Penumpang Bus AKAP Menurun Drastis

Selasa, 14 Juli 2015 - 10:38 WIB
Penumpang Bus AKAP Menurun Drastis
Penumpang Bus AKAP Menurun Drastis
A A A
JAKARTA - Minat masyarakat untuk menggunakan bus saat mudik makin turun. Sepinya pengguna moda transportasi ini diduga akibat makin banyaknya program mudik gratis yang disediakan pemerintah maupun swasta.

Selain itu, faktor lain adalah makin membaiknya pelayanan yang diberikan PT Kereta Api Indonesia (KAI) terhadap penumpang, termasuk dengan promosi tiket murah serta makin banyaknya pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi.

Pengurus Perusahaan Otobus (PO) Pelangi Jaya, Ardiyansyah, 20, mengatakan setiap tahunnya pemudik yang menggunakan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) menurun drastis, yakni sekitar 30- 40%. ”Mudik tahun lalu kita masih bisa berangkatkan 8-10 bus setiap harinya, tapi tahun ini bisa 4 bus saja kayaknya susah banget,” ujarnya di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, kemarin.

Perusahaan angkutan sudah mencoba memperbaiki fasilitas pelayanan dengan harapan animo pemudik untuk menggunakan bus kembali tinggi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menghapus armada bus ekonomi tak berpendingin (AC) dan menggantinya dengan bus full AC. Namun upaya tersebut tidak terlalu berdampak pada kenaikan penumpang. ”Saingan kita sekarang cukup banyak dan kita pasti kewalahan menghadapi itu,” timpal Warso, pengurus PO Handoyo.

Padahal, kata Warso, pada era 2010 ke belakang, peminat bus masih cukup banyak. Trayek seperti Cirebon, Brebes, Tegal, Semarang hingga Solo menjadi trayek emas yang kerap membawa keuntungan berlipat ganda bagi pengusaha angkutan saat mudik tiba. ”Saat itu keuntungan yang diperoleh bisa sampai berkali-kali lipat,” ucapnya. Berdasarkan data yang dihimpun di Terminal Kalideres, penurunan penumpang memang terjadi sejak beberapa tahun terakhir.

Pada 2013 pemudik yang melewati terminal di Jakarta Barat ini mencapai 61.867 orang, tetapi pada 2014 mengalami penurunan hingga 54% dan tersisa 33.732 penumpang. Sejak H-7 (10/7) hingga H-3 kemarin, baru tercatat sekitar 12.899 penumpang yang berangkat melewati Terminal Kalideres. Jumlah pengguna bus tahun ini diprediksi makin turun. Kepala Bus AKAP Terminal Kalideres Djoko Sukarno memprediksi lima tahun mendatang banyak PO bus yang akan gulung tikar akibat kehilangan penumpang.

”Penyebabnya itu tadi, makin banyak tiket mudik gratis, makin banyak kendaraan pribadi hingga tiket kereta api yang murah,” jelasnya. Pengamat transportasi dari Universitas Trisakti Nirwono Jogo mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan minat masyarakat menggunakan bus menurun. Selain faktor mudik gratis, tiket kereta api murah, dan banyaknya kendaraan pribadi, faktor lain adalah tidak terintegrasinya angkutan perkotaan di sejumlah terminal.

Nirwono meyakini jika pemerintah tidak menyikapi hal ini, bukan tak mungkin banyak PO yang akan mengalami kebangkrutan seiring persaingan transportasi yang semakin ketat. ”Pemerintah, baik pusat, provinsi maupun daerah sebaiknya segera melakukan koordinasi. Terminal harus diberi rasa aman hingga biaya murah dan terjaminnya keselamatan agar transportasi ini tetap ada,” ujar Nirwono.

Dia juga menyarankan agar Organda merangkul semua manajemen PO yang ada untuk memikirkan solusi agar moda transportasi ini bisa eksis di tengah persaingan. Nirwono juga menyarankan agar pengusaha memanfaatkan kecanggihan sistem informasi dan komunikasi dengan membuat sistem pelayanan berbasis online agar penumpang dapat membeli tiket bus dengan mudah lengkap dengan informasi mengenai fasilitas dan kemudahan-kemudahan yang bisa diperoleh calon penumpang.

Yan yusuf
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6485 seconds (0.1#10.140)