Bule Australia Beri Kesaksian

Kamis, 09 Juli 2015 - 10:04 WIB
Bule Australia Beri...
Bule Australia Beri Kesaksian
A A A
DENPASAR - Warga negara Australia, Christopher Burns, mengungkap dugaan keterlibatan anak kandung Margriet Christina Megawe, yaitu Yvonne Caroline Megawe dan Christina Telly Megawe, dalam kasus tewasnya Engeline.

Burns mengungkap keterlibatan kedua kakak angkat Engeline itu dengan mendatangi Polda Bali untuk menjadi saksi. Menurutnya, Yvonne pernah mengirim SMS (pesan singkat) kepada dirinya. SMS tersebut berisi permintaan tebusan uang Rp150 juta yang dikatakan Yvonne berasal dari orang yang mengaku penculik Engeline. Yvonne mengirim SMS itu pada 17 Mei atau sehari setelah Engeline dilaporkan hilang.

”Saya sempat merespons SMS itu dengan menawarkan bantuan dana kepada Yvonne. Saya tawarkan kepada dia kalau sampai terbukti Engeline masih selamat (hidup) dan bisa ditukar, saya siapkan dana,” kata Burns di Polda Bali kemarin. Harris Arthur Hedar, pengacara yang mendampingi Chris menyebutkan, dalam SMS itu Yvonne juga mengirim nomor rekening BRI atas nama Bambang Setiawan yang menurut Yvonne adalah nama si penculik Engeline.

Namun, ada yang janggal dengan SMS itu. Pasalnya, Yvonne baru menerima SMS itu dari orang yang mengaku sebagai penculik itu pada pukul 13.41 Wita, tapi satu menit kemudian sudah diteruskan kepada Burns. ”Saat itu Chris sempat tanya kenapa SMS itu tidak dilaporkan kepada polisi, Yvonne bilang sudah. Kok secepatitu? Chrissaat itu curiga dan menyetop penggalangan dana,” ujar Arthur.

Menurut dia, pada hari kedua setelah dilaporkan hilang, pihak keluarga seharusnya fokus pada upaya pencarian Engeline. ”Ini kok malah sibuk ngurusin uang,” imbuh Arthur. Siti Sapurah, aktivis Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar, menduga ada semacam konspirasi dalam soal itu. ”Awalnya, Christin (Christina Telly Megawe) menghubungi Chris lewat Facebook. Setelah itu, yang intens menghubungi Chris adalah Yvonne,” ungkapnya.

Sapurah juga mengungkap isi SMS Yvonne yang dikabarkan berasal dari penculik Engeline. ”Kenapa uangnya belum ditransfer? Ini kita tidak main-main. Kalau kamu mau tidak terjadi apa-apa dengan adikmu, silakan kamu pilih sendiri. Cepetan transfer,” begitu isi SMS itu.

Menurut Sapurah, keinginan Burns memberi bantuan itu karena rasa simpatinya dan dia menganggap Engeline benarbenar hilang. Apalagi, bule asal Negeri Kanguru itu memiliki anak berusia tiga tahun. ”Beruntung dana itu belum sampai disetor,” imbuh dia.

Arthur berharap keterangan Burns bisa dipakai pihak kepolisian untuk mendalami ada tidaknya keterlibatan orang lain dalam pembunuhan Engeline. ”Apalagi, ada saksi yang mengatakan tentang kondisi Margriet yang sedang mengalami kesulitan ekonomi,” pungkasnya.

Di bagian lain, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali juga mengonfrontasi keterangan kedua tersangka pembunuhan Engeline, yakni Margriet dan Agustinus Tai Hamadai, dengan dua saksi kasus itu, Handono dan Susiani.

Pasangan suami-istri tersebut pernah indekos di kediaman Margriet di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar. Polisi membagi konfrontasi antara tersangka Margriet dan kedua saksi serta konfrontasi tersangka Agustinus dengan dua saksi yang mulai pukul 11.00 Wita.

Miftahul chusna/ant
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0914 seconds (0.1#10.140)