Korps Marinir Tanam 1 Juta Bibit Terumbu Karang
A
A
A
JAKARTA - Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) prihatin dengan kondisi terumbu karang di perairan Indonesia yang mengalami kerusakan.
Untuk melestarikan kekayaan alam nasional Marinir menggalakkan program Save Our Littoral Life (SOLL) yakni penanaman bibit terumbu karang di seluruh Indonesia.
Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Buyung Lalana, menjelaskan kondisi terumbu karang di Indonesia saat ini sudah sangat memprihatinkan karena banyak yang rusak.
Berdasarkan studi Coremap tentang kondisi terumbu karang, sebanyak 39,76% sudah rusak berat, 31,46% dalam kondisi rusak. Dari jumlah itu hanya sebanyak 22,68% dikategorikan dalam kondisi bagus dan 6,1% sangat bagus.
"Penyebab kerusakan yang terbesar adalah penangkapan ikan dengan bom, pengambilan karang secara liar, sedimentasi, kenaikan keasaman laut dan lain-lain," ucapnya dalam rangkaian Fun Shooting Cup bekerja sama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Lapangan Tembak Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (9/7/2015).
Oleh karena itu, kata dia, kegiatan penanaman terumbu karang sebagai bagian dari pembinaan potensi maritim untuk memulihkan ekosistem di laut.
Kegiatan tersebut juga merupakan pelaksanaan tugas TNI yaitu operasi militer selain perang (OMSP). "Semua membutuhkan kerja sama dan dukungan oleh seluruh lapisan masyarakat yang berkomitmen untuk membantu dan mendukung penyelamatan terumbu karang Indonesia," kata Dankormar.
Menurut Dankomar, hingga Juli 2015 prajurit Marinir telah menanam terumbu karang di 17 tempat. Di antaranya pantai Labuhan Brondong Lamongan, Pantai Desa Tawin Gisik Cemandi Sedati Sidoarjo, Pantai Delegan Gresik Jawa Timur, dan lain-lain.
Untuk melestarikan kekayaan alam nasional Marinir menggalakkan program Save Our Littoral Life (SOLL) yakni penanaman bibit terumbu karang di seluruh Indonesia.
Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Buyung Lalana, menjelaskan kondisi terumbu karang di Indonesia saat ini sudah sangat memprihatinkan karena banyak yang rusak.
Berdasarkan studi Coremap tentang kondisi terumbu karang, sebanyak 39,76% sudah rusak berat, 31,46% dalam kondisi rusak. Dari jumlah itu hanya sebanyak 22,68% dikategorikan dalam kondisi bagus dan 6,1% sangat bagus.
"Penyebab kerusakan yang terbesar adalah penangkapan ikan dengan bom, pengambilan karang secara liar, sedimentasi, kenaikan keasaman laut dan lain-lain," ucapnya dalam rangkaian Fun Shooting Cup bekerja sama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Lapangan Tembak Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (9/7/2015).
Oleh karena itu, kata dia, kegiatan penanaman terumbu karang sebagai bagian dari pembinaan potensi maritim untuk memulihkan ekosistem di laut.
Kegiatan tersebut juga merupakan pelaksanaan tugas TNI yaitu operasi militer selain perang (OMSP). "Semua membutuhkan kerja sama dan dukungan oleh seluruh lapisan masyarakat yang berkomitmen untuk membantu dan mendukung penyelamatan terumbu karang Indonesia," kata Dankormar.
Menurut Dankomar, hingga Juli 2015 prajurit Marinir telah menanam terumbu karang di 17 tempat. Di antaranya pantai Labuhan Brondong Lamongan, Pantai Desa Tawin Gisik Cemandi Sedati Sidoarjo, Pantai Delegan Gresik Jawa Timur, dan lain-lain.
(dam)