Puncak Mudik Jalur Utama Macet Parah
A
A
A
JAKARTA - Arus mudik mencapai puncaknya pada H-2 Lebaran kemarin. Sejumlah jalan yang menjadi jalur utama pemudik untuk tujuan Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim) mengalami kemacetan.
Macet parah bukan hanya terpantau di tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan jalur selatan Jabar. Jalan pantai utara (pantura) Jabar yang sebelumnya masih sepi juga menunjukkan lonjakan. Diperkirakan lonjakan akan terus terjadi hingga besok. Pasalnya, arus kendaraan dari Jakarta terus mengalir hingga tadi malam.
Dari pantauan di tol Jakarta-Cikampek, tingginya volume kendaraan menimbulkan ketersendatan selepas gerbang tol Cikarang Utama, sejak Km 18 hingga 33. Berdasar pantauan di lapangan, arus kendaraan yang sebelumnya terpusat ke tol Cipali kemarin terbagi ke jalur pantura Jabar. Arus kendaraan hingga tadi malam terpantau padat merayap mulai dari Simpang Jomin menuju jalur pantura wilayah Kabupaten Karawang hingga Kabupaten Subang.
Hal ini terjadi karena adanya pengalihan arus lalu lintas. Kendaraan menuju gerbang tol Cikopo-Palimanan (Cipali) diarahkan ke gerbang tol Cikampek. Petugas di Pos Polisi Cikopo harus mengalihkan arus karena padatnya arus menuju gerbang tol Cipali. Antrean kendaraan mengular dari gerbang tol Cipali sampai ke Km 72 jalan Tol Jakarta-Cikampek. Pengalihan arus tersebut merupakan bagian dari skenario dalam mengatasi kepadatan arus lalu lintas di jalan tol Cipali. Jika arus di tol Cipali sudah teratasi, jalur menuju gerbang tol Cipali kembali dibuka.
”Antrean kendaraan menuju gerbang tol Cipali sudah sangat panjang. Jadi kendaraan dialihkan agar melewati jalur pantura,” kata Kasatlantas Polres Purwakarta AKP Azis Syarifudin di Purwakarta, Rabu. Peningkatan arus kendaraan di tol Cipali kemarin juga menimbulkan kemacetan di pintu keluar tol di Brebes, Jateng. Kemacetan bahkan tidak hanya terjadi di jalur pantura, tetapi juga di jalur tengah dan selatan. Di pantura, kemacetan panjang terjadi sejak pintu masuk wilayah Brebes hingga Kota Tegal.
Di beberapa titik, kepadatan kendaraan membuat pengendara hanya bisa melaju dengan kecepatan maksimal 20 km/jam. Misalnya di wilayah Bulakamba hingga Alun-alun Brebes. Jarak tempuh dari Bulakamba hingga Alun-alun sepanjang sekitar 5 km bahkan harus ditempuh hingga 2 jam dari normalnya yang tak sampai 1 jam. ”Tidak hanya mobil yang tak bisa bergerak, sepeda motor juga hanya bisa jalan pelan-pelan,” kata Aziz, 28, salah seorang pemudik sepeda motor.
Seorang sopir Bus Dewi Sri, Johar, mengungkapkan, kemacetan sudah terjadi sejak di wilayah Cirebon, Jabar. Sampai di Cirebon sekitar pukul 13.00 WIB, bus baru sampai di wilayah Kaligangsa, Brebes, sekitar pukul 17.30 WIB. Padahal normalnya jarak Cirebon- Brebes dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam. ”Di Cirebon sudah macet. Di wilayah Brebes juga macet,” kata Johar kemarin.
Untuk mengurangi kemacetan, Satuan Lantas Polres Brebes kembali melakukan rekayasa lalu lintas berupa contra- flow sepanjang sekitar 1 km di ruas jalan pantura Kaligangsa, Brebes, karena kepadatan kendaraan kian bertambah selepas pukul 13.00 WIB. Namun dari pantauan KORAN SINDO hingga pukul 17.30 WIB, kepadatan kendaraan masih terjadi. Adapun di pintu keluar tol Pejagan-Pemalang di Banjaranyar, antrean kendaraan pemudik yang hendak keluar dari tol terpantau juga masih panjang.
Kepadatan kendaraan tersebut belum berangsur surut sejak Selasa malam sehingga ruas tol terus dibuka hingga kemarin. Pada pukul 14.00 WIB dan 16.00 WIB, ruas tol sempat ditutup selama sekitar setengah jam karena dilakukan penyiraman untuk mengurangi debu beterbangan saat dilintasi kendaraan. Kasat Lantas Polres Brebes AKP Rendy Andy Julikhlas mengatakan, peningkatan kepadatan kendaraan mencapai 1% bila dibandingkan dengan H-3. Diperkirakan kepadatan akan terus bertambah dan mencapai puncaknya pada malam hari.
