Tol Pejagan-Pemalang Siap Dilalui
A
A
A
BREBES - Jalan tol Pejagan-Pemalang dipastikan sudah siap dilalui pemudik. Tol darurat ini akan dibuka mulai H-7 Lebaran. Aparat kepolisian juga sudah mengantisipasi kemacetan yang timbul di titik keluar dengan sejumlah infrastruktur pendukung.
Rencana awal, tol tersebut mulai dimanfaatkan pada H-10 Lebaran. Namun hingga kemarin ruas jalan tol belum dibuka untuk kendaraan pemudik. ”Jalan tol Pejagan- Pemalang siap dilalui pemudik karena sudah tidak ada lagi pengerjaan yang dilakukan di dalam ruas jalan tol,” ujar Kasat Lantas Polres Brebes AKP Rendy Andy Julikhlas di Brebes kemarin.
Perwakilan dari PT Waskita Surya Albar memastikan kesiapan tol Pejagan-Pemalang untuk dioperasikan sebagai jalur alternatif pada saat arus mudik dan balik. ”Ruas jalan yang ada sudah bisa dilewati kendaraan roda empat. Selain itu rambu-rambu pendukung sudah ada,” katanya.
Dengan bisa dimanfaatkannya tol Pejagan- Pemalang, pemudik tidak perlu keluar di tol Pejagan, Brebes, tapi bisa langsung meneruskan perjalanan lewat tol. Dengan demikian, bakal muncul lagi satu titik kemacetan, yakni di pintu keluar tol di Brebes timur. Diperkirakan kemacetan yang terjadi di pintu keluar tol Pejagan-Pemalang di Brebes timur akan menyamai kemacetan di pintu keluar tol Pejagan.
Kemacetan tersebut timbul karena faktor pertemuan tiga arus kendaraan dari arah dalam tol, dari Semarang, dan dari Jakarta. Polisi sudah mengantisipasi potensi ter- sebut dengan memasang traffic light di pintu tol Brebes timur. Terdapat enam traffic light yang dipasang. Masing-masing dua unit di ruas arah Jakarta, dua unit arah Semarang, dan dua lainnya di arah dari dalam tol.
”Walaupun sudah ada traffic light, tetap antisipasi kemacetan juga kita lakukan dengan menyiagakan personel untuk mengurai kemacetan,” ujar Rendy. Nantinya arus lalu lintas di titik tersebut akan dibukatutup dengan melihat tingkat kepadatan kendaraan di tiap arah. Kendaraan dari arah dalam tol, Jakarta maupun Semarang akan bergantian melintas untuk mengurangi penumpukan kendaraan. ”Pos pengamanan juga sudah didirikan di depan exit tol (pintu keluar),” ujarnya.
Berdasar pantauan KORAN SINDO kemarin, keberadaan traffic light di exit tol Brebes timur belum difungsikan karena jalan tol belum dibuka. Di bagian exit tol sejak kemarin juga dipasangi barikade dari bambu untuk mencegah kendaraan yang keluar masuk. Di titik tersebut juga sudah dipasang sejumlah rambu petunjuk arah untuk memudahkan pengendara yang keluar dari dalam tol.
Selain memasang traffic light dan mengerahkan personel, kepolisian juga berencana menerapkan sistem contraflow (jalur berlawanan arah) di jalur setelah pintu keluar tol Pejagan- Brebes. Sistem itu akan diterapkan untuk mengurai arus lalu lintas. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Liliek Darmanto mengatakan, sistem lawan arus tersebut akan dibuka tiga lajur ke arah timur dan satu lajur ke arah barat.
”Sebaliknya pada arus balik, nanti arah ke timur akan dibuat satu lajur, sedangkan arah ke barat akan dibuat tiga lajur,” katanya di Semarang kemarin. Selain menerapkan sistem contraflow, kepolisian juga akan menerapkan pagar betis di pasar tumpah.
Tak kalah pentingnya adalah pemasangan spanduk jalur alternatif untuk diketahui masyarakat. Khususnya jalur alternatif dari arah barat, yakni Tegal dan Brebes. Rekayasa lalu-lintas yang dilakukan bekerja sama dengan Dishub Kominfo telah dimatangkan. Liliek lantas menandaskan persoalan arus mudik menjadi tanggung jawab bersama, sebab berkaitan dengan masalah kemanusiaan.
Apalagi Jateng menjadi perhatian Kapolri dalam memberikan rasa kenyamanan dan keamanan bagi pemudik. ”Tanggung jawab tidak hanya pada kepolisian saja, melainkan seluruh masyarakat. Maka, bukan hanya pada kami saja,” beber dia.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku telah melakukan langkah antisipasi menyambut kedatangan 6,88 juta orang pemudik. Untuk memecah kemacetan arus lalu lintas di Jateng telah disiapkan jalur alternatif serta program mudik gratis dengan menyediakan bus untuk para pemudik di Jakarta dan sekitarnya
”Kami juga telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk mengamankan para pemudik. Kami juga akan memasang beberapa CCTV untuk memantau kemacetan,” tuturnya.
