama berkuasa dua periode, dia selalu menekankan pendekatan dengan nilai Amerika dengan mengutamakan pragmatisme dan diplomasi lunak. AS juga membuka kembali kedutaan besar di Havana, Kuba, setelah ketegangan kedua negara selama lima dekade. Dia pun mampu menundukkan Iran untuk menghentikan program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.
Dalam wawancara dengan The Atlantic, Obama mengakui legasinya akan ditentukan oleh berbagai kesepakatan dengan berbagai pihak. Namun, dia yakin bahwa semua legasinya akan sukses. ”Lihat 20 tahun ke depan, saya akan tetap berada di sekitar (Anda),” katanya.
Dia mengungkapkan, jika Iran masih memiliki senjata nuklir, namanya juga masih tertulis bersama dengan kebijakan itu. Obama berharap legasi yang ditinggalkannya akan dinikmati presiden mendatang. ”Opsi sama yang ada pada saya saat ini mungkin akan berlaku bagi presiden AS mendatang,” kata Obama.
Obama beserta para menterinya harus berjuang keras untuk mewujudkan berbagai legasi tersebut. Bukan hanya kebijakan yang dikeluarkan melalui undang-undang atau pun peraturan. Tetapi, dukungan dari Mahkamah Agung (MA) AS juga mutlak dibutuhkan. Obamacare juga mendapatkan pengesahan langsung dari MA. ”Apa yang kita perjuangkan itu untuk rakyat AS,” kata Direktur Komunikasi Gedung Putih Jen Psaki kepada CNN .
Pada pertengahan Juli lalu Presiden Obama meresmikan tiga monumen baru sebagai legasinya. Ketiga monumen itu yakni Waco Mammoth National Monument di Texas, Basin and Range National Monument di Nevada, dan the Berryessa Snow Mountain National Monument di California. Bahkan, Obama juga meresmikan 19 warisan budaya untuk melindungi hutan lindung.
”Legasi juga menyangkut penyelamatan keindahan alam agar bisa dinikmati dari satu generasi ke generasi berikutnya,” kata Obama. Menurut pakar politik Robert Dallek, sekitar 18 bulan menjelang lengser, Presiden Obama akan membuat perbedaan dibandingkan dengan presiden sebelumnya.
Presiden Obama ingin meninggalkan legasi yang baik bagi presiden berikutnya, bukan sebaliknya. ”Sejarawan sepakat Presiden Obama akan menikmati reputasi yang baik,” kata Dallek, dilansir Politico.
Sementara, semua legasi Obama itu tetap diganjal oposisi, Partai Republik. Mereka berpandangan bahwa legasi Obama tidak menyentuh akar permasalahan rakyat AS. Mereka melihat apa yang ditinggalkan Obama tidak memiliki jejak sejarah bagi generasi mendatang. Salah satu legasi yang paling banyak mendapatkan kritikan tajam adalah pembukaan diplomasi dengan Kuba.
Partai Republik menilai Obama terlalu tergesa- gesa dalam mendekati Kuba. Senator dan kandidat calon presiden dari Partai Republik Marco Rubio, putra imigran Kuba, berjanji akan mengakhiri hubungan dengan ”tirani komunis anti-AS”.
Sementara, pollster John Zogby mengungkapkan, legasi Obama menyamai warisan yang ditinggalkan mantan Presiden Ronald Reagan. ”Obama dipilih sebagai presiden transformasional yang memiliki tugas berat. Dia berhasil mewujudkan banyak janji kampanyenya,” kata Zogby, dikutip Washington Examiner .
Bagaimana dengan legasi buruk yang ditinggalkan Obama? ”Dia (Obama) gagal dalam penyamarataan pendapatan warga AS, penyadapan, dan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah,” jawab Zogby.
Andika hendra m
(ftr)