Pelabuhan Merak Masih Terkendali
A
A
A
CILEGON - Arus mudik di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, kemarin masih terkendali. Antrean kendaraan di lima dermaga yang ada bisa langsung terangkut oleh kapal.
Berdasarkan data PT Angkutan Sungai dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak pada Minggu (12/7) pukul 08.00 WIB hingga Senin (13/7) pukul 08.00 WIB, jumlah pejalan kaki sebanyak 13.994 orang, sepeda motor sekitar 6.120 unit, kendaraan roda empat pribadi 7.997 unit dan bus 543 unit. Untuk truk yang merupakan hari terakhirnya menyeberang tercatat sebanyak 747 unit.
Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan yang memantau Pelabuhan Merak mengungkapkan, hingga H-4 kondisi arus mudik di Pelabuhan Merak dan Indonesia pada umumnya masih lancar dan terkendali. Budi Gunawan tiba di Pelabuhan Merak menggunakan helikopter dan mendarat di kantong parkir Dermaga IV. Turun dari helikopter, Wakapolri langsung mengelilingi Pelabuhan Merak dengan menggunakan bus yang disediakan pihak ASDP.
Di dalam bus, Budi Gunawan didampingi Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafly Amar, Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Nafri, dan Kepala Cabang ASDP Merak Yanus Lentanga melakukan pemantauan mulai dari Dermaga V hingga Dermaga I. ”Kita mengecek kesiapan puncak arus mudik. Semua (seluruh daerah di Indonesia) dicek, terutama di Banten, yakni Pelabuhan Merak yang merupakan pintu gerbang memasuki Sumatera. Saya lihat siap,” ujar Budi Gunawan.
Pada tahun ini, dia memperkirakan terjadi peningkatan pemudik sekitar 30%, terutama pada H-3 atau Selasa (14/7). ”Prediksi jika dilihat dari tahun lalu dan prediksi intelijen kami, besok malam akan menjadi puncak arus mudik,” ucapnya. Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pihak kepolisian tidak akan menambah personel. Di Pelabuhan Merak sudah disiagakan 700 personel dengan senjata lengkap. ”Jika dibutuhkan kita tambah cadangan personel dari Mabes Polri,” katanya.
Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Nana Sutisna mengatakan pihaknya juga memprediksi arus puncak mudik baru akan terjadi Selasa (14/7) dan Rabu (15/7). ”Karena pegawai negeri sipil (PNS) kan mulai cuti pada 14 Juli,” ujarnya. Sebagai upaya antisipasi puncak arus mudik, pihaknya bakal memaksimalkan kantong- kantong parkir yang ada baik di dalam maupun luar pelabuhan.
”Kantong parkir di luar pelabuhan seperti di Cikuasa Atas akan dimaksimalkan. Untuk memaksimalkan kantong-kantong parkir tersebut, kami berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Diharapkan cara ini mampu mengurangi kemacetan di ruas jalan luar pelabuhan,” papar Nana.
Selain itu, dalam rekayasa arus lalu lintas sepeda motor yang dibuat PT ASDP, Dermaga IV dan V digunakan khusus untuk kendaraan roda dua. PT ASDP siap mengoperasikan hingga 30 kapal di lima dermaga guna mengantisipasi lonjakan pemudik. ”Sebagian besar pemudik memilih berangkat pada malam atau dini hari sehingga terjadi penumpukan dan kemacetan kendaraan. Maka itu, kami mengimbau para pemudik untuk berangkat pada pagi atau siang hari demi kelancaran di perjalanan,” ujarnya.
Sementara itu, sebanyak 30 sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) menjalani pemeriksaan kesehatan dan tes narkoba di Terminal Depok kemarin. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Satuan Narkoba Polresta Depok serta Badan Narkotika Kota Depok, diketahui seluruh sopir negatif narkoba. Petugas juga menyediakan pos kesehatan untuk pemudik yang ingin memeriksakan kesehatan sebelum mudik.
”Para sopir yang sudah dicek kesehatan dinyatakan sehat bisa membawa penumpang mudik ke tempat tujuan,” kata Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono. Dalam rangka mengamankan arus mudik, otoritas Bandara Soekarno-Hatta mengerahkan 250 personel TNI yang berjaga di tiga terminal untuk mengantisipasi meningkatnya taksi gelap atau tidak resmi. Ocation and Service Senior Manager PT Angkasa Pura II Kholiq Helmi menyebutkan 100 personel dari Kodim ditempatkan di Terminal 1, 100 personel di Terminal 2, dan 50 personel dari TNI AU di Terminal 3.
”Jumlahnya dilihat dari kepadatan penumpang,” katanya. Dia mengimbau masyarakat yang mengalami gangguan bisa langsung menghubungi posko keamanan bandara di Terminal 1 atau menghubungi (021) 5505454. ”Atau bisa langsung datang ke petugas kami di lapangan,” tambahnya. Pihak bandara turut memeriksa kesehatan 300 sopir taksi di posko kesehatan gratis.
Menurut Senior General Manager Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno- Hatta, Zulfahmi, tujuan dari pemeriksaan kesehatan para sopir untuk memberikan rasa aman bagi pengguna jasa. Di bagian lain, pihak Blue Bird meresmikan Golden Bird Lounge di Bandara Soekarno-Hatta. Lounge ini diharapkan bisa membantu pemudik untuk mencari transportasi yang lebih cepat dan aman. Direktur PT Blue Bird Sigit Priawan Djokosoetoyo mengatakan, kehadiran Blue Bird Lounge dapat memberi kenyamananpara pemudik.
”Traffic kami di sini cukup tinggi, diharapkan ini bisa mempermudah penumpang,” ujarnya. Adanya lounge tersebutmembuatmasyarakat bisa lebih mudah mendapatkan pelayanan.
