Inspirasi dari Jejak Sajadah Ramadan

Rabu, 15 Juli 2015 - 11:10 WIB
Inspirasi dari Jejak Sajadah Ramadan
Inspirasi dari Jejak Sajadah Ramadan
A A A
JAKARTA - Kegiatan syiar Islam Jejak Sajadah Ramadan perlu terus diadakan di waktu mendatang. Acara seperti ini dinilai sangat positif karena memberi kesempatan kepada masyarakat memperoleh pengetahuan agama dan pengalaman yang menginspirasi.

Pendiri Cinta Quran Ustaz Fatih Karim mengatakan, tidak sedikit inspirasi yang dibagikan kepada jamaah di setiap masjid yang dikunjungi selama pelaksanaan Jejak Sajadah Ramadan tahun ini. Dia menilai syiar seperti ini sangat penting terus dilakukan. Selain ceramah agama, metode menghafal Alquran, dan kegiatan sosial, salah satu poin utama kegiatan ini adalah sesi berbagi pengalaman oleh sejumlah tokoh inspiratif.

Mereka berbagi cerita tentang kehidupannya yang berubah dari sisi gelap menuju jalan agama. Tokoh-tokoh yang dihadirkan mengungkap pengalaman spiritualnya yang dapat diambil hikmahnya. “Pembicaranya menginspirasi orang untuk berubah. Padahal berubah itu tidak mudah meskipun berubah adalah fitrah manusia,” ujarnya kemarin.

Ke depan dia menyarankan agar sosialisasi kegiatan ini bisa lebih ditingkatkan lagi agar syiar kepada masyarakat bisa lebih luas lagi. “Kalau pesertanya membeludak, harusnya tentu efek perubahannya juga besar. Di situlah Ramadan akan meninggalkan jejak,” katanya. JejakSajadahRamadan1436 H yang digelar KORAN SINDO dan Sindonews.com sejak 14 Juni 2015 ini berlangsung di enam masjid berbeda di Jabodetabek selama Ramadan.

Kegiatan di Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor, kemarin menjadi penutup seluruh rangkaian kegiatan. Masjid-masjid yang menjadi lokasi kegiatan adalah Masjid Raya Bogor, Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng, Masjid Al-Ittihad Tebet, Masjid Manarul Amal Meruya, Masjid At-Tin Cipayung dan Masjid Az- Zikra Sentul.

Di setiap acara secara bergiliran dihadirkan sejumlah tokoh inspiratif yang sebelumnya berkecimpung di dunia hiburan seperti Ustaz Derry Sulaiman, Peggy Melati Sukma, Caisar Putra Aditya, Devi Permatasari, dan Melly Goeslaw. Jejak Sajadah Ramadan terselenggara atas kerja sama KORAN SINDO, Sindonews.com dengan BNI Syariah dan didukung Yayasan Askar Kauny, Cinta Quran serta Dompet Dhuafa.

GM Sales dan Event KORAN SINDO dan Sindonews.com Rini Irawati Nuruda mengatakan, tujuan penyelenggaraan acara tersebut memang untuk berbagi ilmu dan inspirasi kepada masyarakat, khususnya jamaah di sekitar masjid tempat pelaksanaan kegiatan. Dia mengaku mengapresiasi besarnya antusiasme publik untuk ikut di dalam setiap acara.

“Kita bisa lihat setiap acara Jejak Sajadah Ramadan masyarakat selalu banyak yang datang. Kami bersyukur atas respons yang cukup besar itu,” ujar Ira. Menurut Ira, harapan untuk kembali menyelenggarakan Sajadah Ramadan di tahun selanjutnya tetap terbuka. Evaluasi dan perbaikan juga akan dilakukan agar ke depan acara ini bisa lebih membawa kebaikan untuk umat.

“Mungkin formatnya bisa berbeda, tapi usulan kita berkunjung dari satu masjid ke masjid lain seperti ini tetap ada karena sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” lanjutnya. Ira mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut serta membantu suksesnya Jejak Sajadah Ramadan. Menurutnya dukungan yang begitu besar ini sangat membantu dalam merealisasikan konsep syiar agama yang dibalut dengan kegiatan inspiratif tersebut.

Hal senada disampaikan Pemimpin Bisnis BNI Syariah Cabang Depok Jessi Rahmat Mulia. Dia menyampaikan penghargaan tinggi kepada penyelenggara karena bisa ikut dilibatkan dalam kegiatan Jejak Sajadah Ramadan tahun ini. Menurut Jessi dengan kegiatan ini masyarakat banyak dikenalkan dengan BNI Syariah sebagai perbankan syariah di Indonesia. “Semoga partisipasi kami dapat bermanfaat tidak hanya menyosialisasikan bank syariah, tapi juga meluaskan pangsa pasar syariah di Indonesia,” katanya.

Mencintai Allah dengan Berzikir

Sementara itu, pada acara terakhir Jejak Sajadah Ramadan kemarin, pimpinan Majelis Zikir Az-Zikra Ustaz Arifin Ilham tampil menyampaikan ceramah. Dia menyatakan pentingnya manusia untuk selalu berzikir sebagai bentuk kecintaan kepada penciptanya yakni Allah SWT.

“Zikir adalah makanan rohani yang paling bergizi. Lemah zikir maka lemah iman. Apalagi jika tidak pernah membiasakan berzikir maka akan tergerus imannya,” ujarnya di Masjid Az- Zikra Sentul Bogor. Menurut Arifin Ilham, ketika seorang hamba makin sering berzikir, cintanya kepada Allah SWT juga akan menebal.

Hamba itu juga akan selalu mencari cara agar bisa dekat dengan Allah SWT. “Dia juga sangat menikmati ibadahnya, senang dengan salat malam dan sebagainya. Akan bernikmatnikmat dalam sujudnya,” katanya. Pada fase yang lebih tinggi, zikir yang sudah terbiasa akan membentuk manusia berhati lembut, selalu terpaut kepada Allah SWT, dan menghasilkan pribadi yang rendah hati.

Bahkan bagi yang sudah terbiasa berzikir, ketika dia terkejut yang disebut nama Allah SWT. “Pertanda bahwa zikirnya sudah mengalir di darah maupun dagingnya,” kata Ustaz Arifin. Ditambahkan, zikir adalah ibadah yang paling mudah dan murah yang dapat dilakukan di mana pun, kapan pun. Karena itu sebetulnya dengan berzikir manusia akan mendapatkan kebahagiaan sesungguhnya.

Dian ramdhani
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6001 seconds (0.1#10.140)