MNC Media Pantau Mudik
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) bersama Menteri Perhubungan Ignasius Jonan melepas tim peliputan mudik Lebaran 2015 MNC Media di Lobi MNC Financial Center, Jakarta kemarin. Dalam sambutannya HT mengatakan bahwa MNC Group melalui jaringan media akan membantu masyarakat memantau mudik Lebaran 2015.
Untuk ini, MNC Media mengerahkan sejumlah personel dan armada operasional sebanyak 15 mobil meliputi media RCTI, Global TV, MNC TV serta I-News. ”MNC media akan membantu masyarakat dengan berkomitmen memantau arus mudik melalui jaringan MNC Media seperti Global TV, RCTI, MNC TV serta INews,” ucapnya.
HT menjelaskan, MNC Media telah memetakan sejumlah daerah yang diperkirakan sebagai titik-titik kepadatan sehingga diharapkan bisa membantu masyarakat yang melakukan aktivitas mudik. ”Tentu tim liputan media MNC Group juga sudah memperkirakan titik-titik kepadatan. Tim ini akan dimulai dari daerah Jawa Barat, Pantai Utara, selatan Nagrek hingga ke Merak. Tim biro di daerah juga sudah siap baik itu di Medan-Surabaya maupun Makassar,” katanya.
Adapun Jonan memprediksi arus mudik Lebaran pada tahun ini mengalami peningkatan dari sisi kesiapan armada. Untuk bus angkutan umum misalnya yang siap digunakan bertambah sekitar 5% dibanding tahun lalu atau mencapai 45.871 bus. Pada penyeberangan laut, jumlah armada tahun lalu mencapai 174 kapal, tahun ini bertambah menjadi 187 atau naik sekitar 6%.
Adapun untuk angkutan kapal laut tahun lalu mencapai 1.259 kapal, tahun ini 1.264, termasuk tambahan dua kapal bantuan taktis dari TNI Angkatan Laut. Pesawat terbang juga ada penambahan 20-30 pesawat, dari 439 menjadi 460 pesawat terbang. Begitu juga dengan rangkaian kereta api yang bertambah dari 325 rangkaian menjadi 370 rangkaian.
”Total pemudik tahun ini kami perkirakan sekitar 20 juta atau meningkat sekitar 2% dibandingkan tahun lalu pada semua moda angkutan,” kata Jonan.
Farid firdaus/ Amin fauzi/ Ichsan amin/ant
Rencana awal, tol tersebut mulai dimanfaatkan pada H-10 Lebaran. Namun hingga kemarin ruas jalan tol belum dibuka untuk kendaraan pemudik. ”Jalan tol Pejagan- Pemalang siap dilalui pemudik karena sudah tidak ada lagi pengerjaan yang dilakukan di dalam ruas jalan tol,” ujar Kasat Lantas Polres Brebes AKP Rendy Andy Julikhlas di Brebes kemarin.
Perwakilan dari PT Waskita Surya Albar memastikan kesiapan tol Pejagan-Pemalang untuk dioperasikan sebagai jalur alternatif pada saat arus mudik dan balik. ”Ruas jalan yang ada sudah bisa dilewati kendaraan roda empat. Selain itu rambu-rambu pendukung sudah ada,” katanya.
Dengan bisa dimanfaatkannya tol Pejagan- Pemalang, pemudik tidak perlu keluar di tol Pejagan, Brebes, tapi bisa langsung meneruskan perjalanan lewat tol. Dengan demikian, bakal muncul lagi satu titik kemacetan, yakni di pintu keluar tol di Brebes timur. Diperkirakan kemacetan yang terjadi di pintu keluar tol Pejagan-Pemalang di Brebes timur akan menyamai kemacetan di pintu keluar tol Pejagan.
Kemacetan tersebut timbul karena faktor pertemuan tiga arus kendaraan dari arah dalam tol, dari Semarang, dan dari Jakarta. Polisi sudah mengantisipasi potensi ter- sebut dengan memasang traffic light di pintu tol Brebes timur. Terdapat enam traffic light yang dipasang. Masing-masing dua unit di ruas arah Jakarta, dua unit arah Semarang, dan dua lainnya di arah dari dalam tol.
”Walaupun sudah ada traffic light, tetap antisipasi kemacetan juga kita lakukan dengan menyiagakan personel untuk mengurai kemacetan,” ujar Rendy. Nantinya arus lalu lintas di titik tersebut akan dibukatutup dengan melihat tingkat kepadatan kendaraan di tiap arah. Kendaraan dari arah dalam tol, Jakarta maupun Semarang akan bergantian melintas untuk mengurangi penumpukan kendaraan. ”Pos pengamanan juga sudah didirikan di depan exit tol (pintu keluar),” ujarnya.