Teguh mahardika/ r ratna purnama/ helmi syarif/ denny irawan
Berdasarkan data PT Angkutan Sungai dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak pada Minggu (12/7) pukul 08.00 WIB hingga Senin (13/7) pukul 08.00 WIB, jumlah pejalan kaki sebanyak 13.994 orang, sepeda motor sekitar 6.120 unit, kendaraan roda empat pribadi 7.997 unit dan bus 543 unit. Untuk truk yang merupakan hari terakhirnya menyeberang tercatat sebanyak 747 unit.
Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan yang memantau Pelabuhan Merak mengungkapkan, hingga H-4 kondisi arus mudik di Pelabuhan Merak dan Indonesia pada umumnya masih lancar dan terkendali. Budi Gunawan tiba di Pelabuhan Merak menggunakan helikopter dan mendarat di kantong parkir Dermaga IV. Turun dari helikopter, Wakapolri langsung mengelilingi Pelabuhan Merak dengan menggunakan bus yang disediakan pihak ASDP.
Di dalam bus, Budi Gunawan didampingi Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafly Amar, Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Nafri, dan Kepala Cabang ASDP Merak Yanus Lentanga melakukan pemantauan mulai dari Dermaga V hingga Dermaga I. ”Kita mengecek kesiapan puncak arus mudik. Semua (seluruh daerah di Indonesia) dicek, terutama di Banten, yakni Pelabuhan Merak yang merupakan pintu gerbang memasuki Sumatera. Saya lihat siap,” ujar Budi Gunawan.
Pada tahun ini, dia memperkirakan terjadi peningkatan pemudik sekitar 30%, terutama pada H-3 atau Selasa (14/7). ”Prediksi jika dilihat dari tahun lalu dan prediksi intelijen kami, besok malam akan menjadi puncak arus mudik,” ucapnya. Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pihak kepolisian tidak akan menambah personel. Di Pelabuhan Merak sudah disiagakan 700 personel dengan senjata lengkap. ”Jika dibutuhkan kita tambah cadangan personel dari Mabes Polri,” katanya.
Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Nana Sutisna mengatakan pihaknya juga memprediksi arus puncak mudik baru akan terjadi Selasa (14/7) dan Rabu (15/7). ”Karena pegawai negeri sipil (PNS) kan mulai cuti pada 14 Juli,” ujarnya. Sebagai upaya antisipasi puncak arus mudik, pihaknya bakal memaksimalkan kantong- kantong parkir yang ada baik di dalam maupun luar pelabuhan.
”Kantong parkir di luar pelabuhan seperti di Cikuasa Atas akan dimaksimalkan. Untuk memaksimalkan kantong-kantong parkir tersebut, kami berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Diharapkan cara ini mampu mengurangi kemacetan di ruas jalan luar pelabuhan,” papar Nana.
Selain itu, dalam rekayasa arus lalu lintas sepeda motor yang dibuat PT ASDP, Dermaga IV dan V digunakan khusus untuk kendaraan roda dua. PT ASDP siap mengoperasikan hingga 30 kapal di lima dermaga guna mengantisipasi lonjakan pemudik. ”Sebagian besar pemudik memilih berangkat pada malam atau dini hari sehingga terjadi penumpukan dan kemacetan kendaraan. Maka itu, kami mengimbau para pemudik untuk berangkat pada pagi atau siang hari demi kelancaran di perjalanan,” ujarnya.
Sementara itu, sebanyak 30 sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) menjalani pemeriksaan kesehatan dan tes narkoba di Terminal Depok kemarin. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Satuan Narkoba Polresta Depok serta Badan Narkotika Kota Depok, diketahui seluruh sopir negatif narkoba. Petugas juga menyediakan pos kesehatan untuk pemudik yang ingin memeriksakan kesehatan sebelum mudik.
”Para sopir yang sudah dicek kesehatan dinyatakan sehat bisa membawa penumpang mudik ke tempat tujuan,” kata Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono. Dalam rangka mengamankan arus mudik, otoritas Bandara Soekarno-Hatta mengerahkan 250 personel TNI yang berjaga di tiga terminal untuk mengantisipasi meningkatnya taksi gelap atau tidak resmi. Ocation and Service Senior Manager PT Angkasa Pura II Kholiq Helmi menyebutkan 100 personel dari Kodim ditempatkan di Terminal 1, 100 personel di Terminal 2, dan 50 personel dari TNI AU di Terminal 3.
”Jumlahnya dilihat dari kepadatan penumpang,” katanya. Dia mengimbau masyarakat yang mengalami gangguan bisa langsung menghubungi posko keamanan bandara di Terminal 1 atau menghubungi (021) 5505454. ”Atau bisa langsung datang ke petugas kami di lapangan,” tambahnya. Pihak bandara turut memeriksa kesehatan 300 sopir taksi di posko kesehatan gratis.
Menurut Senior General Manager Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno- Hatta, Zulfahmi, tujuan dari pemeriksaan kesehatan para sopir untuk memberikan rasa aman bagi pengguna jasa. Di bagian lain, pihak Blue Bird meresmikan Golden Bird Lounge di Bandara Soekarno-Hatta. Lounge ini diharapkan bisa membantu pemudik untuk mencari transportasi yang lebih cepat dan aman. Direktur PT Blue Bird Sigit Priawan Djokosoetoyo mengatakan, kehadiran Blue Bird Lounge dapat memberi kenyamananpara pemudik.
”Traffic kami di sini cukup tinggi, diharapkan ini bisa mempermudah penumpang,” ujarnya. Adanya lounge tersebutmembuatmasyarakat bisa lebih mudah mendapatkan pelayanan.
Teguh mahardika/ r ratna purnama/ helmi syarif/ denny irawan
(ars)