Memotret Senja di Cipali
A
A
A
Menghabiskan waktu dengan keluarga pada hari raya merupakan momen spesial yang juga sangat berharga dalam fotografi. Jadi jangan lupa untuk membawa kamera, karena momen berharga tak akan terulang dua kali.
Seminggu ke depan sebagian besar warga kota mulai meninggalkan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari untuk pulang ke kampung halaman, merayakan Idul Fitri. Kemacetan panjang dan lelah selama perjalanan bukanlah halangan berarti untuk merayakan hari istimewa tersebut bersama keluarga. Mudik, tradisi tahunan bagi sebagian besar warga di Indonesia, merupakan pengalaman yang unik.
Bagi masyarakat di Pulau Jawa, misalnya, banyak sekali hal dan momen menarik yang akan kita temui dalam perjalanan, antrean kendaraan di SPBU, kelelahan pemudik di rest area , hingga indahnya pemandangan alam di kiri-kanan ruas tol Cipali atau sejumlah rute alternatif jalur selatan Jawa.
Foto sunset di ruas tol Cipali yang diabadikan fotografer KORAN SINDO, Adam Erlangga, menjadi satu contoh keindahan lanskap di jalur mudik. Belum lagi beragam momen di dalam kendaraan, keceriaan keluarga, hingga lelapnya anak-anak yang tertidur kelelahan. Abadikanlah momen-momen spesial tersebut, abadikan semua yang terlihat menarik dan tak biasa.
Saat kembali ke rumah nanti, foto-foto tersebut akan terangkai menjadi satu cerita perjalanan yang unik dan bukan hanya berisikan foto pose di depan sejumlah lokasi. Kamera DSLR dengan lensa zoom 24- 135 merupakan pilihan terbaik untuk bepergian. Kamera compact digital juga menjadi alternatif yang tak kalah baiknya, bahkan lebih unggul dari segi kepraktisan.
Pastikan kamera dibawa saat mudik, taruhlah dalam tas kecil, agar tak sulit bagi kita mengambilnya jika berhenti di satu lokasi dengan pemandangan indah. Janganlah sungkan untuk turun dari mobil dan memotret jika terjebak dalam kemacetan parah. Banyak sekali objek human interest dalam kemacetan parah. Ada ekspresi lelah para pengemudi, pedagang yang menawarkan dagangan kepada pemudik, atau kesibukan petugas mengatur lalu lintas.
Memotret suasana dengan kamera smartphone untuk di-share ke social media kerap kita lakukan jika terjebak dalam kondisi ini. Carilah tempat tinggi agar panjangnya kemacetan terlihat jelas dalam foto. Jika kita tidak mengemudikan kendaraan, sempatkan memotret candid berbagai ekspresi dan aktivitas keluarga dalam kendaraan.
Foto candid , seperti layaknya foto berita, adalah pernyataan visual yang jujur dan jika ditampilkan pada rangkaian foto perjalanan pasti akan menjadi salah satu bagian paling menarik untuk diperbincangkan bersama keluarga. Momen yang sangat berharga untuk diabadikan tentu saja saat Hari Raya tiba, saat seluruh keluarga berkumpul.
Penggunaan self timer pada kamera saat berfoto bersama sangatlah membantu. Sebelumnya tempatkan kamera di tempat yang tepat (jikaadatripodgunakanlah) agarsemuaanggota keluarga masuk ke dalam komposisi foto, atau carilah permukaan solid untuk menaruh kamera jika tidak ada tripod.
Carilah ruang luas untuk berfoto agar memungkinkan kita mengatur posisi lebih dinamis hingga tak hanya foto ”klise” berbaris bersama yang kita dapatkan. Pekarangan depan rumah yang luas bisa menjadi alternatif jika ruang keluarga atau ruang tamu dirasa tidak cukup untuk berfoto bersama.
Kemudian sempatkanlah untuk memotret keindahan kampung halaman jika waktu berlibur cukup panjang. Aktivitas warga saat Hari Raya mungkin akan terhenti, pasar dan pusat kegiatan akan terlihat sepi. Namun, lokasi-lokasi eksotis dengan lanskap menawan tentu tak akan berhenti menyajikan keindahan mereka.
