Pansel Minta Masukan Masyarakat
A
A
A
JAKARTA - Panitia seleksi calon pimpinan (pansel capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak masyarakat menelusuri dan memberikan masukan atas rekam jejak 48 capim yang lolos seleksi tahap kedua.
Juru Bicara Pansel Betti S Alisjahbana menyatakan, masukan dari masyarakat menjadi bahan penting untuk mendukung penilaian terhadap para capim. Apalagi, 48 capim yang lolos tahap kedua akan mengikuti tahap ketiga yakni profile assessment (penilaian pribadi) di Pusdiklat Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, 27-28 Juli.
Karena itu, pansel berharap masyarakat proaktif memberikan masukan atas rekam jejak capim. Tapi, masukan itu harus berdasarkan data hasil penelusuran dan bisa dipertanggungjawabkan. ”Masukan masyarakat itu akan kami perhatikan sepanjang ada data-data pendukung dan nanti bisa dikonfirmasi serta diverifikasi,” kata Betti kemarin.
Dia menuturkan, masukan masyarakat atas rekam jejak 48 capim bisa dikirim melalui situs http://capimkpk.setneg.go.id/ atau lewat surat dengan alamat Sekretariat Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK, Kementerian Sekretariat Negara, Gedung 1 lantai 2, Jalan Veteran No 18, Jakarta Pusat 10110. Masukan-masukan masyarakat itu paling lambat 3 Agustus 2015. Betti menambahkan, ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan pansel terkait penilaian pribadi.
”Kegiatannya inventory , simulasi, assignment, wawancara, presentasi, dan lain-lain. Tujuannya (profile assessment ) untuk mengukur potensi dan kompetensi masing-masing calon pimpinan KPK,” bebernya. Namun, Betti enggan memprediksi jumlah capim yang akan lolos atau ditargetkan pansel untuk lolos dalam penilaian pribadi. Dia menegaskan, 48 capim akan menandatangani surat pernyataan terkait penelusuran rekam jejak.
”Ada surat pernyataan bersedia mengikuti penelusuran rekam jejak yang perlu ditandatangani capim KPK paling lambat 23 Juli. Lalu, mereka hadir di lokasi pada pukul 07.00 pada 27 dan 28 Juli,” ucapnya. Diketahui, 48 capim terpilih setelah melewati seleksi tes objektif dan makalah kompetensi yang berlangsung di Pusdiklat Sekretariat Negara, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (8/7).
Tujuh di antaranya perempuan, sisanya laki-laki. Dari 48 capim itu terdapat beberapa nama tenar. Mereka di antaranya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie, plt Wakil Ketua KPK Johan Budi Sapto Pribowo, mantan Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) Mayjen TNI(Purn) HendardjiSoepandji.
Sementara itu, Johan mengaku tidak ada persiapan khusus menghadapi tahapan profile assessment . Selama ini dia hanya mempersiapkan apa yang ada dalam dirinya. ”Ya, selama ini saya sampaikan pengetahuan saya selama di KPK. Ini kan bukan ujian, mau belajar, belajar apaan. Pokoknya ya mengalir saja. Saya juga enggak tahu tesnya seperti apa,” kata Johan.
Sabir laluhu
Juru Bicara Pansel Betti S Alisjahbana menyatakan, masukan dari masyarakat menjadi bahan penting untuk mendukung penilaian terhadap para capim. Apalagi, 48 capim yang lolos tahap kedua akan mengikuti tahap ketiga yakni profile assessment (penilaian pribadi) di Pusdiklat Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, 27-28 Juli.
Karena itu, pansel berharap masyarakat proaktif memberikan masukan atas rekam jejak capim. Tapi, masukan itu harus berdasarkan data hasil penelusuran dan bisa dipertanggungjawabkan. ”Masukan masyarakat itu akan kami perhatikan sepanjang ada data-data pendukung dan nanti bisa dikonfirmasi serta diverifikasi,” kata Betti kemarin.
Dia menuturkan, masukan masyarakat atas rekam jejak 48 capim bisa dikirim melalui situs http://capimkpk.setneg.go.id/ atau lewat surat dengan alamat Sekretariat Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK, Kementerian Sekretariat Negara, Gedung 1 lantai 2, Jalan Veteran No 18, Jakarta Pusat 10110. Masukan-masukan masyarakat itu paling lambat 3 Agustus 2015. Betti menambahkan, ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan pansel terkait penilaian pribadi.
”Kegiatannya inventory , simulasi, assignment, wawancara, presentasi, dan lain-lain. Tujuannya (profile assessment ) untuk mengukur potensi dan kompetensi masing-masing calon pimpinan KPK,” bebernya. Namun, Betti enggan memprediksi jumlah capim yang akan lolos atau ditargetkan pansel untuk lolos dalam penilaian pribadi. Dia menegaskan, 48 capim akan menandatangani surat pernyataan terkait penelusuran rekam jejak.
”Ada surat pernyataan bersedia mengikuti penelusuran rekam jejak yang perlu ditandatangani capim KPK paling lambat 23 Juli. Lalu, mereka hadir di lokasi pada pukul 07.00 pada 27 dan 28 Juli,” ucapnya. Diketahui, 48 capim terpilih setelah melewati seleksi tes objektif dan makalah kompetensi yang berlangsung di Pusdiklat Sekretariat Negara, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (8/7).
Tujuh di antaranya perempuan, sisanya laki-laki. Dari 48 capim itu terdapat beberapa nama tenar. Mereka di antaranya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie, plt Wakil Ketua KPK Johan Budi Sapto Pribowo, mantan Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) Mayjen TNI(Purn) HendardjiSoepandji.
Sementara itu, Johan mengaku tidak ada persiapan khusus menghadapi tahapan profile assessment . Selama ini dia hanya mempersiapkan apa yang ada dalam dirinya. ”Ya, selama ini saya sampaikan pengetahuan saya selama di KPK. Ini kan bukan ujian, mau belajar, belajar apaan. Pokoknya ya mengalir saja. Saya juga enggak tahu tesnya seperti apa,” kata Johan.
Sabir laluhu
(bbg)