KH Hasyim Muzadi Imbau Nahdliyin Doakan NU
A
A
A
JAKARTA - Rois Syuriah PBNU KH Hasyim Muzadi menghimbau warga NU atau nahdliyin agar pada masa 10 hari terakhir Ramadan ini memperbanyak ibadah dan mendoakan kebaikan bagi NU, khususnya terkait dengan pelaksanaan Muktamar NU di Jombang 1-5 Agustus nanti.
”Ya istilahnya sekaligus tirakat meningkatkan amaliah ubudiah dan berdoa agar NU ini selamat di tengah ancaman dan tantangan yang ada sekarang ini. Mumpung ini juga masih bulan Ramadan. Insya Allah diistajabah doa kita semua,” ungkap KH Hasyim kepada wartawan. KH Hasyim merasa perlu untuk mengeluarkan ajakan itu mengingat saat ini NU sebenarnya dalam kondisi rawan.
”Dan untuk mengatasi kerawanan itu, selain ikhtiar kita lakukan, sangat bergantung pada maunah (pertolongan) Allah SWT,” paparnya. Kerawanan yang dimaksud adalah ancaman pembelokan asas dan akidah Islam ahlussunnah waljamaah dari berbagai penjuru dan upaya pembelokan NU dari khitah ideologisnya yang justru datang dari kalangan dalam NU sendiri.
”Para muasis NU seperti Hadratussyaikh Hasyim Asyari dan KH Wahab Hasbullah tegas mendirikan jamiyyah NU untuk mengembangkan Islam ahlussunnah waljamaah , bukan ahlu yang lain-lain. Lah sekarang ini kok dikembangkan paham selain ahlussunnah waljamaah annahdhiyyah di NU dan bahkan malah menyimpanginya,” tutur mantan Ketua Umum PBNU dua periode itu.
Menurutnya, fenomena ini kalau hanya dilihat dengan kacamata lahiriah barangkali tidak akan tampak. Karena itu diperlukan ketajaman mata batin untuk menganalisis keadaan secara lebih jeli. ”Monggo poro kiai sedoyo sami mersani secara batiniah kanthi waskito (mari para kiai semua samasama melihat dengan batin secara waspada). Insya Allah akan terbuka semuanya dan kita sampai pada titik kesadaran bahwa kondisinya sudah seperti ini,” sebutnya.
KH Hasyim menambahkan bahwa Muktamar NU sebatas akan menjadi wasilah (perantara) apakah kondisi NU akan menjadi lebih baik atau malah sebaliknya. ”Kalau prosesnya saja sudah mengindikasikan hal yang kurang baik, maka perlu dikhawatirkan natijah (hasilnya) juga kurang baik.
Maka kita perlu berijtihad dan berikhtiar agar muktamar berjalan baik dengan hasilnya yang baik pula, termasuk lahirnya pemimpin NU yang sholih (baik) secara perilaku organisasi maupun secara akidah, keilmuan, serta pengayoman kepada umat,” katanya.
Sebelumnya Rois Syuriah PWNU NTB TGH Lalu Muhammad Khoiri mengatakan NU harus dikembalikan kepada khitah dan niat suci pendirinya, yakni Haadratussyaikh KH Hasyim Asyari. Karena itu, sejumlah pihak terutama elite PBNU mesti menghentikan upaya dan manuver yang membelok-belokkan NU.
”Kalau mau selamat, NU harus kembali ke khitahnya,” tegas Lalu Muhammad didampingi Mustasyar PWNU NTB KH Mahfud kepada wartawan, merespons situasi yang semakin tidak sehat menjelang Muktamar NU, dalam rilisnya kemarin.
Alfian faizal
”Ya istilahnya sekaligus tirakat meningkatkan amaliah ubudiah dan berdoa agar NU ini selamat di tengah ancaman dan tantangan yang ada sekarang ini. Mumpung ini juga masih bulan Ramadan. Insya Allah diistajabah doa kita semua,” ungkap KH Hasyim kepada wartawan. KH Hasyim merasa perlu untuk mengeluarkan ajakan itu mengingat saat ini NU sebenarnya dalam kondisi rawan.
”Dan untuk mengatasi kerawanan itu, selain ikhtiar kita lakukan, sangat bergantung pada maunah (pertolongan) Allah SWT,” paparnya. Kerawanan yang dimaksud adalah ancaman pembelokan asas dan akidah Islam ahlussunnah waljamaah dari berbagai penjuru dan upaya pembelokan NU dari khitah ideologisnya yang justru datang dari kalangan dalam NU sendiri.
”Para muasis NU seperti Hadratussyaikh Hasyim Asyari dan KH Wahab Hasbullah tegas mendirikan jamiyyah NU untuk mengembangkan Islam ahlussunnah waljamaah , bukan ahlu yang lain-lain. Lah sekarang ini kok dikembangkan paham selain ahlussunnah waljamaah annahdhiyyah di NU dan bahkan malah menyimpanginya,” tutur mantan Ketua Umum PBNU dua periode itu.
Menurutnya, fenomena ini kalau hanya dilihat dengan kacamata lahiriah barangkali tidak akan tampak. Karena itu diperlukan ketajaman mata batin untuk menganalisis keadaan secara lebih jeli. ”Monggo poro kiai sedoyo sami mersani secara batiniah kanthi waskito (mari para kiai semua samasama melihat dengan batin secara waspada). Insya Allah akan terbuka semuanya dan kita sampai pada titik kesadaran bahwa kondisinya sudah seperti ini,” sebutnya.
KH Hasyim menambahkan bahwa Muktamar NU sebatas akan menjadi wasilah (perantara) apakah kondisi NU akan menjadi lebih baik atau malah sebaliknya. ”Kalau prosesnya saja sudah mengindikasikan hal yang kurang baik, maka perlu dikhawatirkan natijah (hasilnya) juga kurang baik.
Maka kita perlu berijtihad dan berikhtiar agar muktamar berjalan baik dengan hasilnya yang baik pula, termasuk lahirnya pemimpin NU yang sholih (baik) secara perilaku organisasi maupun secara akidah, keilmuan, serta pengayoman kepada umat,” katanya.
Sebelumnya Rois Syuriah PWNU NTB TGH Lalu Muhammad Khoiri mengatakan NU harus dikembalikan kepada khitah dan niat suci pendirinya, yakni Haadratussyaikh KH Hasyim Asyari. Karena itu, sejumlah pihak terutama elite PBNU mesti menghentikan upaya dan manuver yang membelok-belokkan NU.
”Kalau mau selamat, NU harus kembali ke khitahnya,” tegas Lalu Muhammad didampingi Mustasyar PWNU NTB KH Mahfud kepada wartawan, merespons situasi yang semakin tidak sehat menjelang Muktamar NU, dalam rilisnya kemarin.
Alfian faizal
(ftr)