Sempatkanlah hunting ke lokasi tersebut untuk melengkapi album perjalanan, sekaligus membawa keluarga menikmati indahnya suasana.
Arie yudhistira
Seminggu ke depan sebagian besar warga kota mulai meninggalkan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari untuk pulang ke kampung halaman, merayakan Idul Fitri. Kemacetan panjang dan lelah selama perjalanan bukanlah halangan berarti untuk merayakan hari istimewa tersebut bersama keluarga. Mudik, tradisi tahunan bagi sebagian besar warga di Indonesia, merupakan pengalaman yang unik.
Bagi masyarakat di Pulau Jawa, misalnya, banyak sekali hal dan momen menarik yang akan kita temui dalam perjalanan, antrean kendaraan di SPBU, kelelahan pemudik di rest area , hingga indahnya pemandangan alam di kiri-kanan ruas tol Cipali atau sejumlah rute alternatif jalur selatan Jawa.
Foto sunset di ruas tol Cipali yang diabadikan fotografer KORAN SINDO, Adam Erlangga, menjadi satu contoh keindahan lanskap di jalur mudik. Belum lagi beragam momen di dalam kendaraan, keceriaan keluarga, hingga lelapnya anak-anak yang tertidur kelelahan. Abadikanlah momen-momen spesial tersebut, abadikan semua yang terlihat menarik dan tak biasa.
Saat kembali ke rumah nanti, foto-foto tersebut akan terangkai menjadi satu cerita perjalanan yang unik dan bukan hanya berisikan foto pose di depan sejumlah lokasi. Kamera DSLR dengan lensa zoom 24- 135 merupakan pilihan terbaik untuk bepergian. Kamera compact digital juga menjadi alternatif yang tak kalah baiknya, bahkan lebih unggul dari segi kepraktisan.
Pastikan kamera dibawa saat mudik, taruhlah dalam tas kecil, agar tak sulit bagi kita mengambilnya jika berhenti di satu lokasi dengan pemandangan indah. Janganlah sungkan untuk turun dari mobil dan memotret jika terjebak dalam kemacetan parah. Banyak sekali objek human interest dalam kemacetan parah. Ada ekspresi lelah para pengemudi, pedagang yang menawarkan dagangan kepada pemudik, atau kesibukan petugas mengatur lalu lintas.
Memotret suasana dengan kamera smartphone untuk di-share ke social media kerap kita lakukan jika terjebak dalam kondisi ini. Carilah tempat tinggi agar panjangnya kemacetan terlihat jelas dalam foto. Jika kita tidak mengemudikan kendaraan, sempatkan memotret candid berbagai ekspresi dan aktivitas keluarga dalam kendaraan.
Foto candid , seperti layaknya foto berita, adalah pernyataan visual yang jujur dan jika ditampilkan pada rangkaian foto perjalanan pasti akan menjadi salah satu bagian paling menarik untuk diperbincangkan bersama keluarga. Momen yang sangat berharga untuk diabadikan tentu saja saat Hari Raya tiba, saat seluruh keluarga berkumpul.
Penggunaan self timer pada kamera saat berfoto bersama sangatlah membantu. Sebelumnya tempatkan kamera di tempat yang tepat (jikaadatripodgunakanlah) agarsemuaanggota keluarga masuk ke dalam komposisi foto, atau carilah permukaan solid untuk menaruh kamera jika tidak ada tripod.
Carilah ruang luas untuk berfoto agar memungkinkan kita mengatur posisi lebih dinamis hingga tak hanya foto ”klise” berbaris bersama yang kita dapatkan. Pekarangan depan rumah yang luas bisa menjadi alternatif jika ruang keluarga atau ruang tamu dirasa tidak cukup untuk berfoto bersama.
Kemudian sempatkanlah untuk memotret keindahan kampung halaman jika waktu berlibur cukup panjang. Aktivitas warga saat Hari Raya mungkin akan terhenti, pasar dan pusat kegiatan akan terlihat sepi. Namun, lokasi-lokasi eksotis dengan lanskap menawan tentu tak akan berhenti menyajikan keindahan mereka.
Sempatkanlah hunting ke lokasi tersebut untuk melengkapi album perjalanan, sekaligus membawa keluarga menikmati indahnya suasana.
Arie yudhistira
(ftr)