”Kemarin (Selasa) dan hari ini (kemarin) puncak arus mudik karena sebagian besar pemudik sudah meninggalkan Jakarta sehingga kemungkinan besok sampai H-1 tinggal sisa-sisanya saja,” papar Rendy. Di jalur tengah yang menghubungkan Ketanggungan- Prupuk, ruas jalan yang mengalami kemacetan di antaranya berada di jembatan hingga Pertigaan Dermoleng. Ruas jalan dari pintu keluar tol Pejagan hingga jembatan masih dibuat dua lajur atau arah, sedangkan selepas jembatan hingga Prupuk dibuat satu arah ke Prupuk saja.
Sementara di jalur selatan Tonjong- Bumiayu, arus lalu lintas terpantau padat merayap karena ruas jalan hanya ada dua lajur. Kendaraan pemudik hanya bisa melaju perlahan dan terkadang mengambil lajur berlawanan jika tidak ada kendaraan yang melintas dari arah Bumiayu. ”Dari arah Purwokerto atau Bumiayu lengang, tapi dari arah Prupuk padat merayap,” ujar seorang pengendara yang melintas di jalur tersebut, Syaiful Jamal, 29, kemarin.
Kemacetan juga terjadi di jalur selatan Jabar. Laju kendaraan baik roda dua ataupun roda empat padat merayap mulai bundaran Pertigaan Cicalengka Kabupaten Bandung, pertigaan Jalan Cagak Nagreg Kabupaten Bandung hingga Limbangan Garut di H-2 mudik Lebaran 2015, Rabu (15/07). Untuk mengatasi kemacetan, petugas kepolisian memberlakukan one way (jalur satu arah) di Jalan Nagreg, tepatnya mulai bundaran jalan di Kp Pamucatan, Desa Citaman, Kecamatan Nagreg sampai pertigaan Jalan Cagak Nagreg yang menuju arah Limbangan Garut-Limbangan Tasikmalaya dan menuju arah Lebak Jero Garut.
Pada pukul 16.00 WIB, kendaraan roda empat mengalami antrean panjang hingga mengular dari pertigaan lingkar Nagrog-Parakan MuncangsampaiJalanCagakNagreg. Berdasarkan data harian Operasi Ketupat 2015 Polres Bandung, jumlah kendaraan pada H-3 dari pukul 06:00 WIB hingga H-2 pukul 06.00 WIB, total kendaraan yang melintasi Jalan Cagak Nagreg ke arah Garut atau Tasikmalaya 129.274 unit kendaraan atau naik 10,84%.
Dari jumlah itu, 85.327 unit kendaraan roda dua dan 43.947 unit roda empat. Lonjakan arus kendaraan salah satunya seiring dengan meningkatnya volume kendaraan roda empat yang keluar dari gerbang tol Cileunyi yang berjumlah 67.713 unit kendaraan atau meningkat 39,71%. Dibandingkan hari sebelumnya, volume kendaraan roda dua meningkat dari 20.155 kendaraan menjadi 30.261 kendaraan di H-2 ini. Begitu juga dengan kendaraan roda empat dari 6.717 unit kendaraan menjadi 10.614 unit kendaraan.
Lebih Teratur
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan arus mudik Lebaran 2015 lebih teratur sehingga memberikan kenyamanan bagi pemudik pulang ke kampung halaman. ”Arus mudik lebih teratur, semua moda transportasi lancar,” kata Menhub di depan posko terpadu angkutan Lebaran Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru kemarin.
Menurut Menhub, penerbangan di seluruh bandara lebih rapi dan sesuai dengan jadwal tanpa ada hambatan. Termasuk diBandaraSyamsudinNooryang diwarnai lonjakan penumpang. Meskipun bandara dipenuhi calon penumpang dan kesibukan bandara meningkat, jadwal penerbangan baik yang datang maupun berangkat tetap lancar. ”Bandara Soekarno-Hatta menjadi sangat sibuk dan padat penerbangan, begitu juga Bandara Juanda Surabaya, tetapi seluruh jadwal penerbangan lancar dan mengalir normal,” katanya.
Selain menyebutkan aktivitas di bandara yang meningkat, Menhub juga menyampaikan bahwa aktivitas kapal penyeberangan seperti dari Merak ke Bakauheni dan sebaliknya lancar. Kemudian aktivitas di Pelabuhan Gilimanuk lancar dan normal dengan waktu tunggu kapal sekitar 15 menit sehingga tidak terjadi penumpukan penumpang maupun barang.
Selanjutnya, jadwal perjalanan kereta api lancar, termasuk di terminal bus. Arus lalu lintas di jalan raya pada umumnya juga tertib dan lancar meskipun diwarnai kecelakaan lalu lintas.