Berdasar pantauan KORAN SINDO kemarin, keberadaan traffic light di exit tol Brebes timur belum difungsikan karena jalan tol belum dibuka. Di bagian exit tol sejak kemarin juga dipasangi barikade dari bambu untuk mencegah kendaraan yang keluar masuk. Di titik tersebut juga sudah dipasang sejumlah rambu petunjuk arah untuk memudahkan pengendara yang keluar dari dalam tol.
Selain memasang traffic light dan mengerahkan personel, kepolisian juga berencana menerapkan sistem contraflow (jalur berlawanan arah) di jalur setelah pintu keluar tol Pejagan- Brebes. Sistem itu akan diterapkan untuk mengurai arus lalu lintas. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Liliek Darmanto mengatakan, sistem lawan arus tersebut akan dibuka tiga lajur ke arah timur dan satu lajur ke arah barat.
”Sebaliknya pada arus balik, nanti arah ke timur akan dibuat satu lajur, sedangkan arah ke barat akan dibuat tiga lajur,” katanya di Semarang kemarin. Selain menerapkan sistem contraflow, kepolisian juga akan menerapkan pagar betis di pasar tumpah.
Tak kalah pentingnya adalah pemasangan spanduk jalur alternatif untuk diketahui masyarakat. Khususnya jalur alternatif dari arah barat, yakni Tegal dan Brebes. Rekayasa lalu-lintas yang dilakukan bekerja sama dengan Dishub Kominfo telah dimatangkan. Liliek lantas menandaskan persoalan arus mudik menjadi tanggung jawab bersama, sebab berkaitan dengan masalah kemanusiaan.
Apalagi Jateng menjadi perhatian Kapolri dalam memberikan rasa kenyamanan dan keamanan bagi pemudik. ”Tanggung jawab tidak hanya pada kepolisian saja, melainkan seluruh masyarakat. Maka, bukan hanya pada kami saja,” beber dia.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku telah melakukan langkah antisipasi menyambut kedatangan 6,88 juta orang pemudik. Untuk memecah kemacetan arus lalu lintas di Jateng telah disiapkan jalur alternatif serta program mudik gratis dengan menyediakan bus untuk para pemudik di Jakarta dan sekitarnya
”Kami juga telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk mengamankan para pemudik. Kami juga akan memasang beberapa CCTV untuk memantau kemacetan,” tuturnya.
MNC Media Pantau Mudik
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) bersama Menteri Perhubungan Ignasius Jonan melepas tim peliputan mudik Lebaran 2015 MNC Media di Lobi MNC Financial Center, Jakarta kemarin. Dalam sambutannya HT mengatakan bahwa MNC Group melalui jaringan media akan membantu masyarakat memantau mudik Lebaran 2015.
Untuk ini, MNC Media mengerahkan sejumlah personel dan armada operasional sebanyak 15 mobil meliputi media RCTI, Global TV, MNC TV serta I-News. ”MNC media akan membantu masyarakat dengan berkomitmen memantau arus mudik melalui jaringan MNC Media seperti Global TV, RCTI, MNC TV serta INews,” ucapnya.
HT menjelaskan, MNC Media telah memetakan sejumlah daerah yang diperkirakan sebagai titik-titik kepadatan sehingga diharapkan bisa membantu masyarakat yang melakukan aktivitas mudik. ”Tentu tim liputan media MNC Group juga sudah memperkirakan titik-titik kepadatan. Tim ini akan dimulai dari daerah Jawa Barat, Pantai Utara, selatan Nagrek hingga ke Merak. Tim biro di daerah juga sudah siap baik itu di Medan-Surabaya maupun Makassar,” katanya.
Adapun Jonan memprediksi arus mudik Lebaran pada tahun ini mengalami peningkatan dari sisi kesiapan armada. Untuk bus angkutan umum misalnya yang siap digunakan bertambah sekitar 5% dibanding tahun lalu atau mencapai 45.871 bus. Pada penyeberangan laut, jumlah armada tahun lalu mencapai 174 kapal, tahun ini bertambah menjadi 187 atau naik sekitar 6%.
Adapun untuk angkutan kapal laut tahun lalu mencapai 1.259 kapal, tahun ini 1.264, termasuk tambahan dua kapal bantuan taktis dari TNI Angkatan Laut. Pesawat terbang juga ada penambahan 20-30 pesawat, dari 439 menjadi 460 pesawat terbang. Begitu juga dengan rangkaian kereta api yang bertambah dari 325 rangkaian menjadi 370 rangkaian.
”Total pemudik tahun ini kami perkirakan sekitar 20 juta atau meningkat sekitar 2% dibandingkan tahun lalu pada semua moda angkutan,” kata Jonan.
Farid firdaus/ Amin fauzi/ Ichsan amin/ant
(ftr)