Skandal 1MDB, Kesempatan Emas bagi Kubu Oposisi

Senin, 13 Juli 2015 - 10:40 WIB
Skandal 1MDB, Kesempatan Emas bagi Kubu Oposisi
Skandal 1MDB, Kesempatan Emas bagi Kubu Oposisi
A A A
DUGAAN skandal korupsi Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak menjadi kesempatan emas bagi kubu oposisi Pakatan Rakyat. Kasus 1MDB menjadi skandal terbesar sejak Najib berkuasa pada 2009 lalu.

Itu menjadi batu lompatan bagi oposisi untuk berkuasa sejak kemerdekaan pada 1957. Peluang itu harus diambil cepat di saat Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) mengalami friksi antara kubu mantan PM Mahathir Mohamad dan PM Najib. Popularitas Najib juga sedang melorot drastis.

Jajak pendapat yang digelar Merdeka Center for Opinion Research pada Maret lalu, 69% pemilih tidak percaya lagi terhadap PM Najib. Kini dipastikan mayoritas rakyat Malaysia tidak lagi percaya terhadap Najib karena skandal 1MDB. Pasar juga tidak menaruh harapan besar terhadap Najib.

Mata uang Malaysia, ringgit, mengalami titik terendah akibat ketidakpastian politik. Nilai ringgit turun 0,8 menjadi 3,8 terhadap dolar di Kuala Lumpur. Itu merupakan titik terendah sejak Mei 1999. Pasar saham Malaysia juga mengalami penurunan 1,3%. Kepercayaan investor asing terhadap Malaysia akan menurun.

Menurut politikus senior oposisi Partai Aksi Demokratik (DAP), Liew Chin Tong, oposisi dapat mengendalikan tsunami ekonomi Malaysia dengan mengambil alih pemerintahan federal. Syaratnya, oposisi harus merebut 6% suara mengambang Barisan Nusantara. ”Tsunami ekonomi sudah datang.

UMNO akan terkubur,” katanya. Dia mengungkapkan, oposisi harus fokus pada kalangan menengah dengan membangun kepemimpinan yang kuat dan persatuan bagi seluruh kelompok etnik. Setiap krisis selalu muncul kesempatan dan peluang. Oposisi bisa beraksi di tengah frustrasi UMNO.

Hanya, jantung oposisi Malaysia tidak bergerak. Pasalnya, mantan pemimpin oposisi Anwar Ibrahim dipenjara. Oposisi masih berjuang untuk menentukan siapa yang akan menjadi motor penggerak. Istri Anwar, Wan Azizah Wan Ismail, sudah ditunjuk sebagai pemimpin oposisi, tetapi raungannya dirasa kurang.

Sejauh ini dia sekadar meminta Najib mundur. ”Najib harus mundur saat penyidikan dilaksanakan,” pinta Wan Azizah, pemimpin Partai Keadilan Rakyat (PKR), dikutip The Star . Siapa yang diprediksi akan menggantikan Najib dari kalangan UMNO? Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad menyatakan Muhyiddin Yassin menjadi tokoh yang tepat.

”Saya yakin Muhyiddin tidak akan mengulangi kesalahan yang dilakukan Najib,” kata Mahathir kepada The Malaysian Insider . Muhyiddin merupakan deputi presiden UMNO. Dia menunjukkan dirinya tidak terlalu berambisi, meskipun dia sudah mengetahui bahwa waktu peralihan kekuasaan sudah dekat.

Dalam pandangan Andrew Aeria, profesor politik dari Universitas Malaysia Sarawak, tidak ada kandidat baik dari UMNO ataupun oposisi yang mampu membuat kebijakan nyata bagi Malaysia. ”Ini menjadi tragedi nyata dalam politik Malaysia,” kata Aeria.

Arvin
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5698 seconds (0.1#10.140)