Farid firdaus/ nur azis/ant
Macet parah bukan hanya terpantau di tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan jalur selatan Jabar. Jalan pantai utara (pantura) Jabar yang sebelumnya masih sepi juga menunjukkan lonjakan. Diperkirakan lonjakan akan terus terjadi hingga besok. Pasalnya, arus kendaraan dari Jakarta terus mengalir hingga tadi malam.
Dari pantauan di tol Jakarta-Cikampek, tingginya volume kendaraan menimbulkan ketersendatan selepas gerbang tol Cikarang Utama, sejak Km 18 hingga 33. Berdasar pantauan di lapangan, arus kendaraan yang sebelumnya terpusat ke tol Cipali kemarin terbagi ke jalur pantura Jabar. Arus kendaraan hingga tadi malam terpantau padat merayap mulai dari Simpang Jomin menuju jalur pantura wilayah Kabupaten Karawang hingga Kabupaten Subang.
Hal ini terjadi karena adanya pengalihan arus lalu lintas. Kendaraan menuju gerbang tol Cikopo-Palimanan (Cipali) diarahkan ke gerbang tol Cikampek. Petugas di Pos Polisi Cikopo harus mengalihkan arus karena padatnya arus menuju gerbang tol Cipali. Antrean kendaraan mengular dari gerbang tol Cipali sampai ke Km 72 jalan Tol Jakarta-Cikampek. Pengalihan arus tersebut merupakan bagian dari skenario dalam mengatasi kepadatan arus lalu lintas di jalan tol Cipali. Jika arus di tol Cipali sudah teratasi, jalur menuju gerbang tol Cipali kembali dibuka.
”Antrean kendaraan menuju gerbang tol Cipali sudah sangat panjang. Jadi kendaraan dialihkan agar melewati jalur pantura,” kata Kasatlantas Polres Purwakarta AKP Azis Syarifudin di Purwakarta, Rabu. Peningkatan arus kendaraan di tol Cipali kemarin juga menimbulkan kemacetan di pintu keluar tol di Brebes, Jateng. Kemacetan bahkan tidak hanya terjadi di jalur pantura, tetapi juga di jalur tengah dan selatan. Di pantura, kemacetan panjang terjadi sejak pintu masuk wilayah Brebes hingga Kota Tegal.
Di beberapa titik, kepadatan kendaraan membuat pengendara hanya bisa melaju dengan kecepatan maksimal 20 km/jam. Misalnya di wilayah Bulakamba hingga Alun-alun Brebes. Jarak tempuh dari Bulakamba hingga Alun-alun sepanjang sekitar 5 km bahkan harus ditempuh hingga 2 jam dari normalnya yang tak sampai 1 jam. ”Tidak hanya mobil yang tak bisa bergerak, sepeda motor juga hanya bisa jalan pelan-pelan,” kata Aziz, 28, salah seorang pemudik sepeda motor.
Seorang sopir Bus Dewi Sri, Johar, mengungkapkan, kemacetan sudah terjadi sejak di wilayah Cirebon, Jabar. Sampai di Cirebon sekitar pukul 13.00 WIB, bus baru sampai di wilayah Kaligangsa, Brebes, sekitar pukul 17.30 WIB. Padahal normalnya jarak Cirebon- Brebes dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam. ”Di Cirebon sudah macet. Di wilayah Brebes juga macet,” kata Johar kemarin.
Untuk mengurangi kemacetan, Satuan Lantas Polres Brebes kembali melakukan rekayasa lalu lintas berupa contra- flow sepanjang sekitar 1 km di ruas jalan pantura Kaligangsa, Brebes, karena kepadatan kendaraan kian bertambah selepas pukul 13.00 WIB. Namun dari pantauan KORAN SINDO hingga pukul 17.30 WIB, kepadatan kendaraan masih terjadi. Adapun di pintu keluar tol Pejagan-Pemalang di Banjaranyar, antrean kendaraan pemudik yang hendak keluar dari tol terpantau juga masih panjang.
Kepadatan kendaraan tersebut belum berangsur surut sejak Selasa malam sehingga ruas tol terus dibuka hingga kemarin. Pada pukul 14.00 WIB dan 16.00 WIB, ruas tol sempat ditutup selama sekitar setengah jam karena dilakukan penyiraman untuk mengurangi debu beterbangan saat dilintasi kendaraan. Kasat Lantas Polres Brebes AKP Rendy Andy Julikhlas mengatakan, peningkatan kepadatan kendaraan mencapai 1% bila dibandingkan dengan H-3. Diperkirakan kepadatan akan terus bertambah dan mencapai puncaknya pada malam hari.
”Kemarin (Selasa) dan hari ini (kemarin) puncak arus mudik karena sebagian besar pemudik sudah meninggalkan Jakarta sehingga kemungkinan besok sampai H-1 tinggal sisa-sisanya saja,” papar Rendy. Di jalur tengah yang menghubungkan Ketanggungan- Prupuk, ruas jalan yang mengalami kemacetan di antaranya berada di jembatan hingga Pertigaan Dermoleng. Ruas jalan dari pintu keluar tol Pejagan hingga jembatan masih dibuat dua lajur atau arah, sedangkan selepas jembatan hingga Prupuk dibuat satu arah ke Prupuk saja.
Sementara di jalur selatan Tonjong- Bumiayu, arus lalu lintas terpantau padat merayap karena ruas jalan hanya ada dua lajur. Kendaraan pemudik hanya bisa melaju perlahan dan terkadang mengambil lajur berlawanan jika tidak ada kendaraan yang melintas dari arah Bumiayu. ”Dari arah Purwokerto atau Bumiayu lengang, tapi dari arah Prupuk padat merayap,” ujar seorang pengendara yang melintas di jalur tersebut, Syaiful Jamal, 29, kemarin.
Kemacetan juga terjadi di jalur selatan Jabar. Laju kendaraan baik roda dua ataupun roda empat padat merayap mulai bundaran Pertigaan Cicalengka Kabupaten Bandung, pertigaan Jalan Cagak Nagreg Kabupaten Bandung hingga Limbangan Garut di H-2 mudik Lebaran 2015, Rabu (15/07). Untuk mengatasi kemacetan, petugas kepolisian memberlakukan one way (jalur satu arah) di Jalan Nagreg, tepatnya mulai bundaran jalan di Kp Pamucatan, Desa Citaman, Kecamatan Nagreg sampai pertigaan Jalan Cagak Nagreg yang menuju arah Limbangan Garut-Limbangan Tasikmalaya dan menuju arah Lebak Jero Garut.
Pada pukul 16.00 WIB, kendaraan roda empat mengalami antrean panjang hingga mengular dari pertigaan lingkar Nagrog-Parakan MuncangsampaiJalanCagakNagreg. Berdasarkan data harian Operasi Ketupat 2015 Polres Bandung, jumlah kendaraan pada H-3 dari pukul 06:00 WIB hingga H-2 pukul 06.00 WIB, total kendaraan yang melintasi Jalan Cagak Nagreg ke arah Garut atau Tasikmalaya 129.274 unit kendaraan atau naik 10,84%.
Dari jumlah itu, 85.327 unit kendaraan roda dua dan 43.947 unit roda empat. Lonjakan arus kendaraan salah satunya seiring dengan meningkatnya volume kendaraan roda empat yang keluar dari gerbang tol Cileunyi yang berjumlah 67.713 unit kendaraan atau meningkat 39,71%. Dibandingkan hari sebelumnya, volume kendaraan roda dua meningkat dari 20.155 kendaraan menjadi 30.261 kendaraan di H-2 ini. Begitu juga dengan kendaraan roda empat dari 6.717 unit kendaraan menjadi 10.614 unit kendaraan.
Lebih Teratur
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan arus mudik Lebaran 2015 lebih teratur sehingga memberikan kenyamanan bagi pemudik pulang ke kampung halaman. ”Arus mudik lebih teratur, semua moda transportasi lancar,” kata Menhub di depan posko terpadu angkutan Lebaran Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru kemarin.
Menurut Menhub, penerbangan di seluruh bandara lebih rapi dan sesuai dengan jadwal tanpa ada hambatan. Termasuk diBandaraSyamsudinNooryang diwarnai lonjakan penumpang. Meskipun bandara dipenuhi calon penumpang dan kesibukan bandara meningkat, jadwal penerbangan baik yang datang maupun berangkat tetap lancar. ”Bandara Soekarno-Hatta menjadi sangat sibuk dan padat penerbangan, begitu juga Bandara Juanda Surabaya, tetapi seluruh jadwal penerbangan lancar dan mengalir normal,” katanya.
Selain menyebutkan aktivitas di bandara yang meningkat, Menhub juga menyampaikan bahwa aktivitas kapal penyeberangan seperti dari Merak ke Bakauheni dan sebaliknya lancar. Kemudian aktivitas di Pelabuhan Gilimanuk lancar dan normal dengan waktu tunggu kapal sekitar 15 menit sehingga tidak terjadi penumpukan penumpang maupun barang.
Selanjutnya, jadwal perjalanan kereta api lancar, termasuk di terminal bus. Arus lalu lintas di jalan raya pada umumnya juga tertib dan lancar meskipun diwarnai kecelakaan lalu lintas.
Farid firdaus/ nur azis/ant
